Dream - Sebuah penelitian oleh HSBC menyebutkan ada kesenjangan besar antara keinginan orang tua di Uni Emirat Arab (UEA) menyekolahkan anak-anaknya dan sarana yang menunjang untuk mencapai harapan tersebut.
Hasil di UEA merupakan bagian dari penelitian global tentang pandangan lebih dari 5.550 orang tua di 16 negara terhadap pendidikan. Di UEA penelitian mencakup 450 rumah tangga, yang 92 persen berpikir pendidikan di universitas sangat penting bagi anak-anak untuk mencapai tujuan hidup. Tetapi mereka tidak siap secara finansial untuk mendukung anak-anak mereka.
Seperti dikutip dari Gulf News, Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari orang tua di UEA dengan anak sudah kuliah (48 persen) mengakui pentingnya pendidikan dalam mendapatkan pekerjaan di pasar kerja yang semakin sulit. Namun sekitar 64 persen mengatakan pendidikan yang diinginkan untuk anak-anak mereka berada di luar jangkauan mereka.
Temuan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan pengangguran global diperkirakan akan meningkat dari 201 juta di 2014 menjadi 212 juta pada 2019, mewakili hampir tiga kali lipat dari kelompok dewasa.
" Ini tidak mengejutkan bahwa orang tua saat ini menjadi semakin khawatir tentang prospek karier anak-anak mereka. Selama sepuluh tahun terakhir, kami telah melihat pertumbuhan volatilitas di pasar global, dan sifat ekonomi yang semakin saling terhubung saat ini efeknya dirasakan oleh orang-orang di seluruh dunia," kata Khalid Elgibali, Kepala Retail and Wealth Management HSBC untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Penelitian HSBC menunjukkan orang tua di UEA merupakan kelompok orang tua yang paling memikirkan karier anak-anak mereka. Sekitar 89 persen telah mempersiapkan pekerjaan khusus untuk anak-anak mereka.
Sepertiga (33 persen) berharap anak-anak mereka untuk belajar kedokteran -secara global ini pilihan tertinggi. Sementara karier populer lainnya termasuk bidang rekayasa (16 persen) dan ilmu komputer (11 persen).
Meskipun orang tua di UEA jelas memiliki aspirasi pendidikan tinggi dan banyak yang berharap anaknya memiliki profil karier untuk anak mereka, tujuan tersebut sering terhambat oleh perencanaan keuangan yang tidak memadai.
Penelitian menunjukkan bahwa di UEA hanya 40 persen dari orang tua dengan anak-anak di universitas mengatakan bahwa mereka memiliki rencana tabungan untuk mendukung anak-anak mereka.
Sementara 34 persen mengatakan mereka akan tergantung pada pendapatan mereka saat ini. Hampir 21 persen dari orang tua mengatakan mereka tidak punya cukup simpanan karena tidak pernah berpikir untuk itu atau merasa terlambat untuk memulai.
" Dengan pasar yang semakin kompetitif, pendidikan tinggi akan menjadi semakin penting. Tetapi orang tua di UEA perlu mulai melihat ini secara lebih proaktif jika mereka ingin memberikan anak-anak mereka dukungan untuk berhasil dalam kuliah," kata Elgibali.
Advertisement
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan