Dream - Head of Strategic Communication and Brand UOB Indonesia Maya Rizano mengungkap generasi Z dan milenial, mereka yang berusia di rentang 19 hingga 34 tahun, berkontribusi besar terhadap tingginya kredit macet di perusahaan pengelola pinjaman online hingga lebih dari Rp700 miliar.
Tingginya nilai utang macet di jasa pinjaman online (Pinjol) tersebut menunjukan peningkatan literasi baik dari keuangan atau digital kepada generasi muda masih menjadi sesuatu yang sangat penting. Generasi ini harus mengetahui cara menjaga ketahanan finansial mereka.
kata Maya dalam acara UOB Media Literacy Circle di Jakarta, Rabu, 24 April 2024.
Banyaknya generasi muda yang terjerat pinjol dipicu oleh beberapa faktor, yaitu jasa berutang yang menawarkan melalui komunikasi pribadi, pinjaman yang ditawarkan terkesan cepat dan tanpa syarat. Ditemukan juga banyak jasa pinjol ilegal yang memakai nama mirip Pinjol resmi .
Berdasarkan survei tiga tahunan yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terungkap bahwa tren indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sudah berada di angka 49,68 persen, ini meningkat dari tahun 2019 yang hanya mencapai 38,03 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan mencapai 85,1 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya 76,2 persen.
Meski setiap tahunnya mengalami peningkatan, persentase indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih terbilang rendah karena masih berada di bawah 50 persen.
Bukan hanya soal literasi keuangan, tapi permasalahan literasi keluarga, ekosistem pendidikan, dan literasi dalam segala hal masih sangat rendah.
ujar Najeela Shihab, Psikolog, Pendidik, dan Pendiri Sekolah Cikal.
Literasi keuangan sendiri merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengedukasi masyarakat dalam perencanaan keuangan. Masyarakat harus memperhatikan porsi konsumsinya dengan cara mengatur pendapatan dan pengeluaran.
Pengeluaran yang ideal yaitu sekitar 70-85 persen digunakan untuk kebutuhan seperti tempat tinggal, makanan, hingga untuk hutang yang merupakan tanggung jawab untuk dibayarkan.
Sebanyak 5-10 persennya dapat digunakan untuk keinginan, seperti hiburan, olahraga, dan membeli elektronik keluaran terbaru. Sementara 10-20 persen dari total pengeluaran bisa ditabung untuk dana darurat, investasi, dan asuransi.
Laporan: Aykaputri Amalia Rahmani
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN