Bisnis Sewa Sepeda di China Bangkrut, Alasannya...

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 3 Juli 2017 08:31
Bisnis Sewa Sepeda di China Bangkrut, Alasannya...
Penyebabnya tak lain karena pengguna aplikasi ini...

Dream – Popularitas bisnis berbagi sepeda (bike sharing) di China memang meledak tahun lalu. Tapi, popularitas itu tidak menjamin apakah bisnis itu bisa berlanjut atau tidak.

Apa yang menimpa perusahaan startup Wukong Bicycles bisa menjadi pelajaran yang bisa dipetik.

Dilansir dari Shanghaiist, , Wukong terancam bangkrut setelah enam bulan beroperasi. Satu pelajaran pahit yang dipetik oleh perusahaan ini adalah selalu sertakan GPS di sepeda.

Hanya dalam setengah tahun, Wukong kehilangan 90 persen sepedanya—entah itu hilang atau dicuri. Berdasarkan Caixin, founder Wukong Bicycles, Lou Houyi, memutuskan untuk menyertakan GPS pada sepeda, tetapi perusahaan kehabisan uang.

Untuk itulah, mereka mengoperasikan bisnis bike sharing secara tradisional.

Awalnya, Wukong merilis program itu di kota Chongqin dengan 1.200 unit sepeda dan mulai mengenakan tarif untuk pengguna. Namun, tak jarang mereka menggratiskan sewa sepeda supaya bisnis tetap kompetitif.

Kini, perusahaan ini bangkrut dengan kerugian sebesar Rp5,85 miliar. “ Startupnya telah tutup. Saya akan berpikir ini adalah proyek amal,” kata Lou.

Tentu saja, bisnis sewa sepeda ini tidak menjamin sukses besar walaupun dioperasikan di kota dan dipasang GPS. Tak jarang pengguna menggeletakkan sepeda yang baru saja selesai di trotoar atau di jalan.

Maka tak jarang sepeda itu berakhir di “ kuburan sepeda”. Perusahaan pun harus menebus sepeda itu kepada otoritas. (ism) 

Beri Komentar