Siapa Saja Perempuan Indonesia Yang Menjadi Pimpinan Di E-commerce? (Foto: Ilustrasi)
Dream – Setiap perusahaan punya struktur organisasi agar setiap orang yang bekerja di dalamnya bisa menjalankan tugas dengan maksimal. Mulai dari level staf, manajer, sampai pimpinan.
Dalam perusahaan e-commerce, level pimpinan biasanya dilabeli dengan C-Level Management. Level pimpinan ini meliputi chief operating officer (COO), chief marketing officer (CMO), chief technology officer (CTO), chief financial officer (CFO), chief creative officer (CCO) hingga chief executive officer (CEO).
Semakin kompleks struktur organisasi suatu perusahaan, keberadaan chief officer di dalamnya juga akan semakin bervariasi.
Level pimpinan ini juga diisi oleh perempuan yang memiliki kemampuan leadership di atas rata-rata. Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, iPrice mendaftar perempuan-perempuan hebat yang memimpin e-commerce Indonesia.
Siapa saja? Berikut ini adalah para srikandi pemimpin e-commerce, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, pada Jumat 8 Maret 2019.
1. Melissa Siska Jumito (COO Tokopedia)
Semula, Melissa Siska Jumito berkarier di Tokopedia sebagai pemimpin divisi accounting and finance pada 2012. Pada 2018, dia didapuk sebagai COO di Tokopedia.
Lulusan University of Washington, Amerika Serikat ini bertanggung jawab atas operasional internal perusahaan yang meliputi operasional kantor, mengatur inti bisnis perusahaan, hingga penghubung karyawan dan CEO.

Aspek manajerial bisnis jadi kelebihan utama yang dimiliki Melissa. Sebelum menjabat sebagai COO, dia lebih dulu mengurus posisi Vice President of Business dan Managing Director di perusahaan e-commerce itu.
2. Natalia Firmansyah (CFO Bukalapak)
Pemahaman Natalia Firmansya di bidang akuntansi tak hanya sebatas masa kuliah. Selama 17 tahun, lulusan Universitas Trisakti ini mematangkan kemampuan ekonominya melalui jabatan strategis di perusahaan yang bergerak di sektor farmasi.

Pada Mei 2018, dia dipercaya sebagai CFO di Bukalapak. Natalia bertugas untuk mengurus segala aspek finansial di e-commerce itu.
3. Christin Djuarto (Direktur Shopee Indonesia)
Christin Djuarto memulai kariernya di perusahaan gaming di Singapura, Garena. Dalam setahun belakangan, wanita ini menduduki paling strategis di Shopee Indonesia, yaitu direktur.

Sebelum direktur, lulusan Fakultas Ekonomi Nanyang Technological University ini menduduki jabatan sebagai head of operation di Shopee.
Di sana, Christin merancang sejumlah unit bisnis yang berbeda seperti payment, keuangan, logistik, konten, dan layanan konsumen.Dia juga membesarkan divisi operasional dari 0 orang menjadi 200 orang dalam setahun.
4. Lila Nirmandari (CFO Elevania)
Tahun 2019 menjadi tahun keenam Lila Nirmandari sebagai CFO Elevenia. Wanita lulusan Universitas Trisakti ini bukan orang baru di dunia bisnis.

Selama 16 tahun, Lila menduduki posisi keuangan strategis di XL Axiata. Ketertarikannya pada topik finansial dan e-commerce membuat perempuan ini meninggalkan XL Axiata untuk fokus di Elevania.
5. Chrisanti Indiana (CMO& Co-Founder Sociolla)
Chrisanti Indiana menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi pemasaran Sociolla. Dia memimpin divisi marketing di perusahaan e-commerce khusus kecantikan sejak 2014.

Bersama dua orang rekannya, lulusan kampus Billy Blue College of Design ini mendirikan Sociolla.
6. Cendyarani Cendyarani (CFO Bhinneka.com)
Cendyarani Cendyarani memulai karir di ranah ekonomi sebagai seorang auditor junior. Latar pendidikan bisnis di Prasetiya Mulya Business School menjadi fondasinya untuk menganalisis berbagai isu finansial di dalam perusahaan.

Keahlian ini pula yang membawanya pada jabatan CFO di Bhinneka.com sejak Mei 2018 lalu.
7. Alice Norin (CCO &Co-Founder 8Wood)
Walaupun lebih dahulu populer di dunia akting, Alice Norin juga terjun ke dunia bisnis. Alice mendirikan startup di bidang e-commerce yang menyediakan busana kekinian untuk perempuan, 8Wood, pada 2013.

Kemampuannya memimpin dan kreativitas di bidang bisnis membuahkan hasil berupa suntikan pendaan yang didapat dari pihak luar.
8. Anastasia Wibowo (CFO Lazada Indonesia)
Pada 2019, dia ditunjuk sebagai CFO Lazada Indonesia. Perempuan lulusan California State University San Bernardino ini berpengalaman untuk memimpin tim finansial di sejumlah perusahaan multinasional, seperti Coca Cola Amatil dan Unilever.

Sebelum hijrah ke Lazada, Anastasia bekerja senagao CFO di perusahaan pengemasan barang berskala global, yaitu Amcor.
9. Diajeng Lestari (CEO Hijup)
Diajeng Lestari mendirikan Hijup untuk jawaban atas kebutuhan fashion muslimah di Indonesia. Sebagai seorang yang memulai bisnis dari nol, perempuan lulusan Universitas Indonesia ini sempat merangkap jabatan, mulai dari direktur sampai staf eksekutif.

Tujuannya agar pilar organisasinya lebih kokoh. Setelah delapan tahun berkembang, Diajeng punya tim sendiri dan mampu membuat perusahaan rintisannya turut dipertimbangkan di e-commerce Tanah Air.
10. Hanna Faridl (Chief Merchandiser and Buyer Officer Hijup)
Hanna Faridl punya latar belakang akademik terkait produksi media. Selama 3 tahun ia menjalani pendidikan TV Production di New York Institute of Technology.
Landasan ini menjadi modal utamanya untuk membaca tren pasar dan menentukan strategi merchandising di Hijup.

Sebelumnya, Hanna juga menginisiasi konten majalah khusus Hijup yang bernama LaiqaMagazine. Majalah ini menghadirkan kisah-kisah muslimah inspiratif dan kehidupan fesyen muslimah terkini. (ism)
Advertisement

9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics


PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi


Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib

Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini