Resep Sukses `Juragan Steak`: Hafalan Quran Karyawan

Reporter : Amrikh Palupi
Senin, 2 November 2015 13:15
Resep Sukses `Juragan Steak`: Hafalan Quran Karyawan
Sukses menjadi pengusaha beromset ratusan juta setiap tahunnya Jody Brotosuseno pun berbagi resep rahasia. Pemilik Waroeng Steak and Shake ini mengaku mengedepankan sistem spiritual company.

Dream - Sukses menjadi pengusaha beromset ratusan juta setiap tahunnya Jody Brotosuseno pun berbagi resep rahasia. Pemilik `Waroeng Steak and Shake` ini mengaku mengedepankan sistem spiritual company dengan membekali akhlak untuk seluruh karyawannya.

Mengawali usaha di Yogyakarta tujuh tahun lalu, kini Jodi telah memiliki 50 gerai di seluruh Indonesia.

" Jajaran atas terutama saya kemudian ke management, direkturnya tim kreatif, manager harus memberikan contoh ke anak buahnya. Spiritual company kita mulai dari hal kecil berhenti merokok, kelihatan simpel tapi susah juga. Melakukan salat dan hafal Quran," kata Jody saat ditemui di acara Amazing Muharram ditulis Senin 2 November 2015.

Dalam menjalankan usahanya, Jodi mengaku ada hal-hal penting yang selama ini selalu dipegang teguh. Selain terus berusaha, Jodi mengatakan managementnya harus bisa menghafal alquran kemudian tidak lupa berdoa.

" Atasan harus memberikan contoh ke bawahan. Hapal Al Quran dan doa, dengan Spiritual Company ini makanya saya bangun Rumah tafid. Saya perbanyak santri supaya banyak yang mendoakan kita. Perusahaan semakin besar, kita butuh banyak doa karena semakin besar ujiannya semakin berat," ujarnya dia.

Kegiatan meningkatkan akhlak pun selalu dijalani seluruh tim Jodi. " Kita perbaiki semua ahlak karyawan dengan kajian pengajian setiap hari. Setelah shalat duhur kita kajian dulu. Senin ngaji tafsir, selasa ngaji fiqih dan rabu ngaji dan insya Allah ahlak terus dibenahi. Ketika managementnya sudah bener barulah kebawahannya," ungkapnya.

Selain itu kejujuran menjadi hal yang ditanamkan pada semua karyawannya. " Perusahaan paling utama kejujuran. Contoh karyawan saya mau mengambil telor saja bikin catatan. Dia tidak berani, mereka bikin catatan ambil telur dan susu berapa setiap hari dan steak. Jadi setiap bulan sebelum gajian mereka maunya gaji dipotong terlebih dahulu. Mereka tidak berani mengambil yang bukan haknya," pungkasnya. (Ism) 

Beri Komentar