Steak. (Source: Shutterstock)
Dream - Belakangan ini, semakin banyak rumah makan, restoran, atau bahkan warung, yang menjual steak dengan harga terjangkau. Bahkan, kini harga steak bisa dijangkau dengan harga di bawah Rp20 ribu.
Padahal, harga daging sapi tidaklah murah. Harga steak di sejumlah restoran pun masih sama. Saat membeli daging di supermarket pun harganya tidak berbeda jauh dari sebelumnya. Apalagi, jika kamu membeli daging yang berkualitas tinggi.
Lalu, mengapa harga steak di pasaran bisa semakin murah dan terjangkau? Menurut Food Content Creator, Edwin Lau, terdapat berbagai trik yang bisa dilakukan pedagang untuk membuat steak dengan harga terjangkau.
Berikut beberapa trik utama penjual steak agar harganya bisa lebih murah, terjangkau, dan tetap lezat.
Foto: Shutterstock
" Kalau kalian pesan Prime Cuts (Tenderloin - Sirloin - Ribeye), mayoritas akan digantikan dengan secondary / utility cuts yang bentuknya hampir serupa namun harga modalnya jauh lebih murah," ungkapnya melalui unggahan Instagram.
Dengan bentuk daging yang hampir sama dan tambahan saus dalam jumlah banyak, kamu akan lebih sulit mengetahui perbedaannya. Meski memiliki marbling dan asam amino lebih rendah, tapi rasa gurihnya bisa digantikan dengan memarinasi daging menggunakan bumbu yang kuat.
Sementara biasanya, daging hanya dimarinasi dengan garam dan lada sebelum dimasak. Lalu, daging dimasak tanpa bumbu dan disajikan terpisah dengan sausnya.
Daging bisa terjual dengan harga lebih murah jika dibeli secara bulk atau membeli sapi perah yang sudah tua. Bahkan, mungkin dagingnya sudah atau hampir kedaluwarsa.
" Membeli daging frozen bonggolan yg tidak di wet-aging dahulu, maupun yang parah adalah menggunakan karkas dari tempat pembuangan hewan ternak yg mati akibat penyakit maupun infeksi tertentu," tuturnya.
Edwin pun menegaskan bahwa tidak hanya unggas yang kuburannya digali ulang dan dagingnya diawetkan serta dijual kembali dalam bentuk suwiran untuk mie ayam, bakso, serta lainnya.
Foto: Shutterstock
Jika harganya lebih murah, mungkin daging telah disuntik dengan marbling palsu dari lemak nabati yang membuat bobotnya meningkat sebelum dimasak. Tapi setelah dimasak, lemaknya akan meluber menjadi 'sup minyak'.
Itulah mengapa ukuran daging bisa menyusut drastis setelah dimasak dan mengeluarkan aroma aneh dari lemak nabati.
Meski terdapat banyak trik untuk membuat hidangan lebih murah, tapi semoga saja daging yang kamu konsumsi di berbagai kudapan masih berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib