Berkat `Dawet`, Dirjen Pajak Sabet Penghargaan di Amerika

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 25 Oktober 2017 19:41
Berkat `Dawet`, Dirjen Pajak Sabet Penghargaan di Amerika
Apa itu `dawet`?

Dream – Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang Operational Excellence dalam ajang Teradata EPIC Award 2017. Ajang yang digelar Teradata Global, Anaheim, California, Amerika Serikat.

Penghargaan ini diberikan kepada pelanggan Teradata Global yang telah berhasil melakukan inovasi pada bidang Analytics. Direktorat Jenderal Pajak menjadi satu-satunya penerima penghargaan yang berasal dari Indonesia.

Dilansir dari pajak.go.id, Rabu 25 Oktober 2017, penghargaan yang diberikan kepada Direktorat Jenderal Pajak didasarkan pada keunggulan operasional yang dimiliki oleh sistem informasi Ditjen Pajak.

Menurut Teradata, Ditjen Pajak secara optimal mampu memanfaatkan data dan analisis dalam rangka peningkatan kinerja yang terukur. Hal itu telah dilaksanakan dalam operasi di seluruh chain value dengan mengutamakan pada hasil.

Ditjen Pajak dianggap menghadapi tantangan besar. Ini lantaran dalam waktu yang bersamaan harus mendeteksi dan melawan tindakan penggelapan pajak sambil memperluas basis pajak.

Dengan wilayah yurisdiksinya yang terdiri dari pulau-pulau, Ditjen Pajak pun menghadapi tantangan yaitu hanya 27 juta (11 persen dari populasi) yang terdaftar sebagai pembayar pajak. 

Oleh sebab itu, Ditjen Pajak berusaha menghadapi tantangan itu melalui pengelolaan data yang canggih. Ditjen Pajak kemudian memilih Teradata dan mulai menerapkan Unified Data Architecture (UDA) untuk menciptakan ekosistem informasi yang lebih terintegrasi. 

Proyek DAWET DJP (Data Wareouse Terintegrasi atau Integrated Data Warehouse) adalah inti dari UDA Big Data Analytic Ditjen Pajak, yang secara efektif  digunakan untuk mengatur dan mengelola data.

Dengan proyek itu, Ditjen Pajak mampu mengidentifikasi masalah seperti transaksi yang mencurigakan, penetapan harga transfer, perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lain, identifikasi transaksi segitiga, pengetahuan struktur organisasi, dan hubungan antar pemilik dan pemangku kepentingan.

Peningkatan visibilitas di seluruh operasi juga membantu mewujudkan tujuan bisnis yang spesifik, yaitu membantu meningkatkan layanan dan pendapatan melalui pemungutan pajak sambil meningkatkan kepatuhan wajib pajak, mengurangi kecurangan, serta mengelola biaya dengan lebih efisien.

Lewat  cara tersebut, Ditjen Pajak memiliki landasan operasional untuk mewujudkan visinya sebagai penyelenggara administrasi perpajakan terbaik di Asia Tenggara. 

Ditjen Pajak diwakili oleh Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak, Iwan Djuniardi. (ism) 

Beri Komentar