BRISyariah Borong 4 Penghargaan Jaringan Prima Awards 2018

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 31 Agustus 2018 17:30
BRISyariah Borong 4 Penghargaan Jaringan Prima Awards 2018
Bank syariah ini langsung menyabet empat penghargaan sekaligus.

Dream – PT BRISyariah Tbk meraih empat penghargaan “ Jaringan Prima Awards 2018”. Penghargaan tersebut diberikan oleh perusahaan pengelola jaringan ATM Prima, PT Rintis Sejahtera. 

Keempat penghargaan yang diraih itu adalah kategori Best Acquirer Bank Category Tier 2 Islamic Bank, Best Issuer Bank Category Tier 2 Islamic Bank, The Higheest E-Channel Transactions Bank Category Tier 2 Islamic Bank, dan The 2nd Best Transaction Growth as Acquirer Bank.

Penilaian diberikan berdasarkan tiga penilaian, yaitu pendekatan kuantitas, kecepatan, dan pertumbuhan.

Sekadar informasi, pendekatan kuantitas ini untuk mengukur seberapa besar transaksi yang dilakukan nasabah dengan menggunakan ATM, ATM/debit, EDC, maupun non-ATM (e-channel). Pendekatan kecepatan mengukur seberapa cepat bank yang baru menjadi mitra Jaringan PRIMA dalam implementasi fitur-fitur yang ada pada Jaringan PRIMA dan seberapa cepat dalam mendapatkan sertifikasi.

Penilaian ketiga, pendekatan pertumbuhan mengukur seberapa tinggi pertumbuhan transaksi pada penggunaan kartu ATM, ATM/debit, EDC, maupun e-channel.

Direktur Bisnis Ritel BRISyariah, Widodo Januarso, mengatakan penghargaan ini mendorong BRISyariah untuk bekerja lebih keras dan cerdas untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

“ Hal ini menjadi sebuah tanggung jawab bersama untuk membangun perbankan syariah di Indonesia sebagai salah satu motor penggerak perekonomian bangsa,” kata Widodo di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 31 Agustus 2018.

Widodo mengatakan kerja sama Jaringan Prima dengan BRISyariah ini meliputi kemudahan transaksi tarik tunai, cek saldo, transfer, dan debit domestik. Layanan ini tersedia di lebih dari 120 ribu mesin ATM dan 770 ribu mesin EDC.

Menurut Widodo penguatan digital banking merupakan prioritas strategi perusahaan untuk mewujudkan visi sebagai pemimpin dalam implementasi digital banking.

1 dari 2 halaman

2018, BRIsyariah Menargetkan Pembiayaan Rp22 Triliun

Dream – PT Bank BRIsyariah Tbk membidik pembiayaan sebesar Rp22,68 triliun tahun ini. Dibandingkan setahun yang lalu, target tersebut meningkat sekitar 14-15 persen.

Direktur BRIsyariah, Wildan mengtakan sektor komersial masih mendominasi porsi penyaluran pembiayaan dari perusahaan. Sektor ini menyumbang antara 30-34 persen dari total pembiayaan

Sisanya, BRISyariah akan memacu pembiayaan untuk sektor ritel.

“ Keseimbangan antara penyaluran pembiayaan komersial dan ritel selalu kami jaga. Hanya saja, kami fokus pembiayaan komersial jangka pendek karena bisa memperbesar aset,” kata dia.

Sekadar informasi, BRIsyariah mencatat kinerja pembiayaan yang baik. Hingga Mei 2018, bisnis pembiayaan perusahaan mencapai Rp20,42 triliun atau tumbuh 11,5 persen dari periode yang sama setahun lalu sebesar Rp18,31 triliun.

Disamping memacu pertumbuhan, Wildan memastikan perusahaan akan terus berusaha menjaga rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF). Angka NPF BRIsyariah saat ini berada di bawah 5 persen, yaitu 4,32 persen.

“ Kami terus menargetkan NPF di bawah koridor acuan OJK,” kata dia.

Untuk menjaga angka NPF, Wildan mengatakan BRIsyariah melakukan berbagai upaya, seperti merestrukturisasi pembiayaan yang macet.

“ Kalau tak bisa direstrukturisasi, ya, kami jual atau lelang,” kata dia.

(Sah) 

2 dari 2 halaman

BRIsyariah Optimistis `Naik Kelas` Tahun Ini

Dream – PT BRIsyariah Tbk optimistis akan masuk ke BUKU III tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BRIsyariah, Moch. Hadi Santoso.

“ Insya Allah tahun ini,” kata Hadi di Jakarta, ditulis Kamis 28 Juni 2018.

Sekadar informasi, syarat bank masuk ke BUKU III adalah bank tersebut harus mengantongi modal inti minimal Rp5 triliun. Kini, modal inti yang dikantongi BRIsyariah berada di kisaran Rp4,8 triliun.

Saat ini pula, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/ CAR) BRIsyariah sebesar 29,93 persen. Angkanya meningkat dari Mei 2017 yang sebesar 20,68 persen. Rasio ini masih jauh di atas ketentuan yang ditetapkan regulator, yaitu 14 persen.

Modal inti yang dibutuhkan BRIsyariah untuk naik kelas ini kurang Rp200 miliar. Bank syariah ini yakin bisa menutupnya dengan laba ditahan. “ Insyaallah (bisa),” kata dia.

Hadi mengatakan, pihaknya tidak akan meminta bantuan induk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) untuk menambah modal inti. “ Enggak ada. Nanti suntak-suntik, malu kita. Jangan terlalu manja. Apa kata induk nanti,” kata dia.

Beri Komentar