Gorengan/ Foto: Shutterstock
Dream - Gorengan termasuk hidangan yang disukai masyarakat Indonesia dan semua kalangan. Isiannya sangat beragam, seperti tempe, tahu, pisang, dan masih banyak lagi.
Biasanya, dibalur dengan tepung berbumbu lalu digoreng garing. Sangat nikmat jika disantap dalam keadaan hangat sebagai teman minum teh atau kopi. Rasanya memang nikmat, tapi kita tak boleh mengonsumsi goreng terlalu sering.
Pasalnya, kandungan minyak berlebihan pada gorengan bisa memicu sederet masalah kesehatan. Jika ingin makan gorengan, lebih baik membuat sendiri di rumah daripada membeli.
Buatlah gorengan dengan versi lebih sehat. Bagaimana caranyanya? Yuk simak.
Gunakan minyak baru
Saat menggoreng, usahakan memakai minyak baru. Jangan pakai minyak bekas yang sudah lama apalagi yang warnanya sudah menghitam. Minyak bekas tak lagi memiliki nutrisi dan berisiko jadi sumber kolesterol. Untuk itu pastikan selalu pakai minyak baru saat membuat gorengan.
Pertahankan suhu minyak
Mempertahankan suhu minyak dan tak mengubahnya merupakan cara tepat untuk membuat makanan lebih sehat. Jika minyak tidak cukup panas, maka makanan bakal menyerap lebih banyak minyak.
Jika minyak terlalu panas, maka hal in bisa menyebabkan makanan jadi gosong. Hal ini juga bisa membuat makanan jadi tak sehat dan tak lezat. Selain menggunakan cara tersebut, pastikan agar gorengan yang sudah matang dtiriskan lalu ditaruh di atas tisu untuk menyerap minyak berlebih. Cara ini bisa bisa menghilangkan kandungan minyak berlebih di dalamnya.
Gunakan adonan gorengan yang tepat
Membuat adonan gorengan yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap hasil dan rasanya. Pada beberapa jenis gorengan, adonan khusus dibutuhkan agar menjadi makanan yang lebih lezat. Saat membuat adonan ini, kamu bisa membuatnya lebih sehat dengan memilih tepung bebas gluten.
Tepung biasa cenderung lebih banyak menyerap minyak pada makanan. Menggunakan tepung yang tepat bisa jadi cara tepat dalam membuat gorengan lebih sehat.
Tambahkan baking soda
Menambahkan baking soda menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas adonan makanan. Cara ini juga bisa lebih menyehatkan karena menurunkan penyerapan minyak pada makanan.
Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream - Sebagai orang Indonesia, lidah kita pasti sudah akrab dengan gorengan. Biasanya berupa pisang, tempe, bakwan, tahu, tempe hingga cireng yang semuanya diolah dengan digoreng.
Dibalur tepung berbumbu, digoreng minyak panas, lalu dimakan selagi hangat. Bila ingin rasa pedas, tinggal gigit bersama cabai rawit. Di berbagai negara, banyak juga gorengan yang begitu populer bahkan lintas benua.
Apa saja gorengan tersebut?
Tempura
Tempura merupakan gorengan khas Jepang. Biasanya, masyarakat Jepang membuat gorengan yang terbuat dari udang yang dibalut dengan tepung roti kemudian digoreng hingga matang. Ada juga yang terbuat dari sayuran, bakso ikan, atau ayam. Tempura kini juga populer di berbagai negara tak terkecuali di Indonesia.
French Fries
French Fries yang populer di Amerika dan negara-negara barat, kini juga populer di Indonesia. Camilan dari kentang yang digoreng ini banyak ditemui di restoran atau cafe. Biasanya disajikan dengan saus sambal dan mayonaise.
Fried Chicken
Fried Chicken memang udah tak asing lagi. Dipopulerkan di Eropa dan Amerika, ayam goreng tepung berbumbu ini menjadi makanan favorit di berbagai negara. Bahkan banyak versi lokal dengan rasa khas yang tak kalah nikmat.
Spring Roll
Camilan khas oriental ini merupakan goreng favorit di China dan di negara-negara Asia. Spring roll juga terkenal di Indonesia, untuk versi Indonesianya mirip lumpia. Spring roll biasanya berisi sayuran, udang dan ayam.
Corndog
Merupakan sosis yang dibalut dengan tepung berbumbu, kemudian digoreng dalam minyak panas. Merupakan goreng favorit di Amerika Serikat dan Korea, dan kini mulai disukai masyarakat Indonesia.
Lihat informasi kuliner lainnya di Diadona.id.
Dream - Pisang, risol, bakwan, cireng, merupakan gorengan yang jadi favorit banyak orang. Gorengan juga bisa dijadikan lauk pendamping nasi. Pernahkan terpikirkan asal mula gorengan?
Dalam buku A History of Food (2008) makanan ini sudah ada sejak 1200 Sebelum Masehi di Mesir. Dari mesir inilah kemudian makanan dengan konsep gorengan menyebar ke seluruh dunia.
Tidak heran jika di seluruh dunia punya berbagai jenis gorengan yang berbeda-beda antar negara. Seperti di Jepang dengan tempura, Korea dengan twigim, dan di Inggris yang terkenal dengan fish and chips, Amerika yang terkenal dengan ayam goreng tepungnya.
Lalu, bagaimana dengan gorengan di Indonesia? Di nusantara sendiri, gorengan ini dibawa oleh China. China memang membawa pengaruh yang cukup besar di dunia kuliner Indonesia. Pendatang China mengenalkan berbagai makanan seperti mie, bakso, nasi goreng dan tak terkecuali adalah gorengan.
China mengenalkan dua teknik menggoreng. Yakni dengan teknik sedikit minyak (jian) da juga menggoreng dalam banyak minyak (zha). Teknik zha ini yang menjadi dasar gorengan di Indonesia.
Sebelumnya, teknik memasak di Indonesia hanya mengolah makananan dengan cara dikeringkan, diasinkan, diasap, direbus, dan dikukus. Hal ini terlihat dari prasasti-prasasti dari masa Jawa Kuno maupun Bali kuno.
Selain itu, belum banyak produksi kelapa sawit di Indonesia. Setelah adanya pengaruh menggoreng dalam minyak banyak, lama kelamaan diikuti dengan produksi minyak kelapa sawit yang mulai banyak.
Pada awal abad ke-20, minyak kelapa jadi hasil utama dari budi daya kelapa. Karena mulai banyak diminati dan menjadi keperluan domestik, minyak kelapa kemudian menjadi komoditas perdagangan.
Minyak kelapa mudah didapat, bahan makanan pun melimpah di perkebunan. Ada pisang, singkong, ubi goreng, dan sebagainya. Semuanya dibalut dengan tepung yang kemudian digoreng dalam minyak yang banyak.
Baca cerita lengkapnya di Diadona.id
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur