Dream - PT Freeport Indonesia telah 52 tahun menggarap tambang tembaga di Papua. Selama puluhan tahun tambang tersebut telah mengeruk bijih tembaga dari Tambang Grasberg.
Meski 51% saham telah dikuasi Indonesia, masih banyak anggapan soal Freeport milik Amerika. Beberapa isu yang mencuat ke publik menyebut Freeport mengeruk kekayaan Papua untuk memperkaya Negeri Paman Sam.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas tegas membantah Freeport mengirim produk tambang ke Amerika.
Tony menjelaskan, Freeport tidak pernah mengirim hasil tambang ke Amerika. Selain karena terlalu jauh, lanjut Tony, Amerika juga memiliki banyak persediaan tembaga.
Selain itu, lanjut Tony, setiap pengapalan ada bea cukai dan Sucofindo yang memeriksa serta mencatat. Data itu kemudian dilaporan ke Dinas ESDM di daerah sehingga tidak mungkin berbohong karena pendataan yang ketat.
" Semuanya itu tercatat. Kita bukan perompak di laut, mana mungkin lah. Apalagi induk perusahan kita terdaftar di stock exchange di Amerika. Aturannya ketat sekali, nggak mungkin bisa bohong gitu," tuturnya.
ungkap Tony.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN