Para arkeolog telah mengungkap bagaimana rupa, bau, dan rasa anggur Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Bukan rahasia lagi bahwa orang Romawi Kuno menyukai anggur mereka. Konsumsinya telah digambarkan dalam teks-teks kuno serta gambar dan temuan arkeologi lainnya. Namun seluk-beluk produksinya sejauh ini masih menjadi misteri.
Dimitri Van Limbergen dari Universitas Ghent dan Paulina Komar dari Universitas Warsawa membandingkan dolia kuno, yang merupakan jenis wadah atau vas yang digunakan pada zaman Romawi Kuno untuk menyimpan dan memproduksi anggur membandingkan dengan wadah serupa yang digunakan dalam pembuatan anggur modern.
Dolia tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan anggur, tetapi juga sebagai alat dalam proses produksi dan penuaan anggur.
Temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, menyebutkan bahwa anggur Romawi kemungkinan besar terasa sedikit pedas dan memiliki aroma yang mirip dengan roti panggang dan kenari.
Meluasnya gudang anggur dengan wadah gerabah (dolia) di dunia Romawi antara abad ke-3 atau ke-2 M menunjukkan perkembangan industri anggur dalam skala yang belum pernah dicapai sebelumnya dan dengan tingkat yang sangat tinggi.
Saat ini, sebagian besar wine dibuat dalam wadah logam besar, sehingga lebih banyak wine dapat diproduksi secara massal.
Tapi dolia sebanding dengan qvevri, yaitu pot yang digunakan untuk membuat anggur di Georgia. Proses yang digunakan dalam proses pembuatan wine ini sangat mirip dengan cara orang Romawi membuat wine di dolia.
Menurut penelitian, dasar wadah fermentasi yang sempit berarti padatan dari buah anggur terpisah dari anggur. Tidak seperti kebanyakan wine yang biasa kita konsumsi, proses fermentasi ini memberi cairan warna oranye.
Rasa pedas tercipta dengan mengubur dolia ke dalam tanah, kata penelitian tersebut. Ini berarti pH dan suhu terkontrol dengan baik selama anggur menua. Ragi memiliki lebih banyak kesempatan untuk memaksa, menghasilkan senyawa yang dikenal sebagai sotolon.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR