Pebisnis Hotel & Restoran Memohon Lockdown Akhir Pekan Dikaji Ulang: `Ini Berat`

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 8 Februari 2021 07:33
Pebisnis Hotel & Restoran Memohon Lockdown Akhir Pekan Dikaji Ulang: `Ini Berat`
Lockdown akhir pekan diyakini akan memperburuk kinerja bisnis hotel dan restoran di tengah pandemi Covid-19.

Dream - Kalangan pengelola hotel dan restoran berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mengkaji ulang rencana penerapan lockdown di akhir pekan. Aturan itu dikhawatirkan akan memperburuk bisnis mereka di tengah tekanan pandemik Covid-19.  

Harapan itu disampaikan Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sutrisno Iwantono yang meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mempertimbangkan rencana kebijakan lockdown akhir pekan di ibu kota.

" Kebijakan ini akan semakin memberatkan pelaku usaha, khususnya Hotel dan Restoran di Jakarta saat pandemi ini," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Jumat 5 Februari 2021.

Sutrisno mengatakan, akhir pekan merupakan momentum yang sangat dinanti para pelaku usaha hotel dan restoran ibu kota di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19. Selama ini banyak kegiatan penting masyarakat yang memilih hotel dan restoran untuk menggelar acara mereka.

" Seperti acara pernikahan, pertemuan di restoran dan lainnya walau berskala kecil ini bisa membantu bisnis," terangnya.

1 dari 4 halaman

Buat Pengusaha Terancam

Lebih lanjut Sutrisno menegaskan, jika kebijakan lockdown akhir pekan diberlakukan maka bisa dipastikan bisnis hotel dan restoran di Jakarta terancam gulung tikar.

Paling tidak, lanjut Sutrisno, para pebisnis hotel dan restoran harus mengembalikan uang muka (DP) dari para penyewa setelah adanya pelarangan kegiatan di hotel dan restoran selama akhir pekan.

" KIni sungguh memberatkan kita dalam situasi terpuruk dan bisa menyebabkan guling tikar," tutupnya.

(Sah, Sumber: merdeka.com)

2 dari 4 halaman

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Pastikan Tak Ada Lockdown di Akhir Pekan

Dream - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, merespons isu karantina wilayah atau lockdown di Jakarta pada akhir pekan ini.

Menurutnya, pada akhir pekan ini Jakarta masih masuk dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari mendatang. Ia menjelaskan bahwa dalam PPKM ini tak ada program karantina wilayah.

" Namun demikian di DKI Jakarta sekali lagi kami sampaikan, kami masih melaksanakan PSBB sampai tanggal 8 atau PPKM Jilid II. Di mana dalam program PPKM Jilid Dua atau PSBB sampai tanggal 8 tidak ada program lockdown di akhir pekan" kata Riza Patria itu, Jakarta, 5 Februari 2021.

3 dari 4 halaman

Masih Tahap Pengkajian

Dia menjelaskan, kebijakan pasca 8 Februari nanti atau setelah PPKM, maka dalam beberapa hari Gubernur Jakarta Anies Baswedan akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak guna membahas hal tersebut.

" Nanti Pak Gubernur dalam beberapa hari ini akan memimpin rapat dengan internal kami, dengan Forkopimda, dengan para ahli epidemiologi dan koordinasi dengan Satgas Pusat nanti akan kita putuskan apa kebijakan yang diambil pada PPKM Jilid II atau PSBB berikutnya tanggal 8, empat belas hari ke depan," urainya.

4 dari 4 halaman

Bebas Beri Usulan Pemprov DKI

Riza Patria mengatakan, karantina pada akhir pekan ini dicetuskan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay.

Menurut Riza Patria siapa pun sah saja untuk menawarkan ide bagi pemerintah Jakarta, namun untuk implementasinya semua bakal dibicarakan dengan berbagai pihak terkait.

" Soal lockdown akhir pekan sudah sering saya sampaikan bahwa itu usulan dari Bung Saleh Daulay usulan pribadi. Bagi kami Pemprov DKI, siapa pun boleh memberikan masukan usulan yang baik yang konstruktif. Jangankan usulan yang konstruktif, kritik aja boleh. Jadi kami sebagai Pemprov tentu saja juga Pemerintah Pusat pasti memperhatikan, menganalisis, mengkaji berbagai masukan dari masyarakat apa pun itu bentuknya," pungkasnya.

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar