JAPFA Mengantongi Ekspor Sebesar Rp500 Miliar Pda 2019. (Foto: Dream.co.id/Shania Suha Marwan)
Dream - PT JAPFA Comfeed Indonesia turut menggenjot perolehan devisa negara. Tahun ini, misalnya, perusahaan agribisnis ini mengantongi nilai ekspor Rp500 miliar.
“ Untuk ekspor, Alhamdulillah, kita sudah mencapai lebih dari Rp500 miliar,” kata Direktur Corporate Affair JAPFA, Rachmat Indrajaya, dalam “ Media Gathering JAPFA” di Jakarta, Selasa 17 Desember 2019.
Ekspor ini didominasi oleh produk budidaya perairan dengan produk ikan senilai Rp267 miliar. Sementara untuk produk perunggasan, didominasi oleh produk pembenihan sebesar Rp32 miliar.
Selain meningkatkan devisa negara, perusahaan ini juga turun tangan di bidang pendidikan. JAPFA menggandeng universitas-universitas di Indonesia untuk membangun pelatihan pertanian (teaching farm). Fasilitas ini dibangun untuk mewadahi mahasiswa dari fakultas peternakan yang ingin praktik langsung.
Rachmat juga mengatakan pihaknya juga mengembangkan kawasan ekosistem magrove di Lampung dan membuat bank sampah.
Di bidang olahraga, pihaknya juga memberikan pelatihan dan pendanaan bagi atlet catur Indonesia.
Rachmat mengatakan pihaknya berharap bisa berkontribusi dengan menyiapkan serangkaian strategi untuk pasar nasional, pengembangan bisnis, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“ Kami optimistis siap menyongsong 2020 dengan segala tantangannya dalam memenuhi permintaan pasar nasional dan internasional,” kata dia.
(ism, Laporan: Shania Suha Marwan)
Dream - Menurut Hilman Nugroho, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL), Kementrian LHK terdapat sekitar 23,7 % lahan di sekitar Danau Toba dikategorikan sebagai lahan kritis. Prosentase tersebut berarti sekitar 88 ribu hektar lahan dalam kondisi kritis dari total laha 370 ribu hektar lahan di Danau Toba.
" Kendati demikian Danau Toba Masih bisa diselamatkan," ujar Hilman. " Perlu sinergi antar pihak dan kerjasama dengan swasta dan masyarakat," lanjutnya.
Lebih lanjut Hilman menjelaskan bahwa upaya menghijaukan kembali Danau Toba merupakan bagian dari Instruksi presiden untuk menjadikan kawasan danau vulkanik ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.
Wilayah sasaran program revitalisasi tersebut antara lain berada di Tanjung Onta – Pematang Tigaras dan Tambun Raya, keduanya terletak di Kabupaten Simalungun. Kedua daerah tersebut dipilih oleh PT Suri Tani Pemuka, Anak usaha PT Japfa Comfeed Indonsia Tbk (JAPFA), untuk menjadi lokasi pertama yang akan ditanami dengan tanaman endemik di sekitar Danau Toba.
" JAPFA memegang prinsip investasi sosial dalam melakukan berbagai kegiatan kepedulian masyarakatnya," ujar R. Artsanti Alif, Head of Social Investment JAPFA. " Termasuk dalam kegiatan penghijauan ini, kami tidak hanya menanam pohon saja, tetapi mendorong pelibatan masyarakat untuk menghijaukan dan memanfaatkan hasil dari tanaman," imbuhnya.
Lebih lanjut Artsanti juga menjelaskan bahwa upaya konservasi juga harus didukung dengan konsumsi yang berkesinambungan. Upaya melakukan konservasi tanaman dan penghijauan juga harus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Tanpa ada manfaat tersebut maka upaya pengijauani tidak akan didukung oleh para pihak.
" Kami menanam antara lain petai, jengkol, asam gelugur, alpukat, mangga dan kayu manis di lokasi penghijauan selain berfungsi untuk melakukan konservasi plasma nutfah juga bertujuan agar hasilnya dapat dinikmati masyarakat," ucap Artsanti. " Apabila masyarakat menikmati hasilnya maka mereka akan cenderung menjaga kelestarian tanaman," lanjutnya.
JAPFA tidak hanya menerapkan prinsip tersebut pada saat kegiatan penghijauan kali ini saja. Tetapi sejak tahun sebelumnya beberapa sekolah di sekitar Danau Toba juga telah diajak untuk merawat dan melestarikan lingkungan sekolah dengan menanam tanama obat dan tanaman buah.
" Pendekatan Social Invesment JAPFA merupakan bagian dari motto JAPFA untuk Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama. Hal tersebut berarti JAPFA dalam setiap kegiatan usahanya harus memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar," ujar Rachmat Indrajaya, Corporate Affairs Director JAPFA. " Wujud nyatanya dari komitmen tersebut, JAPFA membentuk Social Investment Department yang bertanggungjawab untuk mengawal seluruh kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan," tutup Rachmat.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati