5 Pemicu Kegagalan Bisnis yang Sering Diabaikan

Reporter : Ramdania
Kamis, 4 Februari 2016 11:32
5 Pemicu Kegagalan Bisnis yang Sering Diabaikan
Pertumbuhan tak terkendali justru bisa menghancurkan bisnis.

Dream - Ide bisnis baik sangat sulit didapat. Sebuah statistik populer bahkan menyebutkan delapan dari sepuluh bisnis baru mengalami kegagalan sebelum menginjak akhir tahun kedua mereka.

Penyebab kegagalan delapan bisnis baru ini mempunyai satu benang merah yang sama. Mereka gagal karena tidak didasarkan pada ide-ide yang baik, tidak memiliki infrastruktur yang kokoh atau mereka tidak memperhatikan layanan pelanggan.

Namun kegagalan bisnis bukan hanya dipicu tiga asumsi di atas. Seperti dikutip dari Entrepreneur, Kamis, 4 Februari 2016, ada 5 elemen lain yang sering kali diabaikan oleh bisnis, baik yang kecil maupun yang besar.

1. Arus kas

Arus kas bisa meruntuhkan bisnis. Sebagai pengukur jumlah modal dalam bisnis, arus kas bisa menjadi negatif sehingga bisnis cenderung mengalami bangkrut. Masalahnya: Sebuah perusahaan yang menguntungkan di atas kertas, masih dapat mengalami kesulitan mempertahankan arus kas positif.

Misalnya, jika Anda memiliki biaya dan gaji overhead yang tinggi tetapi mengalami kesulitan mendapatkan pelanggan, Anda mungkin memiliki model bisnis menguntungkan tetapi tidak diwujudkan dengan uang riil.

Prioritaskan melakukan pengukuran dan analisis berkelanjutan terhadap arus kas, terlepas dari kelas keuangan Anda yang lain. Arus kas bisa merusak bisnis Anda jika mengabaikannya.

2. Tidak ada evolusi dalam bisnis

Bisnis tidak berjalan di tempat. Bisnis hadir di dunia di mana teknologi baru muncul setiap tahun. Tren konsumen selalu berubah dan menuntut orang untuk selalu mengikutinya.

Sebuah bisnis yang baik di tahun 2010 belum tentu sama dengan bisnis di zaman sekarang atau masa depan. Tidak peduli seberapa bagus ide Anda, Anda harus menjalani beberapa perubahan besar jika ingin tetap berdiri dalam jangka panjang.

3. Perubahan yang kompetitif

Sekali lagi, bisnis tidak berjalan di tempat. Jika Anda muncul untuk mengancam bisnis yang sudah ada, kemungkinan besar mereka akan merespon dengan perubahan baru untuk mengancam balik Anda dengan produk yang lebih baik.

Kemudian, jika Anda muncul dengan bisnis yang tidak ada di pasar, tak lama kemudian Anda akan melihat bisnis yang hampir sama namun sedikit lebih baik akan bermunculan. Perubahan kompetitif seperti itu bisa terjadi dengan cepat dan tanpa peringatan. Dan jika Anda mengabaikannya, mereka dapat mencopoti bisnis Anda.

Karena itu Anda harus menyelidiki perusahaan yang baru muncul yang terjun di industri yang sama dengan Anda. Ketika Anda melihat sesuatu yang baru pada mereka, Anda harus mengadaptasikan bisnis Anda untuk mempertahankan keunggulan Anda.

4. Pertumbuhan yang tak terkendali

Pertumbuhan selalu merupakan hal yang baik untuk bisnis, bukan? Tidak selalu. Beberapa bisnis tumbuh terlalu lambat, menghambat keuntungan bisnis karena mengabaikan risiko dan akhirnya bisnis tidak pernah berkembang. Sebaliknya, tumbuh terlalu cepat dapat merugikan bisnis Anda.

Terlalu cepat merekrut karyawan, terlalu cepat memperluas bisnis, atau terlalu cepat mendapat banyak pelanggan sekaligus, merupakan ancaman serius yang membahayakan infrastruktur bisnis. Jadi, usahakan menciptakan pertumbuhan terkendali dan stabil, yang dicapai secara bertahap, untuk bisnis Anda.

5. Kepemimpinan yang buruk

Bisnis menuntut kepemimpinan yang konsisten dan berkualitas tinggi dari awal sampai akhir. Bisnis membutuhkan CEO yang kuat, eksekutif dan manajer berbakat yang bekerja sama untuk menetapkan arah, membuat keputusan dan menginspirasi tim agar tetap selaras dengan tujuan perusahaan.

Satu kekurangan yang sering diperlihatkan bisnis adalah menciptakan jaringan organisasi yang solid. Sebagai contoh, salah satu manajer tidak suka dengan atasannya dapat membelokkan bisnis ke arah yang salah - dan tentu saja, tidak patuh pada perintah CEO dapat merusak citra merek atau perusahaan yang telah lama dibangun.

Beri Komentar