(Foto: Shutterstock)
Dream - Pertanyaan seputar pernikahan tentu jadi momok bagi yang belum memiliki pasangan. Kita jadi bosan dan jengkel lantaran pertanyaan yang sama terus berulang dari orang yang berbeda-beda.
Jawaban 'Nanti, tunggu mapan' kerap jadi andalan bagi para jomblo untuk membungkam si penanya. Tetapi, nyatanya orang lain tetap saja penasaran dan melontarkan kalimat seperti ini, " Padahal nikah dulu bisa lho mapan bersama."

Meski momen yang indah, nyatanya ada banyak pandangan terkait pernikahan. Ada yang menganggap menikah adalah cara untuk menghindari zina, ada ada juga yang menilai pernikahan bukanlah solusi dari suatu persoalan.
Hal semacam ini pernah dialami blogger hijab asal Banjarmasin, Nurul. Menikah dan kemapanan, menurut Nurul, merupakan dua poin penting dalam kehidupan seseorang yang harus diputuskan secara matang.
Nurul sendiri termasuk orang yang memegang prinsip mapan dulu sebelum menikah. Meski demikian, dia ingin mengetahui respon masyarakat dengan melontarkan pertanyaan yang sama di akun miliknya, Ask.fm
Banyak orang menganggap mapan dulu berkaitan dengan finansial. Tetapi, Nurul punya pandangan lain.
Dia mengganggap mapan lebih merujuk kepada emosi, pola pikir. Tentu hal ini akan berpengaruh keberhasilan pernikahan.

Lalu, untuk 'nikah dulu', Nurul beberkan penjelasannya di sini serta menganalisis jawaban-jawaban dari followersnya. Yuk simak!
Kirimkan cerita inspiratif ala kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin di-publish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
