Buat Proyek Baru, RI Ajak Kembali China dan Jepang Ikut Tender

Reporter : Kurnia
Jumat, 4 September 2015 18:31
Buat Proyek Baru, RI Ajak Kembali China dan Jepang Ikut Tender
Pemerintah RI memang membatalkan pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, tetapi menggantinya menjadi proyek kereta api berkecepatan menengah.

Dream - Meski belum dapat memastikan kapan kerangka acuan mengenai kereta berkecepatan menengah Jakarta-Bandung akan selesai, Darmin mengatakan proses tendernya akan sedikit berbeda dengan yang sudah dilakukan.

Setelah ada kerangka acuan, pemerintah Indonesia akan membuka tender proyek tersebut dan mempersilakan Jepang dan China untuk ikut kembali. Hal ini disampaikan Darmin ketika bertemu dengan Duta Besar Jepang di Indonesia.

" Salah satu tujuan mengundang mereka ke sini juga itu, menanyakan apakah mereka masih berminat atau tidak dengan proyek baru kita. Dubes Jepang tadi mengatakan akan langsung melapor kepada pemerintah pusatnya," tutur Darmin di kantornya, Jakarta, 4 September 2015.

Darmin menjelaskan, di antara proposal yang masuk nantinya akan dipilih beberapa bidder atau penawar unggulan. Sementara peserta proyek yang tak masuk kategori unggulan akan ditempatkan pada antrian cadangan.

" Perundingan akan dilakukan dengan bidder unggulan, jika dengan mereka perundingan berhasil, selesai, dia yang menang," ujar Darmin. " Tapi kalau dia tidak berhasil, pemerintah bisa masuk ke list peserta berikutnya."

Dengan model tender tersebut, Darmin yakin Indonesia akan mampu mendapatkan moda transportasi ideal yang sesuai dengan konteks geografis. Dan tentu saja syarat utamanya tidak akan membebankan APBN baik secara langsung maupun tidak.

Oleh karena itu, proyek yang akan dilaksanakan nanti akan menggunakan skema business to business. Pemerintah pun segera berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menentukan perusahaan pelat merah mana saja yang akan terlibat.

Darmin pun optimis, pilihan peserta akan lebih banyak. " Untuk kereta berkecepatan menengah itu lebih banyak yang bisa mengerjakan ya, tidak hanya negara seperti Jepang dan China," ucapnya.

Kini, masyarakat tinggal menunggu. Sebab, kata Darmin, penyusunan kerangka acuan yang akan dibuat oleh tim bentukan presiden serta pelaksanaan proyek kereta berkecepatan menengah ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Beri Komentar