Skema Ponzi Sering Digunakan Oleh Investasi Bodong. (Foto: Shutterstock)
Dream - Kemajuan teknologi membuat kasus penipuan semakin marak denggan korban kebanyakan dialami kalangan masyarakat kecil. Umumnya mereka tergiur dengan keuntungan yang diperoleh karena lebih besar dari investasi biasa apalagi tabungan.
Jika ditelusuri, kebanyakan modus penipuan itu baru terendus ketika si pemilik uang mulai jarang menerima keuntungan yang dijanjikan. Apesnya, para pelaku umumnya kabur saat uang yang diterima sudah habis untuk dibagi-bagikan.
Kebanyakan kasus penipuan yang dialami menggunakan skema ponzi. Teknis ini banyak dipakai karena pelaku tinggal pintar-pintar mengatur uang yang masuk lalu menginvestasikannya di produk-produk lain. Dengan harapan untuk yang diperoleh bisa dibagikan kepada para investor.
Masalah baru datang ketika uang investor yang diinvestasikan ternyata tak memberikan keuntungan sesuai harapan atau bahkan merugi. Pelaku juga tak bisa sistem gali tutup lubang karena kekurangan pasokan dari investor baru sementar janji untung besar sudah diberikan kepada investor lama.
Namun tahukah Sahabat Dream siapa otak di balik skema ini? Dikutip dari akun Instagram @ojkindonesia, Senin, 15 Februari 2021, inilah sosok di balik para penipu investasi yang masih dipergunakan sampai saat ini.
Skema Ponzi diambil dari nama belakang pencetusnya yang bernama Charles Ponzi. Pria asal Italia ini menjadi terkenal pada tahun 1920 karena telah melakukan penipuan dengan kerugian sebanyak US$225 juta (Rp3,14 triliun) pada masa sekarang.
Pada era sekarang, banyak ditemukan investasi berskema Ponzi. Investasi ini banyak ditemukan di aplikasi smartphone dan website.
Modusnya adalah memberikan keuntungan dari sejumlah deposit uang yang disimpan. Investor akan mendapatkan bonus kalau mengajak teman untuk menggunakan sistem tersebut (sistem referral).
Berikut ini adalah ciri-ciri investasi berskema Ponzi.
1. Menjanjikan keuntungan dalam waktu besar dan singkat serta tanpa risiko.
2. Proses bisnis investasi yang tidak jelas.
3. Produk investasi biasanya milik luar negeri.
4. Staf penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang.
5. Saat investor ingin menarik dana, malah diiming-imingi dengan investasi berbunga yang lebih tinggi.
6. Mengundang calon investor yang menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai figur.
7. Pengembalian macet di tengah-tengah.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik