BI Akui Nilai Tukar Rupiah Sudah Terperosok Terlalu Dalam

Reporter : Ramdania
Rabu, 12 Agustus 2015 16:15
BI Akui Nilai Tukar Rupiah Sudah Terperosok Terlalu Dalam
Nilai tukar rupiah terus melemah. Bahkan hampir menyentuh Rp 14 ribu per dolar AS.

Dream - Nilai tukar rupiah yang pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) yang pada Rabu, 12 Agustus 2015 ini tercatat di posisi Rp 13.758,00 dinilai Gubernur BI Agus Martowardojo sudah mengalami pelemahan terlalu dalam (overshoot) sehingga telah berada jauh di bawah nilai fundamentalnya (undervalued).

Menyikapi perkembangan tersebut, menurut Agus, Bank Indonesia telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

“ Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas lainnya,” kata Agus dalam keterangan pers.

Agus menilai, perkembangan rupiah dalam beberapa hari terakhir ini terutama disebabkan oleh perkembangan global. Ia menyebutkan, pasar masih bereaksi terhadap keputusan pemerintah Tiongkok yang melakukan depresiasi mata uang Yuan.

Langkah tersebut, lanjut Agus, dilakukan Pemerintah Tiongkok untuk mempertahankan kinerja ekspornya, yang menurun drastis sebesar 8,3% (yoy) pada Juli 2015, yang merupakan penurunan terbesar dalam 4 bulan terakhir.

Menurutnya, secara global depresiasi Yuan tersebut memberi dampak pada negara-negara mitra dagang Tiongkok yang ekspornya mengandalkan sumber daya alam, termasuk Indonesia.

“ Kebijakan depresiasi seperti itu pernah dilakukan pemerintah Tiongkok pada tahun 1994, yang juga berdampak pada perekonomian global saat itu,” papar Agus.

Agus menambahkan, bahwa perkembangan data terkini di AS seperti data ISM non manufacturing index, data tenaga kerja, menunjukkan tanda-tanda membaik sehingga menimbulkan ekspektasi dari pelaku pasar bahwa kenaikan suku bunga kebijakan AS (Fed Fund Rate) akan dilakukan lebih cepat.

Catatan BI menunjukkan, secara umum hampir seluruh mata uang global mengalami depresiasi. Sebagai ilustrasi, mata uang Ringgit Malaysia melemah sebesar 13,3% (ytd), Korean Won melemah sebesar 7,9% (ytd) , Thailand Baht melemah sebesar 7,4% (ytd), Yen Jepang melemah 4,8% (ytd), Euro melemah sebesar 8,9% (ytd), Brasilian Real melemah 29,4% (ytd), dan Australian Dolar melemah sebesar 10,6% (ytd). Sementara Rupiah dari Januari hingga Minggu I Agustus 2015 melemah sebesar 9,8% (ytd).

Beri Komentar