5 Keluarga Kaya Raya yang Bisa Menguasai Dunia

Reporter : Dwi Ratih
Sabtu, 18 Maret 2017 15:02
5 Keluarga Kaya Raya yang Bisa Menguasai Dunia
Mereka punya harta berlimpah dan uang yang nggak ada habisnya.

Dream - Siapa sih yang nggak ingin punya banyak harta dalam hidupnya? Kerja keras pagi, siang, dan malam dilakukan agar pundi-pundi rezeki melimpah sehingga bisa hidup sejahtera dan makmur.

Meski sudah bantung tulang, tak semua berhasil. Beruntung segelintir orang ini yang berhasil menghimpun kekayaan dari kerja kerasnya.

Uang

Pada 2016 silam, majalah Forbes mencatat ada 10 orang terkaya di dunia. Mereka adalah Bill Gates, Amancio Ortega, Warren Buffets, Carlos Slim Helu, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Larry Ellison, Michael Bloomberg, Charles Koch, dan David Koch.

Tapi, 10 orang tersebut masih belum bisa menyamai kekayaan lima keluarga berikut ini.

Diam-diam, mereka berhasil mengumpulkan kekayaannya sehingga mereka secara diam-diam mampu menguasai dunia.

Siapa saja mereka? Lihat lengkapnya di sini.

1 dari 2 halaman

Keluarga Ini Kaya Raya Usai 19 Tahun Rawat Pembantu Lumpuh

Keluarga Ini Kaya Raya Usai 19 Tahun Rawat Pembantu Lumpuh © Dream

Dream - Meski dibayar sekalipun, tidak banyak orang yang bersedia mengurus dan merawat orang yang bukan saudaranya. Apalagi jika statusnya adalah majikan dan pembantu.

Namun sebuah keluarga kaya di Arab Saudi benar-benar memiliki hati yang mulia. Salah Al-Syoufi dan istrinya rela mengurus dan merawat seorang pembantu rumah tangga wanita yang mengalami kelumpuhan.

Yang membuat orang-orang bertambah salut dengan keluarga Salah adalah hal itu tidak dilakukan untuk sementara, tapi selama 19 tahun.

Salah Al-Syoufi mengatakan ia telah merawat pembantu asal Ethiopia itu setelah didiagnosis menderita kelumpuhan.

Awalnya pembantu tersebut bekerja di rumah salah satu teman Salah. Namun ketika jatuh sakit dan mengalami kelumpuhan, dia memohon agar bisa tinggal bersama keluarga Salah.

Salah dan istrinya yang saat itu hidup pas-pasan bersedia membawanya ke tempat tinggal mereka yang sempit, dan merawatnya.

" Saya punya teman yang merekrut seorang pembantu wanita asal Ethiopia. Tapi setelah bekerja tiga bulan, dia didiagnosis dengan triplegia. Dia menderita lumpuh pada tiga anggota badan, yakni kedua kakinya dan lengan kanannya," kata Salah mengawali kisah pembantunya.

Salah menambahkan awalnya biaya pengobatan ditanggung oleh agen pembantu tersebut. Namun tak lama kemudian, agen pembantu tersebut meminta bantuan Salah untuk ikut menanggung biaya tersebut.

" Bersama agen, saya ikut membayar biaya perawatannya. Setelah berbulan-bulan, ketika visanya telah habis, agen mengatakan tidak mau memperbarui visa kerjanya lagi," jelas Salah.

Saat itulah, pembantu yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan ingin bertemu Salah dan keluarganya. Kepada Salah, pembantu itu memohon agar pria itu menjadi agen dan merawat dirinya secara penuh.

" Setelah berdiskusi singkat dengan istri, saya setuju lalu mengisi formulir yang diperlukan. Saya mengambil alih biaya pengobatannya, sementara istri saya merawatnya seperti saudara sendiri," kata Salah.

Salah dan istrinya merawat dan memenuhi semua kebutuhan pembantu tersebut. Dengan telaten, istri Salah memandikannya, memberinya makan dan membantunya mengenakan pakaian.

Ternyata tindakan mulia dan pengorbanan penuh keikhlasan yang diberikan Salah dan istri untuk wanita lumpuh itu dibalas oleh Allah SWT. Hidup Salah dan istrinya berubah drastis. Dari seadanya menjadi kaya raya.

" Dia ingin tinggal bersama kami hingga maut menjemput. Banyak yang melihat dia sebagai beban. Tapi kami merasa kehadirannya justru mendatangkan banyak kebahagiaan dibandingkan yang kami berikan kepadanya," ungkap Salah.

Salah dan keluarga yang biasa tinggal di apartemen sewaan yang kecil, kini menempati sebuah rumah yang besar. Dia juga memiliki sebuah villa dan satu gedung apartemen.

" Bukan hanya materi saja yang dilimpahkan Allah karena ikhlas merawat dia, tapi berkah yang melimpah. Kami merasa hidup kami berubah menjadi lebih positif," katanya.

(Sumber: saudigazette.com)

2 dari 2 halaman

Hidup Menggelandang, Ternyata Pewaris Orang Kaya Raya

Hidup Menggelandang, Ternyata Pewaris Orang Kaya Raya © Dream

Dream - Seorang pria di Christchurch, Selandia Baru, Michael Wilkey, tak lama lagi akan meninggalkan kehidupannya sebagai seorang gelandangan. Mendiang ibunya yang kaya raya, rupanya meninggalkan warisan untuk Wilkey.

Dengan begitu, dia bisa menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah.

Dilansir dari laman Stuff, Jumat 20 Mei 2016, ibu Wilkey, Dian Barbara Hassal, meninggal pada Desember 2008. Pengelola warisan Hassal, Perpetual Trust limited, menjual rumah Dian di daerah Ohoka senilai US$500 ribu atau Rp6,79 miliar. Uang US$86 ribu atau Rp1,16 miliar hasil penjualannya dibagikan kepada teman-teman Hassal. Sementara itu, Wilkey kedapatan 40 persen dari hasil penjualan properti miliknya.

Dalam surat wasiatnya, Hassal berpesan agar bagian Wilkey digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti pendidikan dan peningkatan hidup Wilkey. Dalam surat itu juga, Hassal terkesan ingin menebus dosanya terhadap Wilkey karena anaknya sudah keluar-masuk penjara selama berulang-ulang.

" Ini bukan kesalahan siapa pun, melainkan kesalahanku," kata dia.

Wilkey mengatakan di Ohoka, ibunya tinggal bersama hewan-hewan peliharannya, termasuk 50 ekor kucing. Dikatakan bahwa Hassal sempat menjual rumahnya di Castle Hill. Jika mendapatkan warisan ini, pria yang hidup bersama anjing peliharannya, Boo, takkan menyia-nyiakannya. Dia akan memanfaatkan uang tersebut untuk memperbaiki hidupnya.

" Saat kematian ibuku, aku ini seorang pemabuk dan pecandu obat," kata dia.

Kerabatnya, Lynette, dan suaminya, Ray, menemukan Wilkey, ketika melalui Ballantyness. Lynette mengaku telah hilang kontak dengan Wilkey. Sejak umur 4 tahun, pria malang ini hidup di jalan dan bermalam di sebuah panti sosial. Bahkan, pria ini sudah keluar masuk penjara selama 16 kali sebelum berusia 23 tahun.

" Michael tahu penjara adalah rumahnya. Tak ada seorang pun yang menginginkannya," kata Lynette. Dia dan Ray sendiri tak tahu alasan Perpetual menahan warisan Hassal untuk Wilkey. Bahkan, keluarga ini sempat meminta mereka untuk membelikan Wilkey sebuah rumah.

Beri Komentar