Shutterstock.com
Dream – Siapa sih yang tidak kenal dengan produk olahan coklat, KitKat? Wafer yang dibungkus cokelat tebal ini sudah sejak lama digemari masyarakat. Tidak hanya anak-anak, jajanan ini jadi favorit semua kalangan usia saat sedang mencari camilan.
KitKat merupakan sebuah coklat batangan yang dibuat oleh Rowntree dari New York dan Inggris. Pada tahun 1988, produk coklat batangan ini diambil alih dari Rowntree oleh Nestle. Di tangan perusahaan diary raksasa ini, coklat batangan ini dipasarkan hingga ke seluruh dunia.
Di Amerika Serikat sendiri, KitKat dibuat dengan di bawah lisensi The Hershey Company. Camilan ini memiliki tiga lapis wafer crème berlapis cokelat yang membuat siapa saja tertarik untuk memakannya.
Dilindungi oleh kemasan alumunium foil dan dibungkus oleh plastik khusus membuat coklat ini bertahan lama.
Seiring isu lingkungan yang semakin menggema, KitKat melakukan inisiatif untuk mengganti kemasan plastiknya dengan kemasan kertas origami.
Pada bulan Januari tahun 2019, Nestle telah menyampaikan rencananya untuk mengganti kemasan plastik pada produk KitKat. Mereka merencanakan hanya akan menggunakan kemasan daur ulang yang bisa digunakan kembali.
Rencana ini merupakan suatu langkah baru yang diambil oleh para konglomerat makanan dan minuman. Jika sesuai dengan rencana awal, penggunaan kemasan daur ulang ini akan 100 persen terlaksana pada tahun 2025 di seluruh dunia.
Sebagai langkah awal, cabang Nestle di Jepang telah mulai mengganti kemasan plastik pada KitKat menjadi kemasan daur ulang. Mereka memilih menggunakan kertas origami untuk melapisi mini bar KitKat yang akan dipasarkan ke masyarakat luas.
Yang berbeda dari kemasan ini adalah kertas origami tersebut nantinya akan memiliki instruksi membuat sebuah burung bangau bagi para konsumennya.
Dari laporan yang diterima perusahaan, cara ini diklaim bisa mengurangi penggunaan plastik hingga 380 ton per tahun.
“ Sampah plastik adalah salah satu masalah keberlanjutan terbesar yang dihadapi dunia saat ini,” ujar Mark Schneider selaku CEO Nestle.
Schneider menambahkan, upaya mengatasi masalah sampai harus dilakukan dengan pendekatan kolektif. Nestle berkomitmen untuk menemukan solusi tersebut yang nantinya dapat meningkatkan pengurangan pengguaan plastik serta mengganti plastik kemasannya dengan bahan yang mudah didaur ulang kembali.
“ Ambisi kami adalah untuk mencapai 100% kemasan daur ulang atau dapat digunakan kembali pada tahun 2025,” Mark menambahkan.
Kemasan baru KitKat akan mulai debutnya di Jepang pada akhir bulan ini. Jepang terpilih sebagai pilot project karena menjadi pasar KitKat terbesar di dunia dengan 4 juta produk terjual setiap harinya.
Peluncuran ini disertai dengan kegiatan memperkenalkan cita rasa KitKat yang asli, matcha dan coklat hitam.
Kedepannya, KitKat akan menambahkan varian rasa lainnya dalam penggantian kemasan tersebut. Tunggu dulu Sahabat Dream, kalian juga akan bisa menemukan pembungkus kertas satu lapis pada KitKat ukuran biasa di tahun 2021.
Wah, semakin tidak sabar ya menanti terobosan baru KitKat dalam mengatasi isu lingkungan ini. Siapa yang sudah tidak sabar menantinya? Yuk sama-sama berdoa semoga Indonesia menjadi negara selanjutnya.
(Sumber: Hypebae)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu