Tertipu Olshop Abal-abalan, Pria Ini Rancang Aksi Balas Dendam Menyesakkan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 11 Januari 2021 08:12
Tertipu Olshop Abal-abalan, Pria Ini Rancang Aksi Balas Dendam Menyesakkan
Siap-siap si pelaku online bakal diburu.

Dream – Menjadi korban penipuan dari situs jual beli abal-abal memang menyesakkan. Apalagi jika sampai mereka membawa kabur uang yang sudah ditransfer dalam jumlah besar. Aksi balas dendam pun dibuat untuk memburu si penipu.

Tindakan balas dendam inilah yang dilakukan seorang pria di China saat menjadi korban penipuan online shop abal-abal.

Dikutip dari World of Buzz, Minggu, 10 Januari 2021, pengguna Facebook, Mr. Tee, membuat halaman di medsos ini untuk memperingatkan warganet dari penipuan dari Crazy Shopping Store. Di halaman ini, Tee mengunggah foto-foto percakapannya dengan penjual.

“ Memanggil semua korban penipuan Crazy Shopping Store. Ayo berjuang bersama untuk melawan penipu ini,” tulis dia.

Sejak halaman ini dibuat, unggahan itu telah mendapatkan 96 komentar dari beragam korban lainnya. Turut disertakan tangkap layar barang yang dibeli dan uang yang lenyap.

1 dari 1 halaman

Begini Modus Penipuannya

Kepada World of Buzz, Tee mengungkapkan modus penipuan toko online ini. Dikatakan bahwa toko itu punya halaman belanja di Facebook dan mendapatkan 8 ribu like. Di halaman itu, penjual mengunggah beragam barang dagangan.

Pembeli akan mentransfer uang untuk barang yang diinginkan kepada pemilik toko. Sayangnya paket barang yang diimpikan ternyata tak kunjung sampai. Sejak menjadi viral, halaman Facebook toko tersebut telah dihapus. 

“ Ketika kamu bertanya kepadamu, dia akan selalu menunda pengirimannya dengan alasan barang tak cukup atau terlalu banyak barang yang masih diproses,” kata Tee.

Tee memutuskan membuat halaman facebook agar bisa mengumpulkan semua korban Crazy Shopping Store. Dia berharap bisa mengantongi lebih banyak bukti untuk melawan aksi si penipu.

“ Kami percaya ada lebih banyak korban selain saya. Saya pikir penjahat seperti itu tidak boleh dibiarkan terus menggertak dan menipu orang lain. Mereka harus dihukum,” kata Tee.

Beri Komentar