Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Bank Indonesia (BI) mengingatkan pelaku industri mengubah cara pandang terhadap pasar halal. Industri yang tengah menggeliat ini harus dilihat sebagai bisnis, bukan sebagai produk eksklusif untuk negara mayoritas muslim.
" (Industri) harus melihat syariah bukanlah sebagai eksklusif, melainkan sebagai bisnis," ujar Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Anwar Bashori, di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.
Anwar mengingatkan banyak negara yang notabene berpenduduk Muslim minoritas mulai menggarap pasar halal. Alhasil, negara yang bersangkutan dapat merasakan hasilnya lebih dulu.
Salah satunya seperti Thailand. Menurut Anwar, jumlah penduduk beragama Islam di Negeri Gajah Putih itu di bawah 10 persen, tetapi ekspor produk halalnya menembus lebih dari 20 persen.
" Saya kaget, Muslim di Thailand 5 persen, tapi ekspor makanan halalnya 25 persen," kata Anwar.
Hal itu belum termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Rusia. Anwar mengatakan, negara-negara tersebut tidak mau ketinggalan menikmati gurihnya pasar halal global, bahkan sering menggelar pameran produk halal.
" Itu karena mereka melihat halal sebagai bisnis," kata dia.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik