10 Orang India yang Jadi CEO Perusahaan Top Dunia

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 13 November 2023 06:36
10 Orang India yang Jadi CEO Perusahaan Top Dunia
Perusahaan seperti Google, Microsoft hingga Starbucks punya CEO dari India

1 dari 16 halaman

10 Orang India yang Jadi CEO Perusahaan Top Dunia

10 Orang India yang Jadi CEO Perusahaan Top Dunia © Ilustrasi Orang Kaya 2023 maverick

2 dari 16 halaman

Dream - Kiprah para pebisnis keturunan India tidak perlu diragukan lagi. Banyak CEO perusahaan yang diisi oleh mereka yang punya darah keturunan India yang menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat (AS) dan berakhir memimpin korporasi raksasa dunia.

Sebut saja Satya Nadell  yang menjadi CEO Microsoft dan berhasil mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$2,27 triliun pada Mei 2023.

Adapula CEO Sundar Pichai yang telah membuat Alphabet (sebelumnya Google) mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$1,36 triliun.

Melansir laman Investopedia, Berikut ini daftar orang-orang India yang menjadi CEO perusahaan besar dunia:

3 dari 16 halaman

CEO Microsoft, Satya Nadella

Satya Nadella telah menjadi CEO Microsoft sejak Februari 2014. Nadella menduduki peringkat ke-6 dalam daftar Pemimpin Inovatif Forbes pada tahun 2019 dan peringkat ke-40 dalam daftar Powerful People pada tahun 2018.

Pria yang lahir di Hyderabad, India ini meraih gelar sarjana dari Mangalore University dan bergabung dengan Microsoft pada tahun 1992. Dia juga meraih gelar master di bidang ilmu komputer dari University of Wisconsin-Milwaukee dan gelar MBA dari University of Chicago.

4 dari 16 halaman

5 dari 16 halaman

CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai

Sundar Pichai bergabung dengan Google pada tahun 2004. Dia membantu pengembangan Google Toolbar dan Google Chrome di tahun itu. Kemudian dia menjadi CEO Google pada tahun 2015, jabatannya bertambah setelah menjadi CEO Alphabet pada tahun 2019.

Pichai dibesarkan di Chennai, India. Pada tahun 2022, ia menerima kompensasi eksekutif sebesar US$226 juta, menjadikannya salah satu CEO dan kepala perusahaan India dengan bayaran tertinggi secara keseluruhan.

6 dari 16 halaman

7 dari 16 halaman

CEO Novartis AG, Vasant Narasimhan

Novartis adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia, dan sejak tahun 2018, perusahaan ini dipimpin oleh Vasant Narasimhan, orang India yang lahir di Amerika Serikat.

Sepanjang kariernya, Narasimhan berfokus pada peningkatan kesehatan manusia. Baru-baru ini, dia diangkat sebagai ketua Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA). Narasimhan juga menduduki peringkat tujuh, dalam daftar 40 Under 40 Fortune tahun 2015.

8 dari 16 halaman

9 dari 16 halaman

CEO Adobe, Shantanu Narayen

Shantanu Narayen bergabung dengan Adobe pada tahun 1998 sebagai wakil presiden dan manajer umum grup teknologi rekayasa. Dia menjabat sebagai CEO pada tahun 2007. Pada tahun 2017, Narayen diangkat sebagai ketua dewan direksi.

Pada tahun 2020, Narayen menduduki peringkat ke-8 dalam daftar Fortune's Businesspersons of the Year. Ia juga dinobatkan sebagai CEO terbaik oleh Glassdoor dan Barron's. Pada kuartal pertama (Q1) tahun 2023, Adobe melaporkan rekor pendapatan sebesar US$4,66 miliar di bawah kepemimpinan Narayen.

10 dari 16 halaman

11 dari 16 halaman

CEO IBM, Arvind Krishna

Karier Arvind Krishna di IBM telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun, hingga diangkat menjadi CEO pada tahun 2020 serta dinobatkan sebagai ketua pada tahun 2021.

Beberapa pencapaiannya yang paling menonjol di perusahaan ini salah satunya akuisisi Red Hat senilai US$34 miliar dan karyanya dalam pengembangan teknologi blockchain.

Pada tahun 2021, ia menduduki peringkat teratas dalam daftar 100 Eksekutif Paling Berpengaruh versi CRN, berkat upayanya yang berdedikasi untuk menjadikan IBM sebagai pemimpin dalam bidang cloud computing space.

12 dari 16 halaman

CEO Starbucks, Laxman Narasimhan

CEO Starbucks, Laxman Narasimhan © Starbucks 2023 maverick

Laxman Narasimhan menjadi Kepala Eksekutif Starbucks pada Maret 2023 meski sudah diangkat sebagai CEO pada September 2022 usai pengunduran diri Howard Schultz.

13 dari 16 halaman

CEO Vertex Pharmaceuticals, Reshma Kewalramani

Reshma Kewalramani menjadi satu-satunya CEO perempuan yang masuk dalam daftar inu. Dia bergabung dengan Vertex Pharmaceuticals pada tahun 2017. Berkat kepemimpinannya, Vertex menduduki peringkat ke-2 dalam daftar Bisnis yang Dipimpin Wanita Terbaik di Massachusetts versi The Commonwealth Institute pada tahun 2021.

Reshma lahir di Mumbai, India. Dia menerima gelar kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston. Ia adalah wanita pertama yang memimpin perusahaan bioteknologi besar di Amerika Serikat. 

14 dari 16 halaman

CEO Micron Technology, Sanjay Mehrotra

Sanjay Mehrotra bergabung dengan Micron pada tahun 2017. Sanjay berasal dari Kanpur, India, Mehrotra. Dia memperoleh gelar sarjana dan master dari University of California, Berkeley.

Sebelum bergabung dengan Micron Technology, dia mendirikan perusahaan Sandisk pada tahun 1988. Selama di SanDisk, ia mampu mengembangkan usaha tersebut menjadi perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500.

15 dari 16 halaman

CEO Anirudh Devgan, Cadence

Anirudh Devgan menjadi CEO Cadence setelah sebelumnya menjabat sebagai presiden. Dia bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 2012, Devgan adalah wakil presiden perusahaan dan anggota staf eksekutif di Magma Design Automation.

Di bawah arahan Devgan, Cadence memproyeksikan tingkat pertumbuhan sebesar 14 persen untuk tahun 2023 setelah laporan pendapatan kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan.

16 dari 16 halaman

CEO Palo Alto Networks, Nikesh Arora

Nikesh Arora bergabung dengan Palo Alto Networks pada tahun 2018. Dia menjadi ketua dan CEO perusahaan itu setelah masa jabatannya sebagai CEO SoftBank. Saat mengepalai SoftBank, Arora merupakan salah satu eksekutif dengan bayaran tertinggi di dunia.

Berkat kepemimpinannya, saham Palo Alto Networks naik lebih dari dua kali lipat. Sebagian strateginya berpusat pada akuisisi perusahaan-perusahaan kecil sembari meminimalkan beban utang untuk meningkatkan profitabilitas dan tetap kompetitif di bidang keamanan siber.

Beri Komentar