5 Trik Supermarket Bikin Pembeli Jadi Kalap Berbelanja

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Minggu, 29 Maret 2020 13:01
5 Trik Supermarket Bikin Pembeli Jadi Kalap Berbelanja
Trik ini bertujuan untuk memancing pengunjung untuk belanja.

Dream – Setiap pedagang pasti berusaha agar barang dagangan mereka laku terjual. Pemilik toko atau warung tentu saja akan sangat bahagia ketika melihat para pembeli membludak di tempat usaha mereka.  

Perasaan yang sama juga rasakan para pemilik usaha retail besar. Antrean pembeli di depan kasir seolah pertanda uang yang masuk ke kantong akan semakin tebal. 

Tak mengherankan jika banyak pedagang berusaha berbagai cara untuk membuat pembelinya nyaman saat berbelanja. Namun tak semua pedagang atau supermarket untuk lihat menerapkan jurus pemikat calon pembeli ini. 

 

Dikutip dari Misskyra, Sabtu 28 Maret 2020, hal pertama yang harus dilakukan untuk memikat calon pembeli adalah mengatur tata letak barang yang menarik sekaligus strategis. Di pusat perbelanjaan besar seperti supermarket, seni ini digunakan dengan memilih tata letak yang pas, pilihan musik dan memposisikan barang-barang secara strategis.

Cara-cara itu diakukan untuk membuat pengunjung yang tadinya tak mau belanja, menjadi tergoda untuk mengeluarkan uangnya.

Hal kedua yang harus menjadi perhatian adalah produk diletakkan di depan toko. Salah satu cara supermarket mendesak seorang pembelanja yaitu dengan meletakkan barang di depan toko atau kasir.

Hal itu untuk membuat konsumen tertarik. Biasanya, produk-produk yang diletakkan berupa produk promosi atau diskon.

1 dari 4 halaman

Ada Produk Tambahan

Strategi ketiga dan  sudah dibanyak dilakukan pedagang adalah produk tambahan berdasarkan promosi. Biasanya, sering kita lihat seperti promosi buy 1 get 1 free di supermarket. Hal itu dapat mempengaruhi terhadap gaya hidup kita.

Misalnya, per minggu orang akan membeli enam pak soda dan minum enam kaleng seminggu. Dengan promo ini, ada kemungkinan konsumsi soda akan naik dua kali lipat jadi 12 kaleng per minggu.

“ Berhati-hatilah saat membeli ukuran yang lebih besar untuk memastikan kebiasaan kamu tidak berubah,” kata Supermarket Executive dan Vice President of Marketing for Vestcom, Jeff Weidauer.

Keempat, menjual produk yang berarima. Acapkali supermarket “ menggoda” pembeli dengan aroma masakan lainnya seperti roti dan lain-lain. Itu juga termasuk dalam trik supermarket agar menarik perhatian pembeli.

Ketika berjalan di pintu, kamu akan mencium bau roti panggang atau makanan lain yang mengeluarkan aroma sehingga itu akan membuat pembeli menjadi lapar dan menarik konsumen untuk membeli.

Kelima, menggandakan produk. Supermarket biasanya akan menggandakan ukuran produk seperti produk yang sedang promosi, sehingga konsumen akan membeli produk lebih banyak.

“ Memiliki troli belanjaan yang penuh memang menawarkan pengalaman berbelanja yang memuaskan secara psikologi,” kata Konsultan Pemasaran dan penulis 'Brandwashed: Tricks Companies Use to Manipulate Our Minds and Persuade Us to Buy”, Martin Lindstrom,.

(Sumber: Cindy Azari)

2 dari 4 halaman

Survei: Penurunan Pendapatan Ritel Terbesar Terjadi di Jakarta Barat

Dream – Tak dapat dipungkiri pandemi virus corona turut memukul sektor ekonomi, terutama bisnis ritel dan makanan dan minuman (mamin).

Malah, industri food and beverage (F&B) paling terdampak bisnis ini, terutama setelah pemerintah mengeluarkan aturan jaga jarak untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 27 Maret 2020, startup penyedia kasir digital, Moka, mengamati pendapatan harian industri F&B, ritel, dan jasa di 17 kota di Indonesia, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta.

Dari hasil pengamatan, terlihat industri F&B paling terdampak akibat penyebaran virus Covid-19.

 

 

Bali dan Surabaya merupakan dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian yang paling signifikan dibandingkan dengan kota lain, dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 18 persen untuk Bali dan 26 persen untuk Surabaya.

Daerah Jabodetabek juga mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan, namun tidak setajam Bali dan Surabaya. Wilayah yang terkena dampak di daerah Jabodetabek yang paling signifikan terjadi di Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

Anjuran dari pemerintah untuk tidak keluar dari rumah guna memperlambat laju penyebaran COVID-19, membuat masyarakat tinggal lebih banyak di rumah, dan juga memberi dampak pada industri F&B.

Perubahan perilaku ini menyebabkan peningkatan pembelian makanan yang dibawa pulang (take-away food) meningkat sebesar 7 persen di bulan Januari hingga Februari 2020.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya Industri Ritel dan Jasa

Masuk ke dalam industri ritel, dari 17 kota yang diobservasi, tujuh kota menunjukkan penurunan pendapatan harian yang signifikan.

Ada lima kota yang pendapatan hariannya turun terbesar, yaitu Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Depok, Jakarta Pusat, dan Bandung.

Walau hanya tujuh kota yang terdampak dari 17 kota, persentase penurunan pendapatan harian pada industri ritel merupakan yang paling signifikan dibanding industri lain.

Penurunan pendapatan harian terbesar terjadi di Jakarta Barat dengan penurunan pendapatan hingga 32 persen per outlet.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa industri F&B merupakan industri yang paling terdampak COVID-19, melihat dampaknya yang tersebar paling banyak.

Namun, apabila melihat persentase penurunan pendapatan harian terbesar, industri ritel mengalami penurunan yang terbesar, yakni menurun sebesar 32 persen.

Sektor yang menyusul bisnis F&B adalah jasa. Di industri jasa, ada 10 dari 17 kota yang turun. Lima kota dengan penurunan pendapatan harian yang paling signifikan adalah Depok, Bekasi, Jakarta Timur, Batam, dan Bandung.

4 dari 4 halaman

Prioritaskan Arus Kas?

Direktur Utama SMESCO, Leonard Theosabrata, berbagi langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi pandemi corona, terutama bagi bisnis UKM.

Satu hal yang menjadi pesan utama adalah dalam survival mode ini adalah untuk memprioritaskan berjalannya cash flow bisnis dengan baik, dibandingkan dengan memikirkan profit.

“ Pelaku usaha harus dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan kedepan. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara agar cash flow bisnis tetap positif,” kata Leonard.

Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual, digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan, perdalam stok barang, dan beri insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti saat ini.

Bagi para pemilik bisnis, ada beberapa langkah praktikal untuk menjaga cash flow bisnis tetap positif, yakni yang pertama, berfokus pada promosi untuk take-away delivery karena permintaannya yang meningkat.

“ Gunakan database pelanggan untuk selalu mengkomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp,” kata dia.

Leonard juga mendorong ada budaya transaksi nontunai dengan kartu debit atau digital payment. Dia juga mendorong agar karyawan dan konsumen menggunakan masker dan hand sanitizer.

“ Penting untuk terus mengkomunikasikan kebersihan di lingkungan sekitar,” kata dia. 

Beri Komentar