Cara Berbisnis dengan Sobat Tanpa Merusak Hubungan

Reporter : Ramdania
Selasa, 24 Maret 2015 17:03
Cara Berbisnis dengan Sobat Tanpa Merusak Hubungan
Jika sudah menyangkut masalah uang, hubungan apapun bisa hancur, begitupun dengan pertemanan. Lalu, bagaimana mengubah kongkow dengan teman dari yang menghabiskan uang menjadi menghasilkan uang?

Dream - Suatu hal yang menyenangkan jika seorang teman atau sahabat bisa dijadikan rekan bisnis. Pasalnya, mereka adalah orang terdekat yang mengenal karakter kita. Namun, tidak jarang seseorang memilih untuk berteman saja karena khawatir hubungan yang terjalin begitu lama hancur. Ya, masalah uang sering menyebabkan konflik tentunya.

Genta Mahardika, konsultan bisnis dari Eureka Consultant menilai suatu hal yang baik untuk berbisnis bersama teman, terutama bagi pengusaha muda yang belum memiliki pengalaman.

" Untuk wirausaha muda yang mau bareng teman-temannya ada beberapa keunggulan dan tantangan. Kalau keunggulannya, bisa bareng-barang belajar, kalau pas sukses, bisa bareng-bareng sukses," ujarnya kepada Dream.co.id, Selasa 24 Maret 2015.

Namun, lanjut Genta, ada tantangan tersendiri berbisnis dengan teman, yaitu proses penyatuan pendapat. Apalagi, hubungan teman ini merupakan hubungan yang memiliki status setara.

" Susahnya adalah menyatukan pendapat dan menetukan peran masing-masing. Ujung-ujungnya bisa merusak pertemanan," ungkapnya.

Lalu, bagaimana menyiasatinya? Genta menyatakan dalam berbisnis bersama teman, tetap diperlukan orang yang dominan dari sisi kepemilikan saham sehingga dia bisa dijadikan penentu dalam pengambilan keputusan.

" Ada satu orang yang secara saham memiliki lebih dari 50%. Jadi dia memiliki hak veto kalau ada masalah dan semua menghormati. Yang menjadi pemimpin sudah pasti yang mesti dipercaya oleh yang lain bisa mengambil keputusan yang baik," jelasnya.

" Memang masih berpotensi ribut. Jadi lebih enak memang sama orang yang benar-benar sahabat kita, yang benar-benar mau satu komando. Kalau tidak bisa melewati fase ini, mungkin lebih enak jadi teman saja," tambahnya.

Genta menilai untuk pembagian keuntungan bisa ditentukan sesuai kesepakatan. Setiap hal bisa menjadi modal untuk bisa dikatakan memiliki saham dalam bisnis tersebut, seperti kehalian, ide, uang, waktu, tenaga.

" Nanti proporsinya disepakati bersama dengan peran masing-masing dan jelas porsinya akan beda. Ide tanpa eksekusi tidak jalan, eksekusi tanpa ide maka tidak akan jelas. Jadi, orang yang memiliki ide dan bisa mengeksekusi dihargai lebih dibanding yang hanya salah satunya saja," tandas Genta. (Ism) 

Beri Komentar