(Sumber Foto: BAZNAS)
Dream - Dalam agama Islam, zakat memang dikelola oleh amil atau badan pengurus zakat. Biasanya amil ini merangkap takmir masjid, untuk menyalurkan zakat fitrah khususnya di bulan suci Ramadan di wilayah kecil, seperti di desa atau permukiman di kota. Uniknya, Indonesia juga memiliki lembaga resmi khusus yang mengurusi zakat, bernama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
BAZNAS dibentuk pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 8/2001. Selain itu, BAZNAS bertugas menghimpun dan menyalurkan dana zakat infak, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL). Eksistensi BAZNAS diperkuat oleh UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat. Hal ini mengukuhkan peran BAZNAS sebagai institusi yang berwenang mengelola zakat secara nasional. BAZNAS sudah berdiri di 548 daerah (tingkat provinsi dan kabupaten/kota).
Baru-baru ini BAZNAS bikin program khusus untuk membantu para Tahfiz atau penghapal Al-Quran. Program tersebut menjadi bukti jika BAZNAS tak hanya fokus mengurusi zakat. Sebaliknya, lewat program itulah, BAZNAS menyalurkan bantuan pendidikan untuk United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) atau Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam di Indonesia.
“Semoga program ini semakin banyak melahirkan para penghafal Al-Quran Indonesia yang lebih profesional. Sehingga mereka bisa menjadi guru bagi dakwah Al-Quran di kancah global,” ujar Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA, usai menandatangani naskah kerja sama bantuan Program Tahfiz Al-Quran Internasional bersama pimpinan UICCI Hakan Soydemir, di Istanbul, Turki, Rabu (26/9/2018).
Selain itu, momen menggembirakan tersebut juga turut dihadiri para anggota BAZNAS, Nana Mintarti; Direktur Utama (Dirut) BAZNAS, M. Arifin Purwakananta; dan Direktur Puskas BAZNAS, Irfan Syauqi Beik. Menurut Bambang, kerja sama dengan lembaga yang dikenal sebagai Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah ini, dimaksudkan untuk melahirkan tahfiz-tahfiz Al-Quran dari Indonesia yang profesional, menjadi ustaz dan guru bagi dakwah Al-Quran yang mendunia.
“Santri-santri kita akan diajarkan tahfiz Al-Quran di Indonesia, dilanjutkan dengan belajar di Turki untuk selanjutnya disebarkan ke berbagai penjuru dunia sebagai ustaz. Banyak santri Sulaimaniyah dari Indonesia,” ucap mantan Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Nasional ini.
Di sisi lain, kedatangan rombongan pimpinan BAZNAS ke Turki merupakan bagian dari rangkaian perjalanan menuju Bosnia. Di negara Balkan tersebut, BAZNAS akan menerima penghargaan Global Islamic Finance Award (GIFA) dari Presiden Bosnia Bakir Izetbegovic.
Selama di Turki, delegasi BAZNAS menjalankan sejumlah agenda seperti, rapat dengan International Fraternity Association (IFA), pertemuan dan diskusi dengan Sekretaris Jenderal D8, yang merupakan kelompok 8 negara Muslim terbesar yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sebelum melanjutkan penerbangan ke Sarajevo, rombongan Prof. Bambang bersilaturahmi dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Istambul.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR