Memakai Skincare. (Source: Shutterstock)
Dream - Industri kecantikan 5-10 tahun lalu memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan saat ini. Dulu, merek skincare tidak sebanyak yang dijual sekarang. Sehingga, pilihan skincare pun sangat terbatas. Begitu pula dengan edukasi seputar pemakaiannya.
Sehingga, masih banyak orang yang bingung tentang cara pemakaian serta pemilihan skincare. Akhirnya, sebagian orang pun memilih skincare tanpa pengetahuan yang mumpuni dan terjebak pada pemakaian krim 'abal-abal'.
Tidak hanya dulu, sekarang pun masih banyak orang yang menggunakannya. Krim 'abal-abal' sendiri merupakan julukan yang diberikan pada skincare dengan informasi produk kurang jelas serta tidak tersertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) atau FDA (Food and Drug Administration).
Biasanya, produk tersebut dipasarkan dari mulut ke mulut dan tidak dijual bebas. Sehingga, keamanan serta keaslian produknya pun tidak terjamin.
Walau cukup banyak yang menggunakannya dan merasakan manfaat produk tersebut untuk kulit, tidak sedikit orang mengalami efek samping buruk. Bukan sekadar jerawat atau beruntusan, produk tersebut juga bisa menyebabkan berbagai masalah kulit yang sangat sulit diatasi, seperti melasma dan okronosis.
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
Masalah kulit tersebut disebabkan oleh kandungan yang sangat berbahaya seperti merkuri. Merkuri kerap terkandung dalam krim 'abal-abal' yang diklaim mampu memutihkan kulit. Hasilnya pun tidak main-main. Banyak orang yang berhasil memutihkan kulitnya dengan skincare mengandung merkuri.
Tapi, sebenarnya merkuri merupakan zat yang tidak boleh terkandung dalam skincare. " Merkuri memang sejenis logam yang biasanya digunakan sebagai pengawet dan nggak disarankan untuk jadi skincare," ungkap Ika Ayu, Dokter Kulit dalam acara perkenalan Aceskin di iCantix & Co. Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 21 Juli 2022.
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
Ia pun mengungkapkan cara kerja merkuri yang berfungsi untuk menutup permukaan kulit. " Merkuri itu seperti 'semen kulit'. Jadi, 'jasad renik' dalam kulit itu mati. Jadi dari luar, kulitnya kelihatan glowing karena dia memberikan efek masking" .
Pemakaian skincare bermerkuri membuat sel kulit sulit bernapas dan rusak meski terlihat sangat sehat serta cerah. Jika digunakan terus menerus, skincare bermerkuri bisa menyebabkan kemerahan, beruntusan, melasma, maupun okronosis atau perubahan warna kulit menjadi keabu-abuan di area wajah tertentu.
Efeknya pun berbeda-beda pada setiap orang. " Ada yang efeknya muncul pada saat berhenti. Ada juga yang 5-20 tahun baru kelihatan," tutur Ika.
Jika sudah mengalami efek samping seperti melasma dan okronosis, kemungkinan besar kondisi kulit tidak akan kembali seperti semula. " Setengah mati nggak bisa hilang. Mau dilaser atau perawatan lain, nggak bisa hilang" .
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
Sebaiknya, lakukan perawatan untuk mencerahkan kulit dengan memakai skincare yang terjual di pasaran. Kamu bisa menggunakan skincare yang mengandung niacinamide, alpha arbutin, atau galactomyces.
Selain itu, optimalkan perawatan kulit dengan menjalani pola hidup sehat. " Tidur di bawah jam 10 supaya proses regenerasi nggak terganggu, minum jus yang banyak, stop gula-gula, dan sunblock jangan lupa," tutupnya.
80 Kata-Kata Bulan Ramadhan, Bangkitkan Semangat Ibadah di Bulan Penuh Berkah
Doa Ketika Memberi dan Menerima Zakat Fitrah yang Wajib Diketahui
Bacaan Niat Doa Zakat Fitrah untuk Orang Tua Dilengkapi Landasan Perintah Berzakat
Puasa Ramadan 2023: Dalil, Keutamaan, hingga Ketentuan-Ketentuannya
Bacaan Niat Doa Zakat Fitrah untuk Orang Tua Dilengkapi Landasan Perintah Berzakat
Masya Allah! Jualan Roti di Pinggir Jalan, Bocah Ini Tetap Bawa Tasbih untuk Berzikir
Penampakan Rumah Ustaz Viral Koh Dennis yang Serba Simple dan Sederhana