Melampaui Batas: Yoona Mengukir Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh

Reporter : Hevy Zil Umami
Selasa, 25 Februari 2025 15:45
Melampaui Batas: Yoona Mengukir Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh
Acara ini dirancang untuk membekali perempuan dengan keterampilan kepemimpinan asertif, strategi menjaga keseimbangan hidup, dan kemampuan memanfaatkan peluang bisnis.

Kepemimpinan sejati bukan sekedar tentang meraih posisi puncak, melainkan tentang memberdayakan, menginspirasi, dan menciptakan perubahan positif. Menyadari urgensi peran perempuan dalam kepemimpinan, Yoona dan Maxwell Leadership Indonesia, didukung oleh Lampu.id, menyelenggarakan lokakarya transformatif bertajuk " Lead Without Limits" pada Kamis (20/2). Acara ini dirancang untuk membekali perempuan dengan keterampilan kepemimpinan asertif, strategi menjaga keseimbangan hidup, dan kemampuan memanfaatkan peluang bisnis.

Berlokasi di jantung Jakarta Pusat, acara ini menghadirkan David Tjokrorahardjo, Presiden Maxwell Leadership Indonesia, sebagai mentor utama. Sebanyak 100 perempuan dari berbagai latar belakang dan komunitas, turut serta dalam sesi mentoring yang inspiratif ini. Coach David menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga tentang memimpin diri sendiri dengan integritas dan empati. Dengan demikian, perempuan dapat mencapai tujuan pribadi dan profesional tanpa mengorbankan keseimbangan hidup.

 

1 dari 1 halaman

Melampaui Batas: Mengukir Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh

" Perempuan memiliki potensi kepemimpinan yang luar biasa, namun sering kali terhambat oleh ekspektasi sosial dan tantangan keseimbangan hidup. Dengan strategi kepemimpinan yang tepat, mereka dapat menjadi pemimpin yang berpengaruh tanpa kehilangan esensi diri," ujar Coach David dalam sesinya.

Survei yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO) pada 2024 terhadap 416 perusahaan di Indonesia mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Perempuan memang mendominasi di tingkat manajemen pengawas dengan persentase 61% dan bahkan lebih tinggi di manajemen menengah, yaitu 70%. Namun, partisipasi mereka mengalami penurunan signifikan pada jenjang yang lebih tinggi, dengan hanya 49% yang mencapai posisi manajer senior dan hanya 22% yang berhasil menduduki kursi eksekutif puncak.

Angka-angka ini mencerminkan tantangan struktural yang masih dihadapi perempuan dalam menembus batasan di dunia kerja. Norma sosial yang mengutamakan laki-laki sebagai pemimpin, bias gender dalam promosi, dan kurangnya dukungan untuk keseimbangan kerja dan kehidupan menjadi faktor penghambat kemajuan perempuan.

 

Beri Komentar