Ilustrasi
Dream - Kesibukan di tempat kerja kerap membuat pegawai memilih melewatkan makan siang. Dengan harapan pekerjaan bisa selesai lebih cepat, kebiasaan ini justru membuat perusahaan merugi. Bahkan bisa jadi mengganggu bisnis perusahaan. .
Ahli gizi dari Mediclinic City Hospital, Dubai, Minette Prinsloo mengatakan kebiasaan melewatkan makan siang bisa berakibat buruk bagi pegawai dan perusahaan.
Selain menurunkan tingkat produktivitas dan energi, melewatkan makan siang dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi hingga cardiovascular disease (CVD).
" Produktivitas di tempat kerja tergantung, antara lain, pada tingkat energi seseorang," Prinsloo seperti dikutip dari laman Arabianbusiness, Sabtu, 8 Maret 2015.
Menurut Prinsloo, para karyawan yang melewat makan siang kemungkinan akan merasa sulit untuk berkonsentrasi dan berpikir jernih. Pegawai juga bisa lebih lambat dalam membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan yang jumlahnya sedikit.
Prinsloo mengatakan makan siang sangat penting untuk menjaga kadar gula darah dan meminimalkan perasaan kelelahan, kurang konsentrasi, dan mudah tersinggung. Seluruh gejala ini merupakan tanda umum yang terjadi di tempat kerja.
Ketika orang mengembangkan kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti melewatkan makan siang, hal itu akan mengubah respons tubuh terhadap insulin. Posisi ini menempatkan para pegawai pada risiko yang lebih tinggi. Penyakit gaya hidup seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular bisa saja menyerang.
Hala Barghout, ahli nutrisi, mengatakan saat seseorang melewatkan makan siang, dia akan cenderung makan makanan yang tidak sehat, seperti biskuit atau crackers.
" [Melewatkan makan siang] sangat umum, karena kebanyakan orang bisnis sibuk dengan banyak pertemuan sepanjang hari atau keluar kantor untuk urusan lain," kata Barghout.
Barghout juga tak menganjurkan pegawai mengkompensasinya kebiasaan melewatkan makan siang dengan makan banyak di malam hari. Cara ini justru membuat metabolisme lambat dan berat badan naik.
Prinsloo menjelaskan lebih lanjut bahwa ketika terjadi kekurangan makanan, tubuh mengubah tingkat metabolisme dalam rangka menghemat energi.
" Hal ini menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak makanan dalam bentuk lemak, yang dapat membuat lebih sulit untuk mempertahankan atau mencapai berat badan yang sehat," katanya.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media