20 Orang Makan di Restoran, Astaga Tagihannya Rp2,2 Miliar!

Reporter : Sandy Mahaputra
Sabtu, 11 Februari 2017 16:01
20 Orang Makan di Restoran, Astaga Tagihannya Rp2,2 Miliar!
Bikin geger! padahal menu makanan yang dipesan terbilang biasa saja.

Dream - Foto cuplikan bon makan di sebuah restoran di Singapura membuat heboh dunia maya.

Betapa tidak! Saat mengadakan reuni, sebanyak 20 orang dilaporkan telah menghabiskan uang sekitar S$ 240 (sekitar Rp 2,4 miliar) di sebuah restoran di Resorts World Sentosa pada 27 Januari lalu.

Menurut pengguna Facebook Mano Sabnani yang memposting foto bon makan yang cukup panjang itu, restoran itu bernama Fengshui Inn.

Restoran ini dikenal sebagai restoran selebriti chef yang menyajikan masakan China asli, dengan koki veteran dari Hong Kong. Kebanyakan item yang dipesan pada bon makan itu adalah 'hidangan khusus'.

Tapi tagihan mahal justru datang dari dua botol Moutai. Satu botol minuman beralkohol mewah berusia 50 tahun itu harganya S$ 36.000 (sekitar Rp 337 juta).

Seorang netizen bernama Ah Boy, berkomentar di Facebook, “ Wow, ini adalah bon makan pemecah Guinness World Records. Jumlah itu sama dengan gajiku bertahun-tahun jika digabungkan.”

Namun sebuah video yang beredar belakangan di WhatsApp dan Facebook membuktikan bahwa bon makan itu bukan di Singapura.

Video tersebut tidak memperlihatkan makanan dari restoran di Sentausa, tapi di sebuah restoran di Taiwan.

(Ism, Sumber: stomp.com.sg)

 

1 dari 3 halaman

Apes Digetok Warung, Cuma Nasi Lauk 2 Udang Harga Selangit

Apes Digetok Warung, Cuma Nasi Lauk 2 Udang Harga Selangit © Dream

Dream - Masyarakat Malaysia baru-baru ini geger dengan kisah pelanggan yang 'digetok' warung makan. Kuitansi bukti pembayaran di Restoran Pak Din Sajian Melayu dengan harga 'selangit' itu tersebar di media sosial.

Harga di bon itu dinilai tak masuk akal. Menurut pemilik kuitansi tersebut, dia dikenakan harga makanan 34,70 ringgit atau kira-kira Rp104 ribu untuk dua jenis menu lauk campur nasi, yaitu dua ekor udang berukuran sebesar ibu jari dan seekor ikan bawal.

Bukan harga keseluruhan yang membuat pemilik kuitansi terkejut. Tetapi harga untuk seekor udang yang tidak besar itu yang membuatnya tertegun. Sebab masing-masing dikenakan harga 12 ringgit atau kira-kira Rp36 ribu.

Netizen yang melihat kuitansi tersebut mengungkapkan bahwa restoran bersangkutan memang terkenal dengan harga yang tidak masuk akal.

Menurut mereka, Restoran Pak Din Sajian Melayu yang terletak di sebuah pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur ini memang menetapkan harga yang cukup mahal kepada pengunjung.

" Aku pernah kena juga di Restoran Pak Din ini. Tak tahu harga dia lebih mahal dari restoran westernNasi dan sepotong kecil ikan pari disuruh bayar 18 ringgit. Sekali saja aku datang. Tak salah dengan kuitansi itu, memang harganya mengejutkan," jelas Aziz NJ.

" Gila harga dia. Lihat ikan bawal itu saja sudah tidak selera, goreng macam tak pernah ganti minyak. Udangnya juga tak sesuai dengan harga. Seekor udang 12 ringgit, kalau dua ekor jadi 24 ringgit. Itu sudah bisa dapat satu kilogram udang kalau pergi ke pasar," tulis Irfan Idlan.

" Di Tesco udang sekilo harganya masih 23 - 24 ringgit dengan ukuran yang lumayan besar. Gila betul getok harga. Jika begini tidak hanya bisa cepat pergi naik haji, jalan-jalan ke Los Angeles dua bulan sekali pun bisa, " kata Ahrotul Farihah.

Banyak yang meminta pihak Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan (KPDNKK) mengambil tindakan terhadap restoran bersangkutan.

(Sumber: mynewshub.cc)

2 dari 3 halaman

Tertipu Warung Seafood, Sepiring Udang Rp3,2 Juta

Tertipu Warung Seafood, Sepiring Udang Rp3,2 Juta © Dream

Dream - Teliti menu makanan sebelum memesan. Termasuk harga untuk tiap porsi. Bila kurang jelas, tanyakan secara detail kepada pelayan. Bila tidak, bisa-bisa Anda tertipu menu yang tercetak dengan menarik itu.

Simaklah pengalaman wisatawan di China –yang bermarga Zhu– ini. Dia " tertipu" oleh menu yang dipasang sebuah restoran seafood. Akibatnya, Zhu harus merogoh kocek jutaan rupiah hanya untuk sepiring udang dan beberapa menu lainnya.

Kisah itu bermula saat Zhu berlibur ke wilayah Qingdao bersama keluarga. Pria asal Nanjing ini singgah ke restoran seafood. Seperti di restoran lain, di tempat itu Zhu dan keluarga disodori menu makanan. Foto menu makanan itu sungguh menarik, menggugah selera.

Diamatilah menu itu lekat-lekat. Selain melihat menu, mereka juga melihat harga untuk menyesuaikan isi kantong. Dan terpautlah mata mereka pada menu udang lezat. Mereka melihat jelas tulisan 38 yuan atau sekitar Rp82 ribu. Ah, masih terjangkau. Sejauh itu, tak ada masalah.

Pesanlah mereka sepiring udang dan beberapa menu lain. Dengan lahap mereka santap, termasuk satu piring berisi 40 udang. Mereka habiskan beramai-ramai. Nikmat masih terasa di lidah. Kenyang di perut belum juga turun. Namun mereka harus segera beranjak. Maka dibayarlah pesanan yang telah ludes dimakan itu.

Dan saat menerima bon tagihan, Zhu dan keluarganya terperanjat. Mereka mengamati lekat-lekat bill itu karena merasa ada yang salah. Zhu tak menyangka harus membayar 2.700 yuan atau sekitar Rp5,8 juta untuk pesanan yang telah mereka habiskan. Sepiring udang yang mereka pesan ternyata harganya 1.520 yuan atau sekitar Rp3,2 juta.

Ya, harga Rp82 ribu yang tertera pada daftar menu itu ternyata bukan harga sepiring udang. Yang tertulis itu ternyata harga perekor. Satu ekor udang dihargai Rp82 ribu. Sehingga, Zhu harus membayar satu piring berisi 40 ekor udang dengan Rp3,2 juta. Ditambah menu lain, Zhu harus membayar Rp5,8 juta.

Apes Digetok Warung, Cuma Nasi Lauk 2 Udang Harga Selangit

Merasa tertipu, Zhu mendatangi sang pemilik restoran. Dia menanyakan mengapa harga udangnya tak sama dengan yang tertera pada daftar menu. Namun, sang pemilik restoran dengan tenang memberikan penjelasan.

Pemilik restoran itu menunjukkan tulisan dengan ukuran sangat kecil pada bagian bawah menu. Bunyinya: “ harga seafood di atas adalah harga per item.”

Mendapat penjelasan itu, Zhu tetap tak terima. Dia menolak membayar harga yang dinilai terlalu tinggi. Pemilik restoran itu kemudian mengeluarkan tongkat, mengancam Zhu agar mau membayar.

Namun kemudian polisi dipanggil ke restoran utnuk menyelesaikan sengketa itu. Mereka bernegosiasi dan akhirnya Zhu tetap harus membayar dengan harga yang masih dianggap tinggi. Yaitu 2.000 yuan atau sekitar Rp4,3 juta.

Kepada media lokal, sang pemilik restoran mengaku sengaja memasang harga selangit, karena udang-udang yang dijual itu merupakan udang segar, yang baru ditangkap.

Kasus ini dengan cepat menyebar ke media sosial China, Weibo. “ 38 yuan large prawn” menjadi trending topik. Pengguna media sosial China mengecam pemilik restoran dan aparat yang dinilai tak sensitif dengan kasus yang disebut sebagai penipuan terhadap pelanggan ini.

“ Lain kali, jika saya makan di Qingdao, lebih baik bertanya dulu berapa harga tiap butir nasi atau tiap mie atau yang lainnya,” demikian tulis pengguna Weibo, YanchixiaS, sebagaimana dikutip Dream dari Shanghaiist, Kamis 8 Oktober 2015.

3 dari 3 halaman

Heboh `Digetok` Penjual Nasi Bungkus, Harganya Bikin Syok!

Heboh `Digetok` Penjual Nasi Bungkus, Harganya Bikin Syok! © Dream

Dream - Salah satu kuliner andalan di Malaysia adalah Nasi Kandar. Ini adalah nasi khas masakan India yang menjadi idola di Negeri Jiran. 

Ada banyak warung yang menjual Nasi Kandar di Kuala Lumpur. Tapi yang satu ini membuat heboh karena memberikan harga yang tidak wajar.

Seorang pengguna Facebook di Malaysia baru-baru ini mendapat pengalaman tidak menyenangkan saat makan di sebuah warung India untuk membeli Nasi Kandar.

Di laman Facebook miliknya, dia menulis bagaimana warung Sadam Nasi Kandar, yang terletak di depan Public Bank Segambut, KL, mematok harga makanan yang berbeda-beda untuk jenis nasi yang sama.

" Dua minggu lalu, saya pergi ke Sadam Nasi Kandar untuk membeli 2 bungkus nasi (saya memilih lauk ayam dan cumi-cumi), tetapi mereka menghitung dua bungkus itu sebesar 28 ringgit (sekitar Rp 87 ribu)! Itu sangat mahal, tapi saya membiarkannya.

" Setelah itu, saudara saya pergi untuk membeli 2 bungkus nasi juga. Tapi kali ini, dua bungkus Nasi Kandar dihargai 14 ringgit (sekitar Rp 43 ribu)! Bagaimana bisa harganya sangat berbeda padahal kita membeli nasi yang sama?

" Penasaran apa yang akan terjadi, saya pergi ke warung lagi setelah beberapa hari. Dan ini terjadi! Nasi yang sama, masing-masing lauknya ayam dan cumi-cumi, dan mereka meminta 41 ringgit (sekitar Rp 127 ribu) kepada saya?! Ini terlalu konyol! Tidak akan datang lagi ke sana!"

Tulisan yang disertai dengan bukti kwitansi pembayaran tersebut akhirnya menjadi viral.

Beri Komentar