Eddy Supardi, Pendiri Roti Bakar Eddy, Telah Berpulang. (Foto: Akun Instagram @rotibakareddyid)
Dream – Belum lama ini, dunia kuliner dirundung duka. Pendiri bisnis Roti Bakar Eddy yang legendaris, Eddy Supardi, meninggal dunia.
Pria berusia 67 tahun ini menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 10 Oktober 2018 pukul 16.25. Kabar duka ini disampaikan oleh sang anak, Risdianty Eddy Supardi, di akun Instagramnya.
“ Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Selamat jalan,” tulis Risdianty, dikutip Dream, Jumat 12 Oktober 2018.
Ya, nama Eddy Supardi sudah melegenda. Pria asal Solo, Jawa Tengah, ini sudah lama berkecimpung di bisnis roti bakar. Bisnisnya ini sudah berdiri sejak tahun 1971 alias sudah 47 tahun.
Kesuksesannya ini bermula dari kenekatannya mengadu nasib di Jakarta pada 1966.
View this post on InstagramInnalillahi wa inna ilaihi rojiun ..... Selamat jalan Bapakð��ð��ð��ð��ð��
Dilansir dari laman Roti Bakar Eddy, pada tahun 1966, Eddy Supardi yang berusia 15 tahun, memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Berbekal restu orang tua, dia menapakkan kaki di ibukota. Kedatangannya terbilang nekat.
Berbekal yang seadanya, pria Solo ini menjadi karyawan di warung roti bakar kaki lima. Pekerjaannya? Melayani dan membereskan barang dagangan.
Tak hanya sebagai karyawan roti bakar, Eddy juga pernah menjadi penjual koran. Ketika itu, yang dipikirkan hanyalah mencari uang untuk makan. Kesabaran membuat Eddy bertahan di Jakarta meskipun dia mengalami banyak kesusahan.
Gaji yang diterima hanya cukup untuk biaya hidup. Tapi, dengan kepiawaiannya mengelola uang, Eddy bisa menyisihkan uang untuk menabung. Harapannya bisa mengumpulkan modal untuk merintis usahanya sendiri.
Eddy juga pernah berjualan lontong sayur dan bubur ayam di wilayah dekat Universitas Al-Azhar Indonesia, Blok M, Jakarta Selatan.
Dia memboyong gerobaknya di pinggir jalan. Eddy juga “ kenyang” berurusan dengan petugas keamanan dan ketertiban kota (kamtib).
Pada 1971, dia mencoba dagangan roti bakar di lokasi yang sama karena belum ada orang yang menjual roti bakar. Kerja kerasnya berbuah hasil. Pembeli roti bakarnya terus bertambah. Kedai roti bakar pertamanya ada di belakang Universitas Al Azhar.
Kini, Roti Bakar Eddy sudah punya banyak cabang, seperti Bintaro, Depok, Cibubur, dan Pondok Gede. Kedai ini tak hanya menjual roti bakar, tetapi juga menu-menu lainnya, seperti siomay, nasi uduk, nasi goreng, dan bakso.
Advertisement
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Saking Girangnya Mas Pur `Tukang Ojek Pengkolan` Wisuda Sarjana, Sampai Joget Sound Horeg
Syarat Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Usai Kalah Lawan Arab Saudi
Ammar Zoni Terlibat Peredaran Narkotika di Rutan Salemba
Pria Ini Bertahan 70 Hari di Hutan Tanpa Bekal, dapat Hadiah Rp232 Juta
Timnas Indonesia Kalah Lawan Arab Saudi, Erick Thohir Ingatkan Hal Ini
Komunitas Numismatik Indonesia, Berkumpulnya Penggemar Uang Lawas Penuh Sejarah
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih