5 Rencana Strategis Agar Bisnis Baru Menuai Sukses

Reporter : Ramdania
Minggu, 7 Februari 2016 10:02
5 Rencana Strategis Agar Bisnis Baru Menuai Sukses
Buat sebuah tujuan besar tetapi tetap bisa direalisasikan perusahaan.

Dream - Mendirikan startup memang tidak mudah, apalagi jika harus mengembangkan skalanya menjadi lebih besar dan luas.

Yang menjadi tantangan bagi sebagian besar entrepreneur adalah membuat rencana strategis yang mudah dicerna dan dilaksanakan oleh tim.

Salah satu perangkat perencanaan strategis yang bisa digunakan oleh startup adalah apa yang dikenal sebagai One Page Strategic Plan yang ditulis oleh Verne Harnish.

" Jika Anda ingin semua orang di perusahaan berada pada halaman (tujuan dan kinerja) yang sama, maka Anda perlu benar-benar memasukkan semuanya dalam satu halaman."

Strategi satu halaman memungkinkan pemilik startup atau usaha untuk mengolah semua strategi menjadi bentuk yang paling sederhana dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai inti, tujuan, BHAG (tujuan yang lebih besar) dan tindakan perusahaan

Seperti dikutip dari Entrepreneur, Minggu, 7 Februari 2016, berikut adalah lima langkah untuk menyusun One Page Strategic Plan:

1. Membaca buku 'Scaling Up..'

Lebih dari 10 tahun yang lalu, Harnish menulis buku berjudul Mastering the Rockefeller Habits: What You Must Do to Increase the Value of Your Growing Firm. Dan baru-baru ini Harnish kembali menulis lanjutan dari buku tersebut dengan judul Scaling Up: How a Few Companies Make It . . . and Why the Rest Don't.

Buku baru Harnish ini fokus pada empat keputusan penting yang harus dibuat entrepreneur agar bisa sukses. Keputusan tersebut berkaitan dengan orang, strategi, eksekusi dan uang. Harnish memaparkan gagasan-gagasannya secara lebih komplit dan sistematis.

2. Menetapkan tujuan dan nilai-nilai inti

Nilai-nilai inti berkaitan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan perusahaan. Mengembangkan empat sampai lima nilai-nilai inti penting untuk memberi perusahaan identitas dan budaya. Jangan menciptakan nilai-nilai baru dan berusaha mengaplikasikannya dalam perusahaan kemudian.

Namun, carilah nilai-nilai yang sudah ada dan kembangkan. Libatkan orang-orang dan jika perlu nilai-nilai inti itu ditulis agar tertanam lebih kuat dalam perusahaan.

Tujuan memiliki pengertian lain dan sangat berkaitan dengan nilai-nilai inti. Seperti mengapa perusahaan didirikan, apa keuntungannya. Mengerti dan memahami tujuan dan nilai-nilai perusahaan adalah langkah awal menciptakan strategi dan rencana bagi perusahaan.

3. Mengetahui tujuan besar perusahaan

Setiap bisnis membutuhkan tujuan yang besar. Dalam bisnis istilah ini disebut big hairy audacious goal atau BHAG, yang dikenalkan oleh pemikir bisnis besar Jim Collins. BHAG adalah Everest-nya perusahaan yang harus didaki selama 10 sampai 20 tahun kemudian. Tujuan perusahaan bisa kualitatif atau kuntitatif, namun tetap harus bisa diukur.

Tujuan besar ini akan berfungsi sebagai pendorong utama bagi semua orang dalam perusahaan. Jadi semua rencana dan strategi harus mengarah ke BHAG.

4. Memilih indikator performa yang tepat

Strategi dan rencana perlu diukur dengan cara yang masuk akal bagi organisasi. Indikator performa dan angka-angka penting harus sesuai dengan harapan merek, dan harapan merek harus mencerminkan nilai-nilai inti dan tujuan perusahaan. Semuanya harus selaras.

Dengan menggunakan metrik kuantitatif yang sebenarnya Anda bisa membimbing orang-orang dalam bisnis. Dengan demikian, Anda dapat dengan mudah mengukur keberhasilan individu dan tim. Ketika tim mencapai tujuan mereka, hargai kinerja mereka.

5. Mewujudkannya menjadi aksi yang akuntabel

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, semua orang di perusahaan harus memiliki peran yang jelas dan memahami tanggung jawabnya. Beri tanggung jawab pada orang-orang tertentu dan tetapkan harapan atas tanggung jawab tersebut.

Informasikan ke semua orang peran mereka dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan: Tim perlu tahu siapa yang melakukan apa untuk menghindari kebingungan dan agar pekerjaan yang dilakukan berjalan secara efisien.

Beri Komentar