Amankah Suntik Silikon dan Filler Pada Payudara?

Reporter : Cynthia Amanda Male
Selasa, 8 Maret 2022 15:47
Amankah Suntik Silikon dan Filler Pada Payudara?
Ketahui efek sampingnya menurut dokter kulit.

Dream - Belakangan beredar kabar seorang pasien wanita meninggal setelah menjalani prosedur suntik filler payudara di salah satu hotel di Jakarta. Prosedur medis tersebut mengundang perhatian sejumlah dokter kulit yang sejak lama menyarankan tindakan tersebut tak boleh dijalankan.

Filler atau suntik payudara merupakan prosedur body contouring yang diklaim tidak aman untuk dilakukan oleh dokter sekalipun.

" Namanya tindakan ILEGAL mau itu dokter sekalipun yang kerjakan, ya tetap gak boleh. Udah tau ilegal kok dikerjakan, artinya membahayakan orang lain," ujar Dokter Spesialis Kulit, Listya Paramita dalam salah satu konten TikToknya..

Menyuntik Filler

 

1 dari 4 halaman

Tak Disarankan Juga Filler Bokong

Dia pun menambahkan artikel yang menunjukkan bahwa larangan suntik silikon atau filler untuk body contouring dilarang secara langsung oleh FDA (Food and Drug Administration) atau badan seperti BPOM di Indonesia.

Suntikan silikon atau filler untuk body contouring tidak hanya bisa terjadi pada payudara. Pada beberapa kasus, suntikan silikon atau filler juga dilakukan di bokong. Tentunya, tindakan tersebut tetap dinilai ilegal dan tidak dianjurkan karena dapat membahayakan nyawa seseorang.

" Kalau ingin memperbesar payudara yang aman, silahkan ke dokter spesialis bedah plastik untuk tindakan pasang implan atau fat transfer," tutupnya.

3 dari 4 halaman

Implan, Fat Transfer, Filler Payudara Apakah Semua Aman?

Dream - Kepuasan akan bentuk tubuh 'ideal' terus dicari perempuan lewat estetika kecantikan. Mulai dari perawatan hingga operasi ditempuh demi bentuk tubuh sempurna.

Salah satunya memperbaiki ukuran payudara. Ukuran payudara terlalu besar, terlalu kecil atau bentuknya yang kurang ideal menjadi alasan utama untuk melakukan operasi.

Membuat Payudara Terlihat Lebih Besar dengan Teknik Kontur

Menurut Enrina Diah, Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik dan Konsultan Kraniofasial, memperbaiki ukuran payudara biasa dilakukan perempuan usia 19-65 tahun. Caranya pun beragam.

“ Prosedur operasi yang aman adalah menggunakan implan atau fat transfer. Bisa juga dengan filler, tapi cairan yang digunakan kurang aman untuk kesehatan payudara," ujar Enrina di Ultimo Clinic, Rabu 9 Mei 2018.

Enrina Diah© © Cynthia Amanda Male

(Enrina Diah, Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik dan Konsultan Kraniofasial/Foto: Cynthia Amanda Male/Dream)

Implan diklaim sebagai cara paling aman karena menggunakan high strength cohesive gel yang biasanya ditanam di bawah otot. 

“ Implan bersifat lebih mudah untuk ditanam dan dilepas lagi di kemudian hari. Karena dia bersifat seperti gel yang tidak akan menyatu dengan otot," katanya.

Sementara fat transfer, dilakukan dengan cara memindahkan lemak di perut ke payudara. Hal ini cukup aman dilakukan karena memakai zat yang sudah ada di dalam tubuh.

“ Prosedur ini jadi yang termurah dan paling sering dilakukan. Tapi, lemak itu bisa mengeras dan menyatu dengan payudara. Makanya lebih sulit dikeluarkan,” ungkapnya. 

4 dari 4 halaman

Bagaimana dengan Filler Payudara?

Kemudian filler menjadi satu-satunya cara berbahaya. Sebab banyak kasus yang terjadi dan berakibat fatal.

“ Cairan yang dimasukkan ke dalam payudara dengan cara suntik filler, dinilai kurang aman. Karena cairan itu bisa menyumbat pembuluh darah ke jantung dan menyebabkan benjolan, infeksi atau kematian,” jelasnya.

Keracunan Silikon Implan, Wanita Jerawatan dan Migrain Selama 7 Tahun

Ketiga teknologi ini sudah hadir sekitar lebih dari 10 tahun lalu. Namun, masih terus diuji keamanannya bagi pasien.

Hingga kini, implan masih menjadi prosedur paling aman bagi yang ingin melakukan operasi payudara. Fat transfer dianjurkan bagi yang ingin memperbaiki ukuran bokong.

“ Awalnya filler dilarang di Amerika. Sekarang sudah dilarang di Eropa. Semoga di Indonesia Multi diedukasikan untuk tidak menjalani prosedur tersebut,” tutupnya. (ism) 

Beri Komentar