Siapa Yang Sering Terlambat Datang Ke Kantor? (Foto: Shutterstock)
Dream - Secara tak sadar, setiap tindak-tanduk karyawan akan dinilai diam-diam oleh rekan kerja atau atasan. Penilaian ini tidak jarang pula menjadi pertimbangan atasan saat mengevaluasi kinerja pegawainya.
Meski kita menganggapnya biasa, ada saja beberapa sikap dan tindakan kurang baik yang tanpa disadari sering dilakukan sehingga menjadi kebiasaan buruk.
Dikutip dari keterangan tertulis Jobstreet yang diterima Dream, Kamis 16 Januari 2020, kebiasaan buruk yang mungkin menyebalkan buat rekan kerja adalah suka ribut sendiri. Tertawa-tawa atau ngobrol lama sampai akhirnya lupa waktu dan tak mengerjakan tugas. Tanpa sadar kamu bisa mengganggu konsentrasi orang lain.
Mengobrol atau bercanda di kantor memang tak dilarang. Namun pegawai tentu harus tahu cara menampatkan diri dan waktu yang tepat. Kamu bisa melakukannya saat jam istirahat. Bercakap-cakap dengan orang pun ada batasnya dan jangan sampai menunggu ditegur.
Kedua, tidak tepat waktu. Waktu itu berharga. Terlalu sering menyia-nyiakan waktu bisa membuatmu tidak produktif. Sering telat datang bisa membuatmu terlihat seperti orang yang malas dan tidak menghargai waktu.
Ketika sudah mendekati waktu deadline, coba bereskan pekerjaan sehingga kamu tidak terlambat untuk mengumpulkan laporannya. Begitu juga saat datang meeting, jangan biarkan orang lain membuang waktunya untuk kamu.
Jika kamu terus terlambat, waktu antara pekerjaan dan kehidupan kamu akan menjadi kacau karena terpaksa lembur untuk mengerjakan tugas-tugas yang tertunda. Akibatnya, waktu untuk diri sendiri dan keluarga pun makin berkurang.
Ketiga, melakukan hal pribadi saat jam kerja.
Belanja online, stalking teman di media sosial, atau main game, jelas membuat pekerjaan kamu terhambat.
Kebiasaan buruk ini sebaiknya kamu tinggalkan. Hal ini dapat memberikan pandangan negatif dari teman-teman kantor kamu, apalagi kalau ketahuan atasan.
Berbeda halnya jika keperluan pribadi itu bersifat penting, seperti anak sakit atau bencana alam. Namun jika sekadar bergosip atau demi kesenangan sendiri, usahakan menahan diri dan kegiatan tersebut kamu hindari.
Boleh untuk selingan sesaat, tapi jangan sampai lupa waktu yang mengakibatkan pekerjaanmu menumpuk.
Keempat, terlalu berpikiran negatif.
Tanda-tandanya kamu selalu pesimis dan tidak bersemangat atas apa yang dilakukan. Kamu akan selalu merasa gagal. Kamu juga selalu merendahkan pandangan orang lain, selalu berpikiran buruk, dan tak melihat hal yang baik.
Kelima, suka mengambil barang milik orang lain.
Saat meminjam barang orang lain, jangan lupa untuk selalu meminta izin dan mengembalikannya. Pemilik barang akan terus-terusan terganggu jika sikap ini dibiarkan berlarut-larut.
Sama halnya dengan makanan, jika selalu merasa lapar di kantor, pastikan kamu menyediakan snack. Jangan keseringan mengambil stok snack teman.
Meminta sesuatu harus dalam batas wajar, dan hindari mengambil jika tidak ditawarkan. Selain itu, jangan terlalu sering menggunakan barang milik orang lain. Kebiasaan seperti ini tidak mudah hilang. Jika memiliki kebiasaan ini, sebaiknya segera diperbaiki karena akan terus terbawa ke depannya.
Dream - Menjelang akhir tahun, banyak orang berlomba-lomba menyiapkan resolusi untuk 2020. Resolusi tahun baru pada umumnya berupa hal-hal baru yang berbeda dari tahun sebelumnya atau juga bisa sebagai target yang harus dicapai.
Resolusi tersebut tidak terbatas pada urusan pribadi atau asmara saja, bagi kamu yang tengah bersemangat bekerja, tampaknya target dalam dunia karirmu tidak luput dari daftar resolusi di 2020.
Misalnya, kamu mencatat proyek baru, kenaikan jabatan, atau gaji. Sayangnya, acapkali resolusi karier hanya dijadikan catatan alias wacana.
Kebanyakan orang beranggapan resolusi karier cukup sulit karena ada beberapa faktor yang menghalangi mereka untuk mencapai target.
Kamu tak perlu khawatir. Resolusi karier yang telah disusun dan dicatat rapi bisa dicapai dengan mudah jika melakukan beberapa tips penting.
Berikut ini adalah tips penting yang bisa kamu terapkan, dikutip dari Cermati.com, Kamis 19 Desember 2019:
Pertama, fokus mengembangkan karier. Untuk kamu yang sudah menjalani karier sesuai dengan minat kamu, sebaiknya tak perlu lagi merasa risau atau takut dengan kesuksesan.
Kamu hanya tinggal fokus untuk mengembangkannya karier dengan terus mengasah keahlian.
Tak ada salahnya kamu mengikuti pembelajaran melalui seminar-seminar atau seseorang yang telah sukses dan memiliki banyak pengalaman yang tentunya sama dengan minatmu.
Kedua, mengembangkan potensi diri. Sekalipun kamu mendapat pekerjaan yang diinginkan, jangan berhenti belajar untuk terus mengembangkan potensi diri.
Dunia kerja sangat dinamis dengan persaingan yang semakin luas. Perluas wawasan dan kemampuan kamu dengan belajar dan mencoba hal-hal baru.
Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman. Tak ada salahnya juga sesekali belajar untuk bisa memahami hal lain yang tidak disukai. Percaya pada kemampuan diri dan coba terbuka dengan saran dan kritik yang membangun.
Ketiga, mengutamakan kejujuran. Dalam mencapai resolusi karir juga diperlukan sikap yang jujur dalam bekerja atau berkomunikasi dengan siapa pun.
Dengan kejujuran yang tinggi, tentunya bisa membuat orang khususnya rekan atau atasan percaya penuh kepada kinerjamu. Hal ini tentunya akan membuat karir kamu semakin bagus dan tentunya resolusi yang kamu akan tercapai.
Keempat, berjiwa pemimpin yang bisa mengatasi masalah. Jika kamu sedang berhadapan dengan masalah pekerjaan, jangan mengeluh. Hal ini bisa membuat kinerjamu menjadi menurun.
Cobalah untuk menghadapi masalah dengan tenang dan melihatnya dari berbagai sudut pandang secara obyektif.
Pastikan kamu tidak terbawa emosi ketika menghadapi suatu masalah. Kamu perlu menenangkan diri sejenak sebelum mengambil keputusan, sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang netral.
Walaupun kamu bukan seorang atasan di perusahaan, cobalah untuk memupuk jiwa kepemimpinan dari sekarang. Dunia kerja yang berkembang dengan cepat juga pasti menuntut kamu untuk belajar lebih banyak.
Kembangkan skill leadership ini dengan mengikuti pelatihan, seminar maupun diskusi berbagi pengalaman dan bertukar pikiran dengan rekan kerja atau atasanmu di kantor.
Jika sudah siap dengan resolusi karir kamu, percayalah bahwa kamu bisa mewujudkan keinginan dengan terus berusaha dan berdoa.
Meskipun kamu sudah merencanakan dengan matang resolusi karir kamu, bisa saja rencana kamu tidak berjalan sesuai harapan.
Jangan berkecil hati dan larut dalam kesedihan.
Jadikan kegagalanmu sebagai bahan evaluasi untuk membangun rencana baru yang lebih baik. Tetaplah berpikir positif, belajar dari kegagalan sebelumnya, perbaiki kekurangan dan buat target baru.
Kesuksesan karir kamu ditentukan dari kerja keras dan usaha yang pantang menyerah. (ism)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur