Ilustrasi Daging (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak menjadi perhatian besar menjelang perayaan Idul Adha 1443 H. Meski dipastikan hanya menyerang sesama hean, masyarakat masih cemas ketika tanpa disadari mengonsumsi daging kurban yang kesehatannya diragukan.
Pertanyaan sebagian masyarakat saat ini mungkin hampir sama. Aapakah daging yang pernah terjangkit virus PMK aman dikonsumsi?
Manajer DD Farm Yogyakarta, Satya Jati memastikan mengonsumsi daging hewan ternak yang terjangkit PMK aman. Dia beralasan virus Aphtovirus Famili Picornaviridae yang memicu PMK pada hewan ternak tidak akan menular kepada manusia.
Satya mengimbau jika hewan terindikasi PMK, sebaiknya dipotong dan kemudian langsung diolah agar tak menular ke hewan lainnya.
“ Kalau sudah diolah tidak akan menular ke manusia. Tapi kalau belum diolah bisa menularkan ke hewan lain,” jawab Satya Jati saat ditemui di peternakan DD Farm Yogyakarta, di Sentolo, Kulonprogo pada Kamis, 30 Juni 2022.
Dokter hewan sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman juga mengungkapkan hal yang kurang lebih terkait keamanan mengnsumsi daging hewan ternak yang terindikasi PMK.
Mengutip Liputan6.com, bahwa wabah PMK bukan masalah kesehatan masyarakat dan bukan pula keamanan pangan.
Alasan dari pendapat itu lantaran virus PMK sebenarnya sangat mudah untuk dimatikan. Kondisi ini membuat produk olahan dari olahan daging sapi, seperti burger, steak, kornet dan sebagainya aman dikonsumsi.
Produk yang diolah juga telah melewati proses pemanasan dalam waktu yang lama dan virus PMK dapat dikatakan telah berada dalam mode inactive.
" Virus PMK itu mudah sekali dimatikan atau inaktivasi dengan pemanasan 70 derajat celsius selama 30 menit, itu virus sudah inactive. Kalau makanan itu memiliki pH dibawah enam atau diatas sembilan, maka virus itu juga inactive," ujar Denny dalam IPB Podcast bertema Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak.
Pendapat serupa juga dikatakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto yang menegaskan, PMK pada hewan yang kini tengah merebak di beberapa daerah di Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya tidak menular ke manusia atau zoonosis.
“ Perlu saya tegaskan kembali bahwasannya virus PMK tidak menular ke manusia atau bukan termasuk zoonosis. Jadi warga tidak perlu takut, hanya bagi peternak perlu meningkatkan kewaspadaan,” kata Joko Budi Nuryanto, dikutip dari laman jatengprov.go.id.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap