Nama Baru Bank Syariah Hasil Merger Sudah Ditetapkan. (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Dream – Rencana penggabungan usaha PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS), kian dimatangkan. Hari ini, perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger) yang memuat tambahan penjelasan ihwal struktur, nama, dan logo bank baru telah dilakukan. Publikasi Perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha dilakukan sesuai regulasi yang berlaku dan mengikuti persetujuan regulator.
Dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 11 Desember 2020, penggabungan ketiga bank syariah milik perusahaan pelat merah itu adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Nama ini akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan.
Perubahan nama tersebut juga diikuti dengan pergantian logo. Kantor pusat bank hasil penggabungan akan berada di Jalan Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRIS. Bank Hasil Penggabungan akan melakukan kegiatan usaha pasca merger di kantor pusat, cabang, dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah.
“ Kehadiran Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Hery Gunardi, di Jakarta.
Perubahan Ringkasan Rencana Merger juga memuat rancangan perubahan struktur organisasi bank yang menerima penggabungan, yakni BRI Syariah. Pasca merger, bank hasil penggabungan akan memiliki susunan kepengurusan yang diperkuat oleh 10 Direksi. Nama-nama tiap Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) bank hasil penggabungan, akan dibahas dalam RUPSLB BRIS diperkirakan akan dilaksanakan pada 15 Desember 2020.
Lebih rinci, 10 posisi direksi yang akan mengelola jalannya usaha bank hasil penggabungan terdiri dari Direktur Utama, dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.
Hery mengatakan entitas baru ini memerlukan identitas yang kuat dan direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya.
“ Dengan direksi yang akan diisi oleh orang-orang berpengalaman di bidangnya, visi Bank Syariah Indonesia untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia akan semakin mantap dan yakin bisa kita wujudkan,” kata dia.
Hery mengatakan seluruh proses dan tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan. Dia memastikan segala rencana perubahan dan penyesuaian operasional telah sesuai dengan tujuan dan kegiatan operasional bank hasil merger, yang memiliki visi menjadi Top 10 bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan dan sebagai Top 10 bank terbesar di Indonesia.
Dream – Kehadiran bank syariah BUMN hasil merger diyakini bisa semakin mendorong pertumbuhan tingkat inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia. Besarnya modal dan jaringan bank syariah hasil merger nanti menjadi dasar munculnya keyakinan tersebut.
Menurut Rektor Institut Tazkia, Murniati Mukhlisin, kehadiran bank syariah BUMN hasil merger akan memperkaya pilihan produk dan jasa keuangan syariah bagi masyarakat. Pelayanan dan produk yang seusai syariat Islam disebutnya bisa semakin menarik perhatian masyarakat agar menggunakan jasa perbankan syariah.
“ Diprediksikan dengan hadirnya bank BUMN syariah menjadi salah satu pemain terbesar di industri keuangan Indonesia akan memberikan produk dan jasa yang lebih kental konten syariahnya, dan pelayanan yang lebih baik, lebih syari,” kata Murniati dalam keterangan tertulis, Kamis 10 Desember 2020.
Menurut dia, hal ini bisa terwujud jika manajemen dan pekerja mempunyai komitmen untuk mewujudkan semuanya itu.
Pengamat perbankan syariah ini menegaskan, kolaborasi antarpihak dibutuhkan untuk menggenjot literasi dan inklusi keuangan syariah. Nantinya, bank BUMN syariah hasil merger bisa menjalankan perannya sebagai penyedia jasa layanan keuangan yang sesuai syariat Islam.
Peran besar bank syariah hasil merger harus ditopang dengan sosialisasi oleh pihak-pihak lain. Menurut Murniati, model literasi ekonomi dan keuangan syariah bisa dilakukan salah satunya dengan mulai mengedepankan penerapan prinsip syariah dalam setiap aspek kehidupan masyarakat sejak dini.
Melalui pendekatan tersebut, literasi keuangan syariah diharap bisa berjalan dengan pendekatan berbeda berdasarkan dua tingkat ekonomi dan delapan jenjang kelompok usia.
“ Literasi syariah di sini bukan hanya bertumpu kepada keikutsertaan masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa keuangan syariah, tapi lebih dari itu,” kata dia.
Jika nilai-nilai keuangan syariah sudah dipahami sejak dini oleh masyarakat, maka dengan sendirinya mereka akan tertarik menggunakan produk dan jasa perbankan syariah. Dengan sendirinya, ajakan untuk berperan aktif dalam kancah industri ekonomi dan keuangan syariah akan terwujudkan.
“ Dengan kesadaran sendiri, setiap individu akan mendatangi bank syariah, perusahaan asuransi syariah, membayar zakat ke LAZ, dan lain sebagainya,” kata dia.
Pandangan serupa disampaikan Pengamat Perbankan alumni FE Universitas Islam Indonesia (UII) Dendy Indramawan. Menurutnya, aset dan modal besar bank syariah hasil merger akan meningkatkan market share dari entitas perbankan syariah di Indonesia.
“ Tujuan mega merger ini untuk efisiensi dan daya saing, jadi bisa mendorong inklusi dan literasi keuangan,” kata Dendy.
Dengan operasional yang efisien, diharapkan menjangkau lapisan-lapisan masyarakat yang masih unbankable. Dengan sumber daya yang besar, bank syariah bisa mengedukasi masyarakat khususnya umat muslim terkait produk-produk keuangan syariah, kata dia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2019 indeks literasi keuangan syariah ada di angka 8,93 persen, naik tipis dari posisi pada 2016 sebesar 8,1 persen. Di periode yang sama, inklusi keuangan syariah di Indonesia turun dari 11,1 persen menjadi 9,1 persen.
Proses penggabungan PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah hingga kini masih berlangsung. Rencananya, operasional bank merger ketiga BUMN ini akan efektif berjalan pada Februari 2021.
Bank syariah hasil merger memiliki visi menjadi satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global. Selain itu, bank syariah hasil merger digadang akan memiliki total aset hingga Rp250 triliun dan masuk jajaran 10 besar perbankan di Indonesia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR