Ilustrasi Ikan Hiu (Foto: Unsplash/Gerald Schömbs)
DREAM.CO.ID - Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang menimbulkan 25 korban diduga akibat menu ikan hiu goreng.
Kepala Regional MBG Kalimantan Barat, Agus Kurniawi, mengakui adanya kesalahan pemilihan menu dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.
Untuk daerah lain di Indonesia, menu ikan hiu goreng mungkin jarang ditemui. Selain karena tak tahu cara mengolahnya, kebanyakan orang tidak mengonsumsi daging hiu karena citra ikan ini sebagai predator.
Meski tampak sensasional dan terkesan mewah, dampak negatif serta bahaya makan ikan hiu ternyata cukup banyak dan dapat menyerang berbagai organ tubuh.
Apalagi ikan hiu menjadi salah satu spesies ikan terbesar yang dapat mengonsumsi racun-racun yang telah terakumulasi di dalam tubuh mangsanya.
Berikut bahaya mengonsumsi daging hiu maupun sirip ikan hiu, yang harus kamu ketahui:
Melansir Klikdokter, hampir semua ikan dan makanan laut mengandung Merkuri (Hg). Namun ikan hiu mengandung kadar merkuri tinggi. Merkuri merupakan salah satu toksin atau racun berbahaya.
Paparan terhadap merkuri, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, salah satunya persarafan. Sebab merkuri mengandung Neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan masalah di sel saraf.
Makan ikan hiu dapat menimbulkan masalah persarafan, seperti kesemutan atau sensasi ditusuk jarum di bagian kaki, tangan, dan sekitar mulut.
Selain itu, kondisi kelemahan otot, gangguan bicara, gangguan pendengaran, gangguan berjalan serta gangguan kesadaran juga dapat terjadi akibat paparan merkuri tinggi.
Masalah Kulit
Merkuri dari tubuh ikan hiu juga dapat menimbulkan masalah lain, salah satunya kulit. Ruam merah di kulit dan dermatitis (peradangan di kulit) merupakan dampak yang dapat terjadi akibat paparan merkuri.
Masalah Ginjal
Salah satu organ yang dapat terdampak akibat paparan merkuri di dalam ikan hiu adalah ginjal. Berbagai masalah ginjal dapat terjadi adalah peningkatan jumlah protein dalam urin (proteinuria) hingga gagal ginjal.
Konsumsi ikan hiu juga beresiko untuk ibu hamil. Paparan merkuri dalam daging maupun sirip ikan hiu dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Hal ini dapat bertahan hingga bayi lahir dan bertumbuh nantinya.
Paparan merkuri dalam daging hiu juga bisa menyebabkan masalah perkembangan kognitif, memori, kemampuan fokus, bahasa, kemampuan motorik, dan kemampuan visuospatial bayi ke depannya.
Dalam ikan hiu juga terkandung zat lain selain merkuri yang dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Penelitian menunjukkan, dalam jaringan ikan hiu terdapat neurotoksin asam amino b-methylamino-L-alanine (BMAA).
BMAA berpotensi untuk membunuh sel saraf sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer, Parkinson, dan sklerosis lateral amilotrofik.
Advertisement
Keracunan MBG Ikan Hiu di Ketapang, Kepala Regional MBG Kalbar: Saya Marah ke Ahli Gizi
Penjualan Terus Turun, Starbucks Bakal Tutup Gerai dan PHK Massal
Payakumbuh Bersiap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Pacuan Kuda Nasional
Penampakan Ladang Vertikal Tertinggi di Indonesia, Lokasinya Ternyata Ada di Jaksel
Prabowo Bertemu PM Kanada, Sepakati Penghapusan 90,5 Persen Tarif Impor dari RI
Peran Dahsyat Para Ayah, Bisa Hempas Risiko Baby Blues Bunda
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Zaskia Mecca Ungkap Kondisi Putrinya Masih Trauma Berat Pasca Insiden Pemukulan
Menyala! Koleksi 3 Jam Tangan Menteri Bahlil, Semuanya di Atas Rp100 Juta
Potret Prabowo Bertemu Presiden FIFA di New York, Bahas Apa?
Keracunan MBG Ikan Hiu di Ketapang, Kepala Regional MBG Kalbar: Saya Marah ke Ahli Gizi
Penjualan Terus Turun, Starbucks Bakal Tutup Gerai dan PHK Massal