Tekote
Dream - Minuman khas Indonesia sangat beragam jenisnya. Biasanya diolah dari bahan alami secara tradisional dan memiliki manfaat bagi kesehatan serta rasa yang segar.
Bagi Sahabat Dream yang suka dengan minuman tradisional, ada tempat yang bisa didatangi, yaitu Tekote di Grand Indonesia. Di tempat ini ada berbagai minuman khas Indonesia yang dikemas secara modern.
" Kita merasa minuman Indonesia belum terekspos, kita sengaja melakukan ini biar anak muda zaman sekarang mau coba minuman tradisional,” kata Lavinia Marketing Director grup Sari Rasa/ Tekote, di Grand Indonesia, Jumat, 15 Maret 2019.
Dalam Tekote banyak minuman tradisional, mulai jus buah-buahan, jamu-jamuan seperti kunyit asam, hingga kopi dan teh yang dicampur dengan kunyit asam dan temulawak.
“ Ada juga herbal coffee, seperti beras kencur dicampur kopi, dan restoran ini jadi punya ciri khas,” katanya.
Untuk range harga minuman di Tekote mulai dari Rp30 ribu sampai Rp80 ribu. Selain minuman tekote juga meyediakan makanan tradisional.
“ Kita ada serabi, pisang gulung, otak-otak jadi pas dipadu dengan minumannya,” tutur Lavinia.(mut)
Advertisement
Seasoldier, Komunitas Peduli Lingkungan yang Digagas Nadine Chandrawinata
Dian Sastro Pakai Pin One Piece di Toronto Film Festival, Gunakan Fashion untuk Kritik?
Momen Demonstran Nepal Bantu Evakuasi Istri Disabilitas yang Ditinggal Kabur Suami Menteri
6 Komunitas Lari di Jabodetabek, Tempat Kumpul Seru Para Runner
Curhat Dokter Sering Temui Pasien `Overdosis` Seblak dan Mi Pedas Ekstrem
Mengulik Harga Jam Tangan Keren 3 Menteri Baru Prabowo, Ada yang Miliaran
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bali Banjir Ekstrem, Nana Mirdad Ungkap Seperti Tsunami Kecil
Food Blogger Mukbang Donat Toping Nyeleneh Sambal Hingga Petai
Curhat Dokter Sering Temui Pasien `Overdosis` Seblak dan Mi Pedas Ekstrem
Sudah Tahu Belum Moms? Ini Cara Konsumsi Susu Pertumbuhan Anak
Seasoldier, Komunitas Peduli Lingkungan yang Digagas Nadine Chandrawinata
Dian Sastro Pakai Pin One Piece di Toronto Film Festival, Gunakan Fashion untuk Kritik?