Ilustrasi/ Shutterstock
Dream - Kulit kepala bisa jadi awal permasalahan rambut yang kamu miliki.
Banyak orang yang merasa perlu merawat rambut, namun melupakan bagian kulit kepala.
Padahal, merawat kulit kepala dapat membantu kamu memiliki rambut yang sehat.
Banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk merawat kulit kepala, misalnya dengan menggunakan masker rambut alami.
Jika kamu merasa kulit kepala kamu memiliki minyak berlebih, dan rambut mudah lepek, kamu bisa menyegarkan kulit kepala dengan masker rambut alami peppermint.
Minyak atsiri peppermint punya banyak manfaat yang berguna untuk kulit kepala.

Fungsi minyak ini sebenarnya dapat menenangkan otot kamu yang tegang, dan mengatasi sakit kepala.
Namun, saat digunakan di kulit kepala, kamu juga dapat menstimulasi pertumbuhan rambut, karena minyak ini akan memperlancar peredaran darah di kulit kepala.

Tak hanya itu, efek sejuk dari peppermint juga akan membuat kamu merasa kulit kepala jadi lebih segar.
Jika kamu tertarik membuat masker rambut alami dengan minyak peppermint kamu bisa banget nih membuatnya bersama dengan minyak jojoba dan minyak jarak.
Kedua minyak tadi dijadikan minyak pembawa karena minyak atsiri tidak boleh langsung digunakan harus dicampur agar tidak terjadi iritasi.
Minyak jarak dan minyak jojoba juga punya kemampuan menjaga kelembapan rambut, serta membuat rambut bisa tumbuh kuat.

Kamu bisa membut masker ini dengan mencampurkan sedikit minyak jojoba dan minyak jarak lalu dihangatkan, setelah itu kamu tambahkan beberapa tetes minyak atsiri peppermint.
Setelah itu, kamu bisa menggunakan masker rambut ini ke kulit kepala dan rambut, lalu dipijat-pijat, setelah itu biarkan selama setengah jam, dan bilas dengan sampo seperti biasa.
Sumber: ramshack leglam
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
