Dream - Menghadapi banyak klien membuat makeup artist (MUA) mengalami banyak hal unik. Mulai dari berjuang menjangkau lokasi makeup yang melewati hutan belantara, berangkat kerja sebelum subuh atau tengah malam, hingga memiliki pengalaman horor.
Tidak sedikit yang mengalami ketiga hal tersebut selama merias klien. Termasuk pemilik akun Thread @shine_bridal yang mengungkapkan kisah horornya ketika merias klien di sebuah kamar hotel berbintang 4.
Kala itu, dia tidak langsung merias pengantin saat sampai di hotel. MUA memakaikan lensa kontak terlebih dulu jika kliennya tidak terbiasa memakainya. Setelah lensa kontak terpasang, dia pun memulai proses makeup.
Selama dirias, kliennya tampak kurang nyaman, tegang, dan cenderung gelisah. Matanya pun terus berair. MUA pun tidak mengeluh dan terus menghapus air mata pengantin sambil berkomunikasi dengan kliennya agar merasa lebih baik.
Tak lupa, MUA juga melakukan beberapa trik untuk menghentikan air mata klien.
Pasalnya, tidak sedikit orang yang tidak terbiasa memakai lensa kontak akan memiliki mata berair.
Akhirnya, MUA mencopot lensa kontak dari mata pengantin. “Awalnya bride ini gamau dicopot softlensnya karena takut nggak cantik. Tapi aku yakinkan kalau aku pasti bisa bikin matanya jadi bright meski tanpa softlens”.
Walau demikian, air matanya tetap mengalir. Bahkan, air matanya lebih banyak dari sebelumnya. Gerak gerik pengantin pun terlihat lebih tegang. Padahal, waktu MUA semakin sempit sebelum acara pernikahan dimulai.
Di saat yang sama, asisten MUA yang indigo pun memberikan kode lewat lirikan mata. MUA pun paham dengan kode asistennya dan mulai mengobrol dengan pengantin. “Kamu kenapa dek? Kamu ini nangis kan? Bukan karena mata berair?”
Pengantin pun mulai menangis tersedu-sedu. MUA pun memanggil ibu dari pengantin yang dirias di kamar sebelah. Saat ibunya datang, pengantin menangis histeris dan mengadu bahwa ada neneknya di ruangan itu.
Dia merasa neneknya terus melihatnya dari salah satu sisi kamar. Setelah itu, MUA dan asistennya pamit keluar ruangan. Sementara ibunya masih menenangkan pengantin.
Di sisi lain, asisten MUA mengakui bahwa dari awal proses makeup, nenek itu memang ada di ruangan yang sama.
tuturnya.
Setelah pengantin merasa lebih tenang, MUA menyelesaikan riasannya walau terlambat 20 menit dari waktu yang seharusnya.
MUA pun merasa terbebani di pundak kanan, “kayak ada yang dudukin. Kata asisten aku karena aku kena hawa ‘dia’ pas mendekat-dekat lihat cucunya”.
MUA pun mengatasinya dengan mengurut pundaknya sambil membaca doa untuk menghilangkan rasa pegal.