Dream - Orang-orang sukses menyebut jaringan pertemanan atau networking sebagai salah satu kunci keberhasilan mereka dalam membangun bisnis. Sebab, jaringan berguna untuk memperluas peluang bisnis yang mungkin selama ini tidak pernah mereka pikirkan.
Menurut sebuah survei yang dilansir Dream dari laman CheatSheet, Minggu, 8 Mei 2016, networking membantu sekitar 41 persen orang dalam menemukan pekerjaan mereka. Bahkan, dalam beberapa kasus, networking memudahkan orang mendapatkan informasi lowongan pekerjaan sebelum informasi tersebut dipublikasikan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, jangan percaya terhadap lima mitos yang salah tentang membangun networking berikut ini.
1. Networking hanya buang-buang waktu
Mungkin selama ini konotasi membangun jaringan pertemanan hanyalah sebatas makan malam di tempat yang nyaman dan mahal. Networking juga dikaitkan dengan acara kumpul-kumpul tidak jelas.
Padahal networking bisa dibangun di mana saja dan kapan saja. Meskipun tidak setiap peluang dalam networking akan menjadi sukses besar, fokus pada interaksi muka untuk membentuk koneksi yang kuat.
Kapitalis ventura dan raja networking Rich Stromback kepada kontributor Harvard Business Review, Greg McKeown, mengatakan networking bisa terjadi di luar kegiatan yang direncanakan dan seringkali lebih efektif. Yang penting adalah harus punya strategi dengan siapa Anda berbicara.
Kontributor Harvard Business Review dan penulis " Act Like a Leader, Think Like a Leader" , Herminia Ibarra, mengatakan pebisnis harus hati-hati dalam memilih acara networking. Jangan mengisi kalender dengan berbagai jadwal networking yang tidak perlu. " Temuilah orang-orang yang menurut Anda strategis untuk memenuhi agenda bisnis Anda," kata Ibarraa.
2. Networking adalah bakat alami, bukan keterampilan yang dikembangkan
Jika Anda yakin bahwa Anda lahir dengan kemampuan networking, Anda mungkin tidak perlu memaksakan diri untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Tapi kenyataannya, Anda terus saja berusaha mencari strategi memperluas jaringan pertemanan.
Karena itu, networking adalah keterampilan yang bisa terus dikembangkan, entah dengan menghabiskan waktu luang bersama orang-orang atau membaca buku atau berada di taman sendirian.
Gelar ekstraversi yang cinta keterbukaan yang disandang seseorang tidak bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam membangun jaringan pertemanan.
Satu studi menunjukkan bahwa orang-orang melihat networking dan ekstraversi dengan dua macam pola pikir tetap. Sementara yang mampu mengembangkan pola pikirnya akan memandang sesuatu dengan tenang karena mereka percaya bahwa mereka dapat terus meningkatkan atribut pribadi dan keterampilan mereka.
Seperti yang ditunjukkan Ibarra, memiliki pola pikir yang berkembang dapat membantu seseorang menemukan cara untuk meningkatkan jaringan pertemanan, bahkan jika orang itu merasa tidak nyaman pada awalnya.
3. Tak perlu butuh usaha untuk membangun networking yang kuat
Anda mungkin percaya bahwa hubungan yang kuat dalam networking bisa diciptakan dengan sedikit usaha. Bagi Anda, hubungan kuat itu akan muncul dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.Ibarra mengatakan bahwa hubungan pertemanan alami sering terlalu homogen untuk diri kita sendiri untuk melakukan hal-hal besar.
Keragaman dalam jaringan pertemanan sering menjadi kunci keberhasilan dalam jangka panjang. Terutama jika Anda beralih pekerjaan atau hanya mencari jalan untuk memperluas jangkauan bisnis Anda. Untuk melakukan itu, Anda harus secara sengaja menjalin hubungan dengan orang-orang yang tidak biasanya Anda jadikan teman, kata Ibarra.
Hal itu bisa berarti Anda berteman dengan orang-orang di industri yang berbeda, atau setidaknya seseorang di industri yang sama namun berbeda generasi. " Semakin beragam isi networking Anda, semakin besar kemungkinan peluang Anda meraih sukses dengan cara-cara yang tidak akan pernah dibayangkan sebelumnya," kata kontributor Entrepreneur dan pendiri Business Network International, Ivan Misner.
4. Networking kumpulan orang-orang egois
Menurut Ibarra, ide ini menjadi mitos yang paling sering untuk melakukan hal-hal besar. Keragaman dalam jaringan pertemanan sering menjadi kunci keberhasilan dalam jangka panjang. Terutama jika Anda beralih pekerjaan atau hanya mencari jalan untuk memperluas jangkauan bisnis Anda. Untuk melakukan itu, Anda harus secara sengaja menjalin hubungan dengan orang-orang yang tidak biasanya Anda jadikan teman, kata Ibarra.
Coba pikirkan, Anda membangun networking sehingga akhirnya bisa menaiki tangga karir, terlibat dalam proyek-proyek menarik, atau menambah pendapatan perusahaan. Semua yang terlibat dalam jaringan pertemanan memiliki tujuan akhir mendapatkan sesuatu sebagai balasannya. Jadi bukan berarti networking adalah aktivitas tak berguna, tulis Misner dalam artikel lain untuk Entrepreneur.
" Jadi Anda tidak perlu merasa berkecil hati karena menjadi produk dari naluri dan egois Anda. Anda hanya perlu menyadari bahwa dari mereka Anda membangun jaringan untuk tujuan bisnis," kata dia.
5. Orang-orang terdekat dalam networking adalah yang utama
Anda mungkin percaya bahwa lingkaran dalam jaringan Anda lah yang paling peting. Meski hal itu benar, tapi mengabaikan kontak kedua atau ketiga merupakan kesalahan. Orang-orang di luar jaringan sebenarnya bisa membantu dengan memberikan informasi baru, perspektif lain, atau bahkan peluang karier yang tak terduga.
" Kita cenderung meremehkan 'hubungan yang lemah' dengan orang-orang tertentu dalam jaringan. Hubungan yang lemah ini maksudnya hubungan kita dengan orang yang belum kita kenal dengan baik atau kita tidak sering kita lihat lingkaran di luar dari jaringan kita," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya