BSM Sabet `The Strongest Islamic Bank in Asia Pacific`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 15 November 2017 14:12
BSM Sabet `The Strongest Islamic Bank in Asia Pacific`
Penghargaan ini diberikan kepada bank atas upaya pengembangan ritel banking.

Dream – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menyabet penghargaan The Strongest Islamic Bank in Asia Pacific. Bank syariah itu mendapatkan dari Cambridge Analytica.

Dikutip dari keterangan tertulis BSM yang diterima Dream, Rabu 15 November 2017, CEO Cambridge Analytica, Sofiza Asmi, mengatakan lembaga ini telah meneliti pengembangan ritel perbankan di 150 lembaga keuangan syariah di dunia dan memberikan penghargaan terhadap upaya pengembangan retail banking.

Ketika ekonomi dunia dalam kondisi tak pasti, segmen ritel harus tetap tumbuh untuk menopang ekonomi. Sofiza mengapresiasi segala bentuk inovasi dan menumbuhkan segmen ritel di dunia finansial.

Direktur Distribution and Services BSM, Edwin Dwidjajanto, mengatakan Cambridge Analytica adalah lembaga independen yang merupakan cendekiawan pengembangan ekonomi Islam di Inggris.

“ Mereka telah melakukan analisis data dan kami bersyukur memperoleh The Strongest Islamic Bank di Asia Pasifi,” kata Edwin.

Menurut data BSM, segmen ritel tumbuh 9,59 persen dari Rp30,35 triliun pada September 2016 menjadi Rp33,26 triliun pada September 2017. Pertumbuhan segmen ritel ini ditopang oleh segmen consumer yang tumbuh sebesar 21,27 persen dari Rp16,3 triliun pada September 2016 menjadi Rp19,77 triliun pada September 2017.

Di sisi lain, perusahaan tetap mendukung penumbuhan segmen Usaha Kecil dan Mikro (UKM) dengan menjaga portofolio pembiayaan di segmen tersebut sesuai ketentuan OJK sebesar 23 persen. Segmen mikro sendiri tumbuh mencapai 2,31 persen (year on year/yoy) menjadi Rp4,23 triliun.

Pada kuartal III 2017, BSM membukukan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp74,75 triliun atau tumbuh 13,30 persen yoy dibandingkan posisi kuartal III 2016 yang sebesar Rp65,98 triliun.

Komposisi DPK mayoritas atau 50,75 persen merupakan dana murah (low cost fund). Total dana murah pada bulan September 2017 sebesar Rp37,94 triliun.  Pada tahun lalu di periode yang sama,  komposisi dana murah Mandiri Syariah sebesar 49,15% atau Rp32,43 triliun.

Produk Tabungan baik Tabungan Mandiri Syariah dan Tabungan Mabrur (haji) membukukan peningkatan jumlah nasabah menjadi menjadi 7,02 juta sampai dengan September 2017.

SEVP Retail Banking BSM, Niken Andonowarih, mengaku bersyukur atas penghargaan ini. “ Tentu kami harus memperbaiki semua proses bisnis dan pendukung bisnis lainnya agar bisa menumbuhkan segmen retail banking lebih baik lagi pada masa mendatang,” kata Niken. (ism) 

Beri Komentar