YouTube Capcapung
Dream - Mempunyai jabatan mentereng dengan gaji tinggi di sebuah perusahaan tidak menjamin seseorang bahagia. Seperti pria bernama Wakhid berikut ini, yang meninggalkan jabatan di sebuah perusahaan dan memilih menjadi peternak ayam.
Banting setir menjadi peternak ayam justru menjadi jalan baru bagi Wakhid untuk menikmati hidupnya. Dulu dia pernah menjadi seorang manajer di salah satu perusahaan manufaktur di bidang otomotif.
" Dulu saya bekerja di perusahaan manufaktur otomotif," ungkapnya dalam kanal YouTube Capcapung.
Saat masih menjadi manajer dengan gaji tinggi, dia dituntut untuk terus memutar otak yang menguras waktu dan tenaga. Rutinitas itu selalu dijalaninya dari pagi hingga malam. Wakhid merasa tak nyaman.
" Selama di kantor, saya harus 8 jam di sana. Memeras otak, waktu banyak terbuang masalah pekerjaan," ungkapnya.
Awal mula, Wakhid mengenal dunia peternakan adalah saat ia memilih tontonan di bidang ternak ayam. Sebagai media menghibur diri di sela-sela rutinitas pekerjaannya yang sangat padat.
" Iseng-iseng saya melihat YouTube tentang ayam terus. Lama kelamaan ketemu dengan ayam KUB itu menarik, ayam kampung kok bertelurnya banyak dan pesat pertumbuhannya," katanya.
Wakhid pun mulai tertarik dan penasaran dengan berbagai metode perawatan ayam jenis KUB. Bahkan dia nekat membeli sejumlah ekor ayam untuk dijadikan percobaan.
Wakhid mengaku tak punya pengetahuan maupun latar belakang di bidang pertenakan, dia hanya memperoleh informasi melalui tayangan YouTube tersebut.
Wakhid pun memutuskan berhenti kerja dan meninggalkan posisi manajer. Dia memilih menekuni bidang ternak di kampung. Alasannya, dia lebih mempunyai banyak waktu.
" Kalau mengikuti gengsi, kita nggak kenyang. Kita hanya buang-buang uang lah. Saya lebih memilih usaha ini yang bisa dibilang usaha kotor, receh, tapi saya punya banyak waktu," ujarnya.
Dengan keputusan itu, Wakhid menemukan kenyamanan. Dia memiliki waktu luang sehingga lebih bahagia, meskipun harus kotor-kotoran dan merasa capek.
" Saya lebih enjoy dan bahagia di sini walaupun capek dan kotor-kotoran, tapi hati saya lebih enak menjadi peternak," sambungnya.
Terkait pendapatan yang didapat, menjadi peternak memang lebih membutuhkan ketekunan. Meskipun begitu, Wakhid mengaku yang dihasilkannya tak jauh berbeda dari pekerjaan sebelumnya.
" Pendapatan itu masalah 11 12 ya. Saya sebut demikian karena kadang lebih, kadang kurang, ya itu masalah bisnis ya. Itu tetap saya syukuri," ungkap Wakhid.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib