Manajer Perusahaan Top Banting Setir Jadi Peternak, Hidupnya Justru Lebih Bahagia

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 12 April 2023 06:45
Manajer Perusahaan Top Banting Setir Jadi Peternak, Hidupnya Justru Lebih Bahagia
Banting stir menjadi peternak ayam justru menjadi jalan baru bagi Wakhid untuk menikmati hidupnya.

Dream - Mempunyai jabatan mentereng dengan gaji tinggi di sebuah perusahaan tidak menjamin seseorang bahagia. Seperti pria bernama Wakhid berikut ini, yang meninggalkan jabatan di sebuah perusahaan dan memilih menjadi peternak ayam.

Banting setir menjadi peternak ayam justru menjadi jalan baru bagi Wakhid untuk menikmati hidupnya. Dulu dia pernah menjadi seorang manajer di salah satu perusahaan manufaktur di bidang otomotif.

" Dulu saya bekerja di perusahaan manufaktur otomotif," ungkapnya dalam kanal YouTube Capcapung.

1 dari 4 halaman

Saat masih menjadi manajer dengan gaji tinggi, dia dituntut untuk terus memutar otak yang menguras waktu dan tenaga. Rutinitas itu selalu dijalaninya dari pagi hingga malam. Wakhid merasa tak nyaman.

" Selama di kantor, saya harus 8 jam di sana. Memeras otak, waktu banyak terbuang masalah pekerjaan," ungkapnya.

wakhid

Awal mula, Wakhid mengenal dunia peternakan adalah saat ia memilih tontonan di bidang ternak ayam. Sebagai media menghibur diri di sela-sela rutinitas pekerjaannya yang sangat padat.

" Iseng-iseng saya melihat YouTube tentang ayam terus. Lama kelamaan ketemu dengan ayam KUB itu menarik, ayam kampung kok bertelurnya banyak dan pesat pertumbuhannya," katanya.

2 dari 4 halaman

Wakhid pun mulai tertarik dan penasaran dengan berbagai metode perawatan ayam jenis KUB. Bahkan dia nekat membeli sejumlah ekor ayam untuk dijadikan percobaan.

Wakhid mengaku tak punya pengetahuan maupun latar belakang di bidang pertenakan, dia hanya memperoleh informasi melalui tayangan YouTube tersebut.

Wakhid pun memutuskan berhenti kerja dan meninggalkan posisi manajer. Dia memilih menekuni bidang ternak di kampung. Alasannya, dia lebih mempunyai banyak waktu.

" Kalau mengikuti gengsi, kita nggak kenyang. Kita hanya buang-buang uang lah. Saya lebih memilih usaha ini yang bisa dibilang usaha kotor, receh, tapi saya punya banyak waktu," ujarnya.

3 dari 4 halaman

wakhid

Dengan keputusan itu, Wakhid menemukan kenyamanan. Dia memiliki waktu luang sehingga lebih bahagia, meskipun harus kotor-kotoran dan merasa capek.

" Saya lebih enjoy dan bahagia di sini walaupun capek dan kotor-kotoran, tapi hati saya lebih enak menjadi peternak," sambungnya.

Terkait pendapatan yang didapat, menjadi peternak memang lebih membutuhkan ketekunan. Meskipun begitu, Wakhid mengaku yang dihasilkannya tak jauh berbeda dari pekerjaan sebelumnya.

" Pendapatan itu masalah 11 12 ya. Saya sebut demikian karena kadang lebih, kadang kurang, ya itu masalah bisnis ya. Itu tetap saya syukuri," ungkap Wakhid.

4 dari 4 halaman

Beri Komentar