Tak Jarang, Wawancara Kerja Membuat Pelamar Kerja Menjadi Gugup.
Dream – Kalau boleh berkata jujur, proses mencari pekerjaan terbilang mengerikan. Salah satunya adalah wawancara kerja. Seorang pelamar harus bertarung melawan ratusan mungkin ribuan pelamar untuk satu posisi.
Untuk bisa unggul, pelamar harus memberikan yang terbaik, mulai dari CV menarik, cara berkomunikasi, sampai sikap yang profesional. Namun, tak jarang kegugupan memorak-porandakan semua yang telah dipersiapkan untuk wawancara kerja.
Tanpa sadar kegugupan membuat pelamar kerja mengucapkan kata-kata “ terlarang” saat wawancara kerja.
Sekadar catatan, komunikasi verbal adalah kendala terbesar yang menjegal pencari kerja dalam wawancara. Ada satu kata yang salah terucap, perusahaan tak segan mendepak dia dari daftar kandidat.
Dilansir dari CheatSheet, Sabtu 22 April 2017, ada empat kata-kata yang seharusnya dihindari saat wawancara kerja berlangsung.
Pertama adalah umpatan. Jangan sampai kata-kata umpatan ini terlontar dari ucapan ketika wawancara kerja sedang berlangsung, terlebih ketika mendeskripsikan tempat kerja sebelumnya. Mengumpat ini juga menandakan pelamar kerja tidak profesional, terlebih dalam menjaga tutur kata.
Kedua, kata yang harus dihindari selanjutnya adalah “ selalu”. Sadar atau tidak, kata ini kerap terlontar dari mulut pencari kerja untuk memaparkan keunggulannya. Menggunakan kata “ selalu” sama saja dengan mengirimkan sinyal merah kepada perusahaan bahwa kandidat tidak bisa selalu berada di posisi atas. Pakar karier, Chrissy Scivicque, menyarankan pelamar kerja menghindari kata ini selama wawancara berlangsung. Misalnya, kalimat “ Saya melampaui semua target triwulanan pada tahun lalu” lebih baik daripada “ Saya selalu melampui semua target penjualan”.
Ketiga, kata yang sebaikan tak dipakai saat wawancara kerja adalah “ tidak pernah”. Sama dengan kata “ selalu”, penggunaan kata “ tidak pernah” membuat perusahaan bertanya-tanya dan meragukan kandidat ketika menggambarkan kelebihannya.
Kata yang terakhir adalah “ saya tidak tahu”. Ingat, pewawancara kerja ini sebenarnya tidak mencari jawaban yang benar dari kandidat, tetapi mengukur kemampuan dia untuk mencari alasan dan berpikir kritis. Jadi, lebih baik ungkapkan bagaimana cara mengatasi sebuah masalah atau pengalaman menangani sesuatu pada masa lalu daripada menyerah terhadap suatu pertanyaan.
Advertisement

Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget