Ilustrasi. (Source: Shutterstock)
Dream - Sunscreen tidak cukup dipakai sekali sebelum beraktivitas. Sahabat Dream harus menggunakannya secara berulang, paling tidak 3-4 jam sekali untuk menjaga perlindungan kulit di bawah matahari.
Biarpun cuaca terlihat berawan atau dingin, paparan sinar UVA dan UVB tetap sama serta berdampak buruk bagi kulit, sehingga pemakaian sunscreen masih dibutuhkan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempermudah reapply sunscreen saat beraktivitas. Kamu bisa menggunakan sunscreen powder, stick, atau spray, namun ketiganya tidak bisa dipakai untuk perlindungan awal di pagi hari.
Efektivitas masing-masing jenis sunscreen pun berbeda. Menurut Dokter Kulit, Claudia Christin, sunscreen cream tetap paling disarankan, terutama untuk diaplikasikan di awal hari.
Jika kurang nyaman menggunakan sunscreen cream saat reapply di tengah-tengah aktivitas, kamu bisa memakai sunstick, powder, atau spray.
“ Urutannya (sunscreen) cream dulu, paling efektif. Kedua, sunstick yang bisa digosok-gosok, proteksinya bagus, tapi orang sering lupa di bagian tepi, kayak di samping hidung dan di sekitar mata. Habis itu spray, karena pas dipakai bisa ketiup angin atau udara, butirannya kecil banget, dan belum tentu rata,” kata dr. Claudia dalam acara BeautyHaul Mart di Kelapa Gading, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Foto: Shutterstock
Claudia menyarankan pembersihan tangan dan wajah sebelum reapply sunscreen. Minimal, bersihkan tangan dengan hand sanitizer. Sementara wajah bisa dibersihkan dengan micellar water atau cleansing wipes.
“ Diangkat dulu kotoran dan minyaknya, baru reapply. Nggak usah pakai facial wash, tapi kalau bisa, lebih bagus. Atau aku juga pakai facial tissue biasa, ditap-tap, kadang diangkat dulu minyaknya pakai kertas minyak, baru reapply sunscreen supaya mencegah efek greasy”.
Setelah membersihkan wajah dan tangan, aplikasikan sunscreen dengan cara disebar ke beberapa area wajah. Lalu diratakan menggunakan spons atau puff makeup.
Dream - Kondisi kulitmu tidak akan langsung berubah setelah memakai skincare. Butuh waktu dan proses untuk bisa melihat efek pemakaian skincare sesuai dengan labelnya.
Beberapa jenis skincare memang bisa menyebabkan beruntusan atau pengelupasan di awal pemakaian, namun kulitmu bisa lebih sehat setelah melewati fase tersebut. Fase kulit saat mengalami beruntusan atau pengelupasan biasa disebut purging.
Ada skin purging yang mereda dan membaik, tapi ada juga yang tak mereda. Kamu tetap perlu mengetahui hal tersebut agar bisa mengetahui berbagai efek pemakaian skincare.
Dilansir dari Prevention.com, berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang skin purging.
Foto: Shutterstock
Secara umum, skin purging merupakan fase dimana kulit melalui proses penyesuaian terhadap produk yang sedang digunakan.
“ Purging terjadi ketika bahan aktif suatu produk mengoptimalkan proses pergantian sel kulit. Skin purging juga bisa menyebabkan munculnya jerawat karena pori-pori tersumbat,” ungkap Suneel Chilukuri, Dokter Kulit asal Texas, Amerika Serikat.
Retinol, retinoid, atau asam retinoat yang merupakan turunan vitamin A seringkali jadi penyebab skin purging. Hal ini diperkuat dengan penelitian dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology yang membuktikan bahwa penggunaan retinol pada awalnya memicu timbulnya jerawat pada beberapa orang.
“ Zat aktif lainnya seperti asam glikolat, laktat, dan salisilat juga dapat memicu purging pada kulit,” kata Chilukuri.
Beberapa jenis eksfoliator seperti yang telah disebutkan dapat mengoptimalkan proses regenerasi dan menyebabkan jerawat di bawah permukaan kulit muncul lebih cepat. Proses ini juga bisa menyebabkan kulit kering dan meradang.
Skin purging kulit paling sering terjadi di area yang mudah berjerawat, seperti dagu dan dahi. “ Biasanya muncul dalam bentuk pustula kecil, komedo, atau komedo putih,” ujar Zenovia Gabriel, seorang Dokter Kulit.
Kulitmu juga bisa terasa kering, bersisik, bahkan nyeri saat mengalami peradangan akibat skin purging.
Foto: Shutterstock
Kedua hal ini cukup sulit dibedakan. “ Purging biasa terjadi di area berjerawat normal dan disertai dengan pengelupasan serta jerawat memerah,” ujar dokter Gabriel.
Jika kamu menemukan jerawat di tempat yang tidak normal, kemungkinan besar itu adalah breakout atau mungkin reaksi berlebih setelah menggunakan produk makeup bersifat komedogenik.
“ Apabila kamu memiliki wajah yang berminyak bahkan lebih dari biasanya dan memiliki jerawat baru, itu adalah breakout,” ujar Gabriel.
“ Meskipun berbeda pada setiap orang, skin purging akan mereda dalam waktu 4-6 minggu,” kata Gabriel.
Jika kamu mulai merasa sangat tidak nyaman dan kondisi kulit tidak kunjung reda pada minggu ketiga, konsultasi ke dokter kulit. Mungkin, kamu mengalami infeksi yang memerlukan perawatan khusus.
Apakah Purging Adalah Hal yang Wajar?
“ Purging adalah salah satu tanda positif bahwa perawatan kulit bekerja secara efektif. Setelah purging mereda, kulit yang baru akan lebih halus,” ujar dokter Gabriel.
Perawatan Pada Saat Purging Kulit
Perkenalkan produk baru satu per satu, apabila iritasi muncul, batasi penggunaan setiap dua hari sekali.
“ Dengan cara ini memberi waktu pada kulit untuk menyesuaikan diri dan tidak menyebabkan syok pada kulit,” tambah Gabriel.
Laporan: Devi Tri Aprilianza
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik