Hati-hati! Ini 5 Cara Sosmed Rusak Karier Kamu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 23 Juni 2016 07:29
Hati-hati! Ini 5 Cara Sosmed Rusak Karier Kamu
Jejaring sosial punya "dua sisi mata uang" terhadaap karir.

Dream - Media sosial (social media) bisa membantu seseorang membangun citra diri dan mencari pekerjaan. Di sisi lain, media sosial juga bisa membunuh karier yang sedang rintis.

Dilansir dari Payscale, Kamis 23 Juni 2016, dewasa ini, rasanya tidak elok kalau seorang profesional membagikan sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan personal dan profesional secara online. Masalah ini justru dimulai ketika orang itu membagikan permasalahan pribadinya secara online.

Berikut ini adalah lima jalan bagi media sosial untuk menghancurkan karier Anda.

1. Terus mengecek jejaring sosial selama jam kerja

Aktivitas ini membuat produktivitas karyawan ini akan terganggu karena pekerjaan karyawan akan tertunda. Oleh karena itu, beberapa perusahaan menerapkan tak ada telepon selama jam kerja. Sebab, pegawai digaji untuk bekerja, bukan untuk mengecek jejaring sosial.

2. Terobseasi dengan identitas online dan melupakan dunia nyata

Memnbutuhkan perhatian dari orang lain, bukanlah suaut kejahatan. Tapi, kalau upaya menarik perhatian itu mengganggu kehidupan nyata dan karier, itu adalah masalah besar. Obsesi mencari identitas diri di online akan membuat seseorang kehilangan " sentuhan" di dunia nyata karena lebih banyak mencarinya dari online lewat banyaknya likes, komentar dan pengikut daripada yang dilakukan di dunia nyata.

3. Mulai berkomunikasi dengan bahasa " gaul" /slang saat bekerja

Hindari kata-kata slang seperti " FYI (for your information) dalam bekerja, misalnya saat mengirimkan e-mail. Sikap ini akan membuat seseorang menjadi tidak profesional di mata atasan, terutama apabila mereka berasal dari generasi tua.

4. Foto diri saat berpesta

Tak ada yang salah apabila pergi bersenang-senang usai bekerja, misalnya pergi ke kelab malam. Bersenang-senang ini dibutuhkan untuk melepas penat seusai bekerja. Kemudian, pesta tersebut diabadikan dalam sebuah foto untuk di-post kepada khalayak umum. Apabila pegawai itu berteman dengan bosnya, bosnya pun tak ingin citra perusahaannya dirusak oleh karyawan yang doyan pesta itu.

5. Mem-posting konten yang kontroversial

Media sosial memang menjadi wadah bagi setiap orang untuk menyuarakan isi hati, mulai dari yang baik hingga yang buruk. Tapi, itu berarti seseorang seenak hati membuat pernyataan di media sosial, termasuk posting yang kontroversial.

Pada dasarnya, perusahaan mencari pegawai yang profesional serta memiliki kemampuan kerja dan kerja sama tim dengan baik. Apabila isi jejaring sosial karyawannya mayoritas berisi kalimat-kalimat yang bias dan tidak menyenangkan, atasannya akan menganggapnya sebagai orang bodoh, fanatik, dan tak nisa menghargai orang lain.

Beri Komentar