Ayat Tentang Perintah Puasa dan Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan yang Menakjubkan

Reporter : Arini Saadah
Selasa, 5 April 2022 16:00
Ayat Tentang Perintah Puasa dan Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan yang Menakjubkan
Puasa yang dilakukan dengan keikhlasan dan keimanan, maka akan memberikan pahala serta manfaat bagi para pelakunya.

Dream - Ayat tentang puasa menjelaskan tentang kewajiban dan keutamaan puasa ramadhan bagi umat Islam. Ibadah puasa ramadhan diwajibkan karena memiliki keutamaan dan manfaat baik jasmani maupun rohani.

BACA JUGA : Ceramah Singkat Tentang Ramadhan

Bahkan ibadah puasa menjadi metode pengobatan paling kuno yang sudah digunakan oleh berbagai umat dan bangsa sepanjang sejarah.

Selain sebagai metode pengobatan, ibadah puasa di bulan ramadhan bernilai pahala yang berlimpah. Itulah mengapa puasa memiliki kedudukan yang tinggi dalam syariat agama Islam. Puasa yang dilakukan dengan keikhlasan dan keimanan, maka akan memberikan pahala serta manfaat bagi para pelakunya.

Semua orang mentetahui bahwa puasa ramadhan hukumnya wajib. Namun sedikit orang yang mengetahui dan memahami ayat tentang puasa dalam al Quran. Inilah mengapa penting bagi kita untuk mengetahui ayat tentang puasa agar semakin bersemangat dalam ibadah selama bulan puasa.

1 dari 6 halaman

Ayat Tentang Puasa Ramadhan

Kewajiban ibadah puasa di bulan ramadhan berdasarkan firman Allah yang telah tercantum dalam kitab suci Al Quran. Beberapa di antaranya terdapat dalam Surah Al Baqarah.

1. Surah Al Baqarah Ayat 183

Ayat tentang puasa yang pertama adalah Surah Al Baqarah ayat 183. Ayat ini berisi tentang perintah untuk menjalankan puasa di bulan ramadhan bagi umat Islam.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya:

" Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

Sebelum ayat ini turun, Rasulullah Saw menjalankan puasa Asy Syura yakni berpuasa tiga hari pada 8, 9, dan 10 Muharram. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah Saw mengetahui bahwa orang Yahudi berpuasa tanggal 10 Muharram. Kemudian pada tahun ke-2 Hijriyah, Allah Swt menurunkan Al Baqarah ayat 183-184 sebagai perintah puasa wajib di bulan Ramadhan. Sedangkan puasa Asysyura menjadi amalan sunnah.

2 dari 6 halaman

2. Surah Al Baqarah Ayat 184

Ayat di sebelumnya bersambung artinya dengan ayat setelahnya, yaitu Surah Al Baqarah ayat 184. Dalam ayat ini dijelaskan kebolehan orang dalam kondisi tertentu yang tidak bisa menjalankan puasa wajib. Ayat ini juga menjelaskan kewajiban mengganti puasa di hari lain dan kewajiban membayar fidyah bagi golongan tertentu yang tidak berpuasa.

Berikut bacaan ayat tentang puasa Surah Al Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya:

" (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

3 dari 6 halaman

3. Surah Al Baqarah Ayat 185

Ayat tentang puasa dalam Surah Al Baqarah juga tercantum dalam ayat 185. Ayat ini menegaskan bahwa puasa di bulan ramadhan adalah kewajiban bagi orang-orang yang beriman. Ayat tentang puasa yang satu ini juga menjelaskan kewajiban mengganti puasa sebanyak hari yang ditinggalkan sebagai kemudahan dari Allah Swt.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya:

" Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

4 dari 6 halaman

4. Surah Al Baqarah Ayat 187

Ayat tentang puasa dalam Surah Al Baqarah masih berlanjut hingga ayat ke-187. Pada ayat ini dijelaskan tentang larangan dan kebolehan selama bulan ramadhan. Saat puasa dilarang makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkannya seperti berhubungan suami istri. Namun di malam harinya semua itu tetap diperbolehkan.

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Artinya:

" Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."

5 dari 6 halaman

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan

Setelah mengetahui ayat tentang puasa, ketahui pula keutamaan puasa pada 10 hari pertama Ramadhan. Bulan puasa merupakan bulan suci penuh ampunan. Barangsiapa memperbanyak ibadah di bulan ramadhan, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya. Setiap hari di bulan ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Keutamaan 10 hari pertama di bulan ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Terbukanya Pahala saat Bertadarus

Keutamaan 10 hari pertama bulan ramadhan adalah terbukanya pahala saat bertadarus al Quran. Bulan ramadhan adalah momen ketika kitab suci al Quran diturunkan yakni pada tanggal 17 ramadhan.

" Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al Baqarah ayat 185)

Inilah mengapa memperbanyak tadarus al Quran saat ramadhan akan dilipatgandakan pahalnya oleh Allah Swt. Tak hanya itu, tadarus al Quran akan semakin mendekatkan diri kepada Allah.

2. Mendapat Rahmat dari Allah

Pada 10 hari pertama bulan ramadhan, Allah akan menurunkan rahmat bagi siapa saja yang beribadah kepada-Nya. Pintu rahmat akan senantiasa terbuka bagi siapapun. Sebagaimana hadist riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:

" Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."

6 dari 6 halaman

3. Hidayah Allah Turun kepada Manusia

Tak hanya pintu rahmat, hidayah atau petunjuk Allah Swt juga akan diberikan kepada siapa saja yang rajin dan ikhlas beribadah kepada-Nya. Pada 10 hari pertama, siapapun bisa mendapatkan petunjuk dari Allah atas amalan yang telah dikerjakannya. Segala keberuntungan dan kebaikan juga akan diberikan bagi orang yang menjalankan puasa pada 10 hari pertama di bulan ramadhan.

4. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Tak hanya pada 10 hari pertama bulan ramadhan, seluruh hari di bulan puasa ini merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebab orang yang sedang berpuasa maka doanya akan diterima oleh Allah hingga ia berbuka.

Maka dari itu, bulan suci ini merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak berdoa. Waktu yang tepat untuk berdoa saat ramadhan adalah ketika berpuasa, makan sahur dan saat berbuka. Pada 10 hari pertama ini sebaiknya Sahabat Dream terus berdoa serta berzikir mengingat Allah SWT.

Beri Komentar