Ada Hal-hal Yang Harus Dikuasai Pebisnis Startup Dalam Berbisnis. (Foto: Shutterstock)
Dream – Dengan maraknya kebutuhan digitalisasi, saat ini banyak startup bermunculan. Namun, startup-startup ini acapkali belum dibekali dengan keterampilan bisnis yang baik.
Founder Biznis.id, Budi Satria Ismani, mengatakan bahwa keterampilan bisnis merupakan salah satu hal utama selain bisa melihat peluang.
“ Kalaupun kita punya ide yang bagus, tapi tidak bisa mengeksekusi dengan skill, itu nggak ada gunanya. Ide itu nol bagi saya,” kata dia dalam konferensi pers “ Launch Biznis.id”, Kamis 28 Januari 2021.
Menurut Budi, ada enam hal yang perlu dikuasai oleh para penggerak startup baru. Keenamnya adalah keterampilan bisnis, pemahaman pasar, permodalan, penggunaan teknologi, pengetahuan finansial, legalitas, dan pengembangan networking.
Legalitas dan administrasi keuangan sering diabaikan dan menjadi masalah saat bisnis berkembang menjadi lebih besar.
“ Yang jadi persoalan utama, anak anak sekarang lebih suka mencari ilmu pakai google, oke boleh saja. Terus terang itu saja tidak cukup karena baru tahapan tahu. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mencari dan belajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman,” kata Budi.
Founder lainnya Biznis.id, Baskoro Sukatmo, mengatakan, alasan inilah yang melahirkan platform pembelajaran bisnis digital. Platform ini menghadirkan pembelajaran dengan para praktisi bisnis yang berpengalaman. Kemudian, ada kelas gratis untuk para wirausahawan dalam mengembangkan bisnisnya.
“ Sebagai sumbangsih kami kepada wirausaha Indonesia kami melakukan banyak program program gratis seperti CEO Talk, Biznis Forum, Biznis Q&A dan Free Mentoring,” kata Baskoro.
Program tersebut telah diikuti oleh lebih dari 5200 peserta dalam lebih dari 150 live events senilai Rp550 juta. Program tersebut dapat diakses melalui Google Playstore untuk pengguna Android, dan tersedia juga di website Biznis.id utuk memudahkan pengguna iOS.
Terdapat juga beragam kelas pembelajaran yang berbayar seperti Smart Business Map dan Value Creation untuk fundamental bisnis, sampai dengan bidang spesifik Finance & Human Capital seperti Managing Working Capital, Cashflow Management, Understanding Financial Report, Smart Interview dan Coaching Skills.
Nantinya peluncuran kelas baru akan terus berlanjut untuk memperkuat pemahaman fundamental bisnis serta melengkapi spesifik skills para entrepreneur.
(Laporan: Yuni Puspita Dewi)
Dream – Sosial media saat ini tak lagi sekadar platform pamer konten foto dan video ataupun mencari informasi. Dengan interaksi tatap muka yang terbatas, berbagai aplikasi sosial media juga menjadi sarana untuk promosi dan memasarkan produk jualan.
Tahun 2021 diperkirakan akan semakin banyak industri yang memanfaatkan Sosmed untuk pemasaran secara online, termasuk industri yang sedang hangat-hangatnya yaitu mode (fashion).
Masa pandemi mengharuskan kita kerja secara terbatas sehingga memberikan dampak kerugian yang cukup besar dalam bisnis mode fashion, maka dari itu pemasaran secara online sangat dibutuhkan.
Buat Sahabat Dream yang berkecimpung di dunia mode atau fashion dan sedang meraba strategi online, berikut beberapa strategi penting yang wajib kamu pahami.
Untuk mendapat keuntungan produksi di masa mendatang harus dilakukan pendekatan secara terus-menerus, melakukan perubahan sesuai perkembangan zaman.
Hal ini tidak boleh diabaikan bila menginginkan keuntungan finansial dan logistik. Dalam memasarkan apapun di masa mendatang, kamu harus menghargai dampak lingkungannya juga.
Kecerdasan emosional
Sebuah produk harus bisa tertanam dalam benak orang-orang meski dalam masa-masa sulit yang dialami seperti pandemi serakang ini.
Penting dilakukan menjaga produk tetap terhubung dengan emosi klien atau konsumen yang ditargetkan dengan memberikan kenyamanan dan kesamaan budaya, maka dari itu penting untuk menciptakan inovasi digital.
Pada era baru, di masa pandemi membuat kehidupan manusia berubah drastis. Mengingat hal itu, pelanggan mulai membeli barang-barang yang lebih berguna dan informatif, mencari refrensi atau sumber yang lebih didorong influencer yang mempromosikan di media sosial.
Oleh sebab itu, konten pada media sosial di masa seperti ini harus lebih kreatif sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Dampak pada media sosial
Tidak dapat dipungkiri tren telah bergeser dari blogger mode dan influencer di media sosial, saat ini media sosial memegang peran besar dalam kehidupan di masyarakat.
Penjualan produk meningkat begitu pesat bila dipromosikan pemegang sosial media yang banyak diikuti orang.
Dalam menjalankan bisnis perlu dibuatnya media sosial produk sebagai fungsi pemasaran, agara dapat dikenal banyak orang. Dalam akun media sosial pun harus dibuat konten menarik agar menarik banyak konsumen untuk melihat atau membeli.
Mengatasi semua tantangan dari pergeseran cepat di pasar global, produk harus mengikuti lonjakan apa yang sedang trending.
Dengan digitalisasi yang meluas dari ruang pasar, perubahan pola pikir konsumen, dan keadaan yang membutuhkan teknologi untuk menerima lebih banyak kecerdasan dan manfaat data, peluang perlu diidentifikasi dengan cepat dan digunakan untuk bergerak maju.
Konsep dan berita yang dibuat harus dapat bersaing dengan cara buat sesuatu yang inovatif.
Masa depan pembeli online
Menjelajah dan mengadopsi tren online dengan tantangan baru adalah kuncinya, di mana produk harus terlihat sesuai dengan presentasi dan pemotretannya.
Pengenalan visual harus dibuat secara lebih profesional di mana deskripsi produk tidak ambigu. Memberikan sensasi seperti belanja offline kepada pembeli, kamu bisa tampilkan gambar produk di media sosial sama dengan aslinya.
Cara itu bisa memancing konsumen untuk membeli secara terus-menerus.
(Laporan: Josephine Widya, Sumber: Times of India)