Gubernur BI Usul Redenominasi Rupiah, Ini Jawab Jokowi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 19 Desember 2016 17:44
Gubernur BI Usul Redenominasi Rupiah, Ini Jawab Jokowi
Dengan redenominasi, jumlah nominal uang bisa disederhanakan.

Dream - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk penyelesaian Rancangan Undang-undang (RUU) Redenominasi Rupiah. Dengan aturan ini, nilai rupiah nantinya lebih sederhana tanpa mengurangi nilai dari uang tersebut.

" Kami juga ingin mengusulkan kepada Presiden. Mohon mendukung penyelesaian RUU Redenominasi Rupiah," kata Agus dalam Peluncuran Uang Rupiah Tahun Emisi 2016" di Jakarta, Senin 19 Desember 2016. 

Dia mengatakan, jika UU Redenominasi Rupiah bisa dilakukan, jumlah digit nominal uang bisa disederhanakan. Lalu, akan diikuti oleh penyesuaian harga barang dan jasa.

" Sehingga redenominasi tidak akan mengurangi daya beli masyarakat," kata mantan menteri keuangan itu. 

Agus mengatakan redenominasi mata uang itu tidak akan dilakukan serta-merta apabila UU tersebut telah diterapkan. Akan ada masa transisi minimal selama delapan tahun sejak UU itu berlaku.

" Dengan dukungan Presiden, kami akan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) untuk penyelesaian RUU tersebut," kata dia.

1 dari 1 halaman

Tanggapan Jokowi

Tanggapan Jokowi © Dream

Menanggapi permintaan orang nomor satu bank sentral tersebut, Jokowi mengatakan rancangan beleid itu seharusnya sudah masuk ke dalam Prolegnas 2017. Tapi, ternyata rancangan itu belum masuk.

Jokowi mengakui implementasi kebijakan redenominasi memang memerlukan waktu yang tidak sedikit.

“ Mungkin sekitar tujuh tahunan,” kata Jokowi di tempat yang sama.

Sekadar informasi, dengan penyederhanaan ini, jumlah digit pada pecahan rupiah sehingga lebih sederhana dan efisien. Jika redenominasi rupiah diberlakukan, nilai Rp1.000 pada mata uang hanya akan menjadi Rp1.

Beri Komentar