Siapa Sangka Merpati Ini Laku Rp1,5 Miliar. (Foto: Akun Youtube INews)
Dream – Burung dara milik Muhammad Junaedi mendadak jadi perbincangan publik di media sosial. Hal ini disebabkan oleh peliharaannya yang laku senilai Rp1,5 miliar.
Dikutip dari akun YouTube iNews, Jumat 1 Oktober 2021, dara yang bernama Jaguar ini dibeli oleh seorang pembeli dari Jakarta. Menariknya, burung itu dibeli secara kontan. Hal ini terlihat dari ada tumpukan uang tunai di atas kandang ketika proses jual beli tengah berlangsung.
“ Pembelinya dari Jakarta. Dia datang sendiri ke sini. Nawarnya deal segitu,” kata Junaedi.
Ternyata, burung dara ini harganya setara mobil mewah karena sudah memenangkan beberapa kali pertandingan. Burung yang berhasil menukik duluan ketika balap merpati, akan menjadi pemenang.
“ Sering naik podium,” kata dia.
Pria yang berprofesi sebagai peternak merpati sejak 20 tahun silam, mengatakan anakan Jaguar tak kalah mahal. Hal ini disebabkan oleh sederet prestasi yang dicetaknya selama balap merpati.
Rata-rata anakannya seharga Rp30 juta sampai ratusan juta rupiah.
Wah, mahal sekali, ya. Apa kamu tidak tertarik untuk beternak dara, Sahabat Dream?
Dream – Saat ditanya benda paling berharga di bumi, hal pertama yang terlintas di pikiran orang pastinya mengarah kepada berlian, platinum, atau emas. Namun pernahkah membayangkan sepotong kayu bisa memiliki harga sampai ratusan juta.
Indonesia memang mengenal kayu jati yang terkenal punya harga sangat mahal untuk satu pohonnya. Namun kayu yang dikenal dengan sebutan kynam jauh lebih mahal karena bisa terjual ratusan juta hanya dengan berat satu gram.
Dikutip dari Oddity Central, Kamis 30 September 2021, kynam atau kyara adalah jenis kayu gaharu langka. Jenis kayu ini digunakan untuk industri parfum dan dupa karena aromanya yang sangat kuat.
Satu gram kayu kynam bisa ditawar sampai US$10 ribu, atau sekitar Rp142,07 juta. Harga inilah yang menjadikan kynam sebagai kayu termahal di dunia sekaligus material alam termahal.
Sekadar informasi, kayu gaharu ini memegang peranan penting dalam kebudayaan Tiongkok, Jepang, India, Arab, dan Asia Tenggara sejak ratusan tahun yang lalu. Kayu itu memang komoditas yang penting, tapi permintaannya meningkat beberapa tahun terakhir—termasuk harganya.
Inti kayu dari pohon aquilaria—gaharu—ini relatif tidak berbau dan berwarna pucat. Tapi, dalam kondisi tertentu, pohon ini menghasilkan damar yang gelap dan gaharu yang berharga.
Selama berabad-abad, manusia mengetahui pohon aquilaria menghasilkan gaharu ketika mengalami kondisi, seperti stres, tersambar petir, diserbu semut atau lebah. Semua ini membuat infeksi di pohon tersebut.
Kayu yang terinfeksi jamur phialophora menciptakan aroma yang kuat dan bisa diekenali orang. Kayu ini bisa digunakan untuk dupa atau bahan parfum.
Orang-orang sudah belajar cara menginfeksi pohon aquilaria untuk merangsang penciptaan gaharu. Kini, ada perkebunan kayu damar di berbagai negara Asia, seperti Indonesia, Myanmar, dan Vietnam.
Sekadar informasi, gaharu liar lebih mahal daripada yang dibudidayakan di perkebunan. Gaharu bisa dipanen di perkebunan setelah pepohonan di sana diinfeksi selama beberapa tahun.
Namun, gaharu liar berkualitas tinggi karena bisa berumur beberapa ratus tahun. Harganya pun mahal sekali.
“ Ada sesuatu yang jauh lebih langka, yaitu kynam,” kata pedagang gaharu, Alan Mahaffey, kepada Al-Jazeera.
Mahaffey menyebut kayu itu tergolong yang paling langka di dunia. Bahkan, lebih langka dari titanium, uranium, dan berlian. Harganya pun tak kalah mencengangkan.
Satu gram kayu kynam ini dijual seharga US$10 ribu. Harga kiloannya pun tak kalah fantastis.
“ Di Shanghai, mereka menjual satu potong kayu pada 2-3 tahun yang lalu. Harganya US$18 juta (Rp256,96 miliar) untuk dua kilo kayu. Atau, US$9 juta (Rp128,35 miliar) untuk per kilo,” kata dia.
Mahaffey mengatakan pernah menjual sepotong kayu kynam berusia 600 tahun. Beratnya 16 kg dan memerlukan waktu lima tahun untuk menemukannya. Harga kayu itu dijual senilai US$20 juta (Rp285,22 miliar).
Tak ada cara untuk mengetahui apakah pohon aquilaria mengandung kynam. Tak ada yang bisa mengindentifikasinya tanpa mencium bau kayu yang diisi resin. Aroma ini baru bisa terungkap ketika serpihan kayu itu dibakar.
Pohon gaharu liar ini sangat langka dan berharga, alhasil jadi pemandangan langka di Asia. Banyak orang berburu “ harta karun” ini. Mereka menebang dan membelah pohonnya untuk menemukan kayu gaharu.
Pernah suatu ketika ada sebuah pohon yang berusia 200 tahun di Kuil Wat Bang Kradan, Kamboja. Pohon ini diyakini memiliki kynam dan sempat ditawar senilai US$23 juta (Rp327,99 miliar).
Tapi, para biksu menolak. Kini, ada pos militer di dekatnya untuk menjaga pohon aquilaria. Pohon ini dianggap banyak orang sebagai yang termahal di dunia.
Karena permintaan gaharu melonjak, tak dapat dipungkiri ada pasar gelap untuk jual beli kynam. Inilah yang membuat aquilaria liar nan tua menjadi langka dan harganya bisa semakin naik.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas